Mencegah Kejahatan Siber pada Bisnis di Indonesia dengan Standar ISO 27001

Mencegah Kejahatan Siber pada Bisnis di Indonesia dengan Standar ISO 27001

 

Kejahatan siber atau cyber crime adalah tindakan kejahatan yang dilakukan melalui internet atau teknologi digital. Hal ini mencakup serangan siber yang dapat membahayakan individu, perusahaan, bahkan negara. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui lebih lanjut tentang kejahatan siber dan bagaimana standar keamanan informasi seperti ISO 27001 dapat membantu melindungi informasi penting.

Tujuan dari artikel ini adalah memberikan pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara kejahatan siber dan standar ISO 27001 di Indonesia. Selain itu, artikel ini juga bertujuan untuk membahas manfaat dan pentingnya menerapkan standar ISO 27001 untuk melindungi informasi penting dari serangan siber. Dengan membaca artikel ini, pembaca akan memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam tentang keamanan informasi dan tindakan yang dapat dilakukan untuk melindungi diri dari kejahatan siber.

 

Daftar Isi

 

 

Baca Juga : Spyware: Ancaman Serius Bagi Privasi Anda dan Cara Mengatasinya

 

Kejahatan Siber pada Bisnis di Indonesia

Kejahatan siber adalah tindakan kejahatan yang dilakukan melalui internet atau teknologi digital. Kejahatan siber dapat mencakup serangan malware, phishing, hacking, atau akses ilegal ke sistem komputer. Bisnis yang menjadi korban kejahatan siber dapat mengalami kerugian finansial, reputasi bisnis yang rusak, serta kehilangan informasi penting.

Indonesia memiliki banyak contoh kejahatan siber yang merugikan bisnis. Salah satu contoh adalah kasus pencurian data pengguna di salah satu perusahaan aplikasi transportasi online pada tahun 2021. Selain itu, serangan ransomware juga sering terjadi pada perusahaan di Indonesia, dimana data penting disandera oleh penyerang dan diminta uang tebusan untuk mendapatkan kembali data tersebut.

Risiko kejahatan siber pada bisnis di Indonesia sangat tinggi. Banyak bisnis di Indonesia masih kurang memperhatikan keamanan informasi mereka dan sering kali tidak memiliki sistem keamanan yang memadai untuk melindungi informasi penting mereka. Akibatnya, bisnis dapat menjadi sasaran penyerangan siber yang dapat membahayakan informasi dan aset penting mereka. Oleh karena itu, sangat penting bagi bisnis di Indonesia untuk memperhatikan keamanan informasi dan menerapkan standar keamanan informasi seperti ISO 27001.

 

Baca Juga : Kasus Data Breach Terbesar dalam Sejarah

 

Standar ISO 27001

Standar ISO 27001 adalah sebuah standar internasional yang berfokus pada manajemen keamanan informasi. Standar ini bertujuan untuk membantu organisasi dalam memastikan kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan informasi. ISO 27001 juga memberikan pedoman dalam pengelolaan risiko keamanan informasi, pencegahan kejahatan siber, serta meningkatkan kesadaran dan keterampilan karyawan terkait dengan keamanan informasi.

Standar ISO 27001 sangat penting bagi bisnis dalam mencegah kejahatan siber karena standar ini menyediakan kerangka kerja untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi risiko keamanan informasi. Dengan menerapkan standar ini, bisnis dapat menerapkan kontrol keamanan yang tepat dan meminimalkan risiko kejahatan siber, seperti pencurian data atau serangan malware.

Selain itu, sertifikasi ISO 27001 juga dapat meningkatkan kepercayaan dari pelanggan dan mitra bisnis. Bisnis yang telah disertifikasi ISO 27001 diakui telah memenuhi standar internasional dalam pengelolaan keamanan informasi dan dapat memberikan kepercayaan pada pelanggan dan mitra bisnis.

Proses sertifikasi ISO 27001 di Indonesia dilakukan oleh badan sertifikasi yang telah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN). Proses sertifikasi meliputi beberapa tahap, antara lain:

  1. Penilaian Awal (Gap Analysis) – Badan sertifikasi akan melakukan penilaian awal untuk menilai kesiapan organisasi dalam menerapkan standar ISO 27001.
  2. Audit Awal – Badan sertifikasi akan melakukan audit awal untuk menilai penerapan standar ISO 27001 di organisasi. Audit awal ini meliputi pengumpulan data, wawancara dengan karyawan, dan pengecekan dokumen.
  3. Audit Sertifikasi – Setelah organisasi dinyatakan memenuhi persyaratan standar ISO 27001, badan sertifikasi akan melakukan audit sertifikasi. Audit sertifikasi ini meliputi verifikasi terhadap dokumen, wawancara dengan karyawan, dan pengecekan implementasi kontrol keamanan informasi.
  4. Sertifikasi – Jika organisasi telah memenuhi persyaratan ISO 27001 setelah audit sertifikasi, badan sertifikasi akan memberikan sertifikat ISO 27001 kepada organisasi tersebut.

Proses sertifikasi ISO 27001 dapat membantu bisnis dalam meningkatkan keamanan informasi dan menjaga reputasi bisnis.

 

Baca Juga : Cara Efektif Mencegah Data Breach

 

Implementasi Keamanan Informasi di Organisasi

Pada tahap ini, organisasi perlu mengidentifikasi aset informasi yang penting dan memerlukan perlindungan khusus. Aset informasi dapat berupa data karyawan, data pelanggan, data keuangan, dan informasi rahasia lainnya. Identifikasi aset informasi penting ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap aset mendapatkan perlindungan yang tepat.

Organisasi perlu menerapkan kebijakan keamanan informasi yang jelas dan terstruktur. Kebijakan tersebut harus mencakup seluruh aspek keamanan informasi, termasuk kebijakan penggunaan password, kebijakan pembatasan akses, kebijakan backup data, dan lain-lain. Kebijakan keamanan informasi harus disosialisasikan kepada seluruh karyawan agar dapat diikuti dengan baik.

Organisasi perlu mengelola akses pengguna agar setiap karyawan atau pengguna hanya memiliki akses ke informasi yang dibutuhkan sesuai dengan pekerjaannya. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan hak akses sesuai dengan posisi dan tugasnya di organisasi. Selain itu, penggunaan kontrol akses juga perlu dilakukan untuk mencegah penggunaan yang tidak sah atau akses oleh orang yang tidak berwenang.

Enkripsi informasi penting menjadi salah satu cara efektif dalam melindungi informasi penting. Organisasi perlu mengenkripsi data sensitif seperti data keuangan, data pribadi, dan data penting lainnya. Enkripsi dilakukan dengan menggunakan algoritma yang aman sehingga data tidak dapat dibaca oleh orang yang tidak berwenang.

Dengan menerapkan implementasi keamanan informasi di organisasi, bisnis dapat meminimalkan risiko terjadinya kejahatan siber pada bisnis. Selain itu, implementasi keamanan informasi juga dapat membantu bisnis dalam memenuhi standar ISO 27001.

 

Baca Juga : Dampak Buruk Data Breach yang Tak Terduga

 

Teknologi Pencegahan Kejahatan Siber yang Efektif

  1. Firewall

Firewall merupakan teknologi pencegahan kejahatan siber yang efektif dalam melindungi sistem informasi suatu organisasi. Firewall dapat memonitor dan mengontrol lalu lintas data yang masuk dan keluar dari jaringan. Dengan demikian, firewall dapat memblokir akses dari luar yang tidak diinginkan dan mencegah terjadinya serangan siber.

 

  1. Sistem Deteksi Intrusi

Sistem Deteksi Intrusi (IDS) merupakan teknologi pencegahan kejahatan siber yang bertujuan untuk mendeteksi serangan yang sedang berlangsung atau yang telah berhasil masuk ke dalam sistem informasi. IDS dapat memantau lalu lintas jaringan dan mencari tahu tanda-tanda serangan, seperti upaya masuk yang mencurigakan, pemblokiran akses, atau pengambilalihan sistem. IDS akan memberikan peringatan dan tindakan yang tepat jika terdeteksi serangan yang merugikan.

 

  1. Sistem Sandboxing

Sistem Sandboxing merupakan teknologi pencegahan kejahatan siber yang digunakan untuk mengisolasi program atau aplikasi yang dianggap mencurigakan dari lingkungan yang sebenarnya. Dengan menggunakan sistem ini, organisasi dapat menguji dan mengevaluasi aplikasi atau program baru tanpa merusak sistem operasi yang sebenarnya. Sistem Sandboxing juga dapat membantu dalam memeriksa dan menangani serangan yang bersifat zero-day.

 

  1. Sistem Keamanan End-to-End

Sistem Keamanan End-to-End merupakan teknologi pencegahan kejahatan siber yang menyediakan perlindungan penuh pada seluruh jalur komunikasi dari pengirim ke penerima. Teknologi ini sangat penting dalam melindungi data rahasia dan transaksi keuangan. Dalam sistem ini, data dienkripsi di sisi pengirim dan hanya dapat didekripsi oleh penerima dengan kunci yang sesuai.

Melalui penerapan teknologi-teknologi pencegahan kejahatan siber yang efektif, organisasi dapat meminimalkan risiko terjadinya serangan siber dan melindungi data serta aset informasi yang dimilikinya.

 

Baca Juga : Regulasi Keamanan Data yang Wajib Diterapkan

 

Kesimpulan

Dalam era digital saat ini, kejahatan siber menjadi ancaman serius bagi bisnis di Indonesia. Oleh karena itu, keamanan informasi sangat penting untuk dilindungi. Standar ISO 27001 memberikan kerangka kerja yang efektif untuk mencegah kejahatan siber pada bisnis. Organisasi juga harus mengambil langkah-langkah penting seperti mengidentifikasi aset informasi penting, menerapkan kebijakan keamanan informasi, mengelola akses pengguna, dan mengenkripsi informasi penting.

Selain itu, teknologi pencegahan kejahatan siber seperti firewall, sistem deteksi intrusi, sistem sandboxing, dan sistem keamanan end-to-end dapat membantu organisasi mengurangi risiko kejahatan siber. Kami merekomendasikan untuk melakukan penetration testing dengan perusahaan cyber security seperti Fourtrezz untuk memastikan bahwa sistem keamanan informasi organisasi telah diuji dan aman dari ancaman kejahatan siber.

Dengan mengambil tindakan yang tepat, organisasi dapat melindungi bisnis dari kejahatan siber dan menjaga keamanan informasi dengan efektif.

 

Andhika R.

Andhika R.

Digital Marketing at Fourtrezz

Amankan Bisnis Anda Setahun Penuh!

Pastikan keamanan bisnis Anda di dunia digital dengan paket pentest tahunan Fourtrezz. Dapatkan penawaran spesial sekarang juga!

Basic

  • 2 Target (Web, Mobile, & Desktop Apps)
  • Pendampingan saat Bug Fixing
  • 2x Re-Testing/App
  • Metode Gray Box atau Black Box
  • Report Komprehensif
  • Garda Siber Dashboard dan Vulnerability Scanner Tools

Premium

  • 3 Target (Web, Mobile, & Desktop Apps)
  • Pendampingan saat Bug Fixing
  • 2x Re-Testing/App
  • Metode Gray Box atau Black Box
  • Report Komprehensif
  • Garda Siber Dashboard dan Vulnerability Scanner Tools

Pro

  • 5 Target (Web, Mobile, & Desktop Apps)
  • Pendampingan saat Bug Fixing
  • 2x Re-Testing/App
  • Metode Gray Box atau Black Box
  • Report Komprehensif
  • Garda Siber Dashboard dan Vulnerability Scanner Tools

*Harga belum termasuk pajak

Artikel Teratas
Berita Teratas