Tentang Hacking dan Ethical Hacking: Risiko, Manfaat, dan Perbedaannya yang Penting Dipahami

Tentang Hacking dan Ethical Hacking: Risiko, Manfaat, dan Perbedaannya yang Penting Dipahami

 

Hacking atau peretasan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mencuri, merusak, atau mengubah informasi di sistem atau jaringan komputer. Para peretas menggunakan berbagai metode dan teknik untuk menembus keamanan sistem atau jaringan, termasuk mengirimkan virus atau malware, memanfaatkan celah keamanan, dan meretas kata sandi.

Di sisi lain, ethical hacking atau peretasan etis adalah kegiatan yang dilakukan oleh para ahli keamanan siber untuk menemukan kelemahan dan celah keamanan pada sistem atau jaringan. Tujuannya adalah untuk memperbaiki kelemahan tersebut sebelum dimanfaatkan oleh peretas jahat. Ethical hacking dilakukan dengan persetujuan dari pemilik sistem atau jaringan dan dilakukan dengan tujuan meningkatkan keamanan sistem atau jaringan.

Hacking pertama kali muncul pada tahun 1960-an ketika mahasiswa-mahasiswa di Massachusetts Institute of Technology (MIT) mencoba mengeksplorasi kemampuan sistem komputer. Pada awalnya, hacking dianggap sebagai kegiatan yang tidak berbahaya, namun seiring dengan perkembangan teknologi, praktik hacking semakin populer dan digunakan untuk tujuan yang merugikan. Kegiatan hacking ilegal semakin marak pada tahun 1980-an dan 1990-an, terutama setelah munculnya internet. Hal ini menyebabkan banyak kerugian bagi organisasi dan individu, dan meningkatkan kebutuhan akan keamanan siber yang lebih baik. Sejak saat itu, ethical hacking mulai digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan keamanan sistem dan jaringan.

 

Daftar Isi

 

 

Baca Juga : Spyware: Ancaman Serius Bagi Privasi Anda dan Cara Mengatasinya

 

Perbedaan Antara Hacking dan Ethical Hacking

A. Motivasi

Motivasi menjadi perbedaan paling mendasar antara hacking dan ethical hacking. Hacking dilakukan dengan tujuan yang merugikan dan seringkali melanggar hukum. Sebaliknya, ethical hacking dilakukan dengan tujuan meningkatkan keamanan sistem dan jaringan.

 

B. Legalitas

Hacking ilegal dan melanggar hukum, sedangkan ethical hacking dilakukan secara legal dengan persetujuan dari pemilik sistem atau jaringan. Seorang ethical hacker harus mengikuti peraturan dan aturan yang berlaku, serta memberikan laporan hasil pengetesan keamanan sistem atau jaringan kepada pemiliknya.

 

C. Pendekatan

Para peretas yang melakukan hacking seringkali menggunakan taktik dan teknik agresif untuk menembus keamanan sistem atau jaringan, sementara ethical hacker melakukan pendekatan yang lebih hati-hati dan proaktif untuk menemukan kelemahan keamanan, sehingga kelemahan tersebut dapat diperbaiki sebelum dimanfaatkan oleh peretas jahat.

 

D. Alat

Peretas seringkali menggunakan alat yang tidak sah atau alat yang tidak disetujui untuk melakukan hacking, sementara ethical hacker menggunakan alat yang sah dan telah disetujui untuk melakukan pengetesan keamanan.

 

E. Hasil

Hacking ilegal menyebabkan kerugian bagi organisasi dan individu, sementara ethical hacking bertujuan untuk meningkatkan keamanan sistem dan jaringan sehingga kerugian dapat diminimalisir atau dicegah. Hasil dari hacking ilegal biasanya berupa akses yang tidak sah atau informasi yang dicuri, sedangkan hasil dari ethical hacking adalah identifikasi kelemahan keamanan dan rekomendasi untuk memperbaikinya.

Dalam kesimpulannya, perbedaan utama antara hacking dan ethical hacking terletak pada motivasi, legalitas, pendekatan, alat, dan hasil. Penting bagi organisasi dan individu untuk memahami perbedaan ini dan memilih jalan yang benar untuk melindungi sistem dan jaringan mereka.

 

Baca juga : Data Breach dan Ancaman Serangan Siber Lainnya Meningkat Drastis di Tahun 2022

 

Risiko Hacking

A. Risiko Keamanan

Hacking dapat menimbulkan risiko keamanan yang serius bagi organisasi dan individu. Peretas dapat mengambil alih sistem atau jaringan, mengakses data pribadi, merusak sistem atau mengambil kontrol atas sistem tersebut. Risiko keamanan ini dapat berdampak pada operasi bisnis dan merugikan organisasi dan individu secara finansial.

 

B. Risiko Hukum

Hacking ilegal dan dapat mengakibatkan risiko hukum bagi pelaku. Pelaku hacking dapat dijerat dengan hukuman pidana, denda, atau bahkan penjara. Selain itu, organisasi atau individu yang menjadi korban hacking juga dapat menuntut ganti rugi atau mengambil tindakan hukum terhadap pelaku.

 

C. Risiko Pribadi

Hacking juga dapat menimbulkan risiko pribadi bagi individu. Peretas dapat mengambil data pribadi, seperti informasi keuangan atau data medis, yang dapat digunakan untuk melakukan kejahatan seperti pencurian identitas. Risiko pribadi ini dapat menyebabkan kerugian finansial dan dampak emosional yang signifikan bagi korban.

Dalam kesimpulannya, risiko hacking meliputi risiko keamanan, hukum, dan pribadi. Oleh karena itu, penting bagi organisasi dan individu untuk memahami risiko ini dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi diri mereka dari ancaman hacking. Salah satu tindakan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan ethical hacking atau pengetesan keamanan secara teratur untuk mengidentifikasi kelemahan keamanan dan mencegah serangan hacking yang tidak diinginkan.

 

Baca Juga : Peretasan Axie Infinity Berhasil Dipulihkan

 

Manfaat Ethical Hacking

A. Peningkatan Keamanan

Ethical hacking atau pengetesan keamanan secara teratur dapat membantu organisasi dan individu meningkatkan keamanan sistem dan jaringan mereka. Dalam proses ethical hacking, para ahli keamanan memindai sistem dan jaringan untuk menemukan kelemahan keamanan dan memberikan rekomendasi tentang cara meningkatkan keamanan. Dengan melakukan ethical hacking, organisasi dan individu dapat mengidentifikasi potensi serangan sebelum pelaku hacking melakukan serangan dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah serangan tersebut.

 

B. Peningkatan Pemahaman

Ethical hacking juga dapat membantu organisasi dan individu meningkatkan pemahaman mereka tentang teknologi dan keamanan. Para ahli keamanan yang melakukan ethical hacking memiliki pemahaman yang mendalam tentang cara kerja sistem dan jaringan, serta kelemahan keamanan yang umum terjadi. Dalam proses ethical hacking, para ahli keamanan dapat berbagi pengetahuan dan memberikan rekomendasi untuk meningkatkan keamanan sistem dan jaringan.

 

C. Hadiah Etis

Ethical hacking juga dapat memberikan manfaat etis bagi pelaku. Para ahli keamanan yang melakukan ethical hacking dapat membantu mencegah serangan dan melindungi organisasi dan individu dari risiko hacking yang berbahaya. Selain itu, pelaku ethical hacking juga dapat mendapatkan hadiah etis, seperti uang atau pengakuan atas kontribusinya dalam meningkatkan keamanan sistem dan jaringan.

Dalam kesimpulannya, ethical hacking dapat memberikan manfaat penting, termasuk peningkatan keamanan, pemahaman, dan hadiah etis. Oleh karena itu, penting bagi organisasi dan individu untuk mempertimbangkan ethical hacking sebagai cara untuk meningkatkan keamanan sistem dan jaringan mereka.

 

Baca Juga : Apa itu Data Breach? Pahami Definisi dan Jenisnya

 

Ethical Hacking di Dunia Nyata

Keamanan siber adalah salah satu topik yang semakin banyak diperbincangkan di era digital saat ini. Karena semakin banyaknya serangan siber dan kebocoran data, banyak perusahaan dan organisasi mulai memperhatikan keamanan siber dan mempekerjakan para ahli keamanan siber, termasuk ethical hacker.

 

A. Perusahaan yang Mempekerjakan Ethical Hacker

Banyak perusahaan besar yang saat ini mempekerjakan ethical hacker sebagai bagian dari tim keamanan mereka, seperti Google, Facebook, Microsoft, dan Apple. Selain itu, banyak perusahaan keamanan siber yang berfokus pada jasa ethical hacking dan menawarkan layanan tersebut ke perusahaan lain.

 

B. Contoh Terkenal dari Ethical Hacking

Salah satu contoh terkenal dari ethical hacking adalah ketika seorang hacker berhasil menemukan celah keamanan di sistem tiket pesawat United Airlines pada tahun 2015. Ethical hacker tersebut menghubungi pihak United Airlines dan memberitahu mereka tentang kelemahan sistem mereka, sehingga United Airlines dapat segera memperbaikinya sebelum dimanfaatkan oleh para hacker jahat.

 

C. Pelatihan dan Sertifikasi untuk Ethical Hacker

Untuk menjadi ethical hacker, seseorang perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam bidang keamanan siber. Ada banyak pelatihan dan sertifikasi yang tersedia untuk mereka yang ingin mempelajari ethical hacking, seperti Certified Ethical Hacker (CEH) dari International Council of Electronic Commerce Consultants (EC-Council) dan CompTIA PenTest+.

 

Baca Juga : Menguji Keamanan Sistem dengan Black Box Testing: Pengertian, Cara Kerja, dan Perbedaan dengan Metode Lain

 

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah membahas perbedaan antara hacking dan ethical hacking, risiko yang terkait dengan hacking, manfaat dari ethical hacking, dan contoh-contoh nyata tentang bagaimana ethical hacking dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam menjalankan tugasnya, ethical hacker memiliki motivasi yang berbeda dengan hacker biasa, mereka beroperasi dalam batasan hukum dan menggunakan pendekatan yang berbeda dalam melaksanakan tugasnya. Alat yang digunakan oleh ethical hacker juga berbeda dari hacker biasa, dan hasil yang dicapai oleh ethical hacker adalah peningkatan keamanan dan pemahaman.

Hacking dan ethical hacking adalah dua hal yang sangat berbeda. Hacking adalah kegiatan yang tidak sah dan merugikan orang lain, sedangkan ethical hacking adalah kegiatan yang dilakukan dengan tujuan meningkatkan keamanan dan mencegah kerusakan lebih lanjut. Kegiatan ethical hacking dapat membantu mengurangi risiko keamanan yang terkait dengan teknologi, seperti penipuan, pencurian data, dan akses yang tidak sah ke sistem.

Jika Anda tertarik dengan keamanan cyber dan ingin mempelajari lebih lanjut tentang ethical hacking, ada banyak pelatihan dan sertifikasi yang tersedia. Beberapa perusahaan bahkan mempekerjakan ethical hacker untuk membantu meningkatkan keamanan sistem mereka. Kita semua dapat memainkan peran dalam menjaga keamanan di dunia digital dengan belajar tentang ethical hacking dan menggunakan pengetahuan tersebut untuk memperkuat sistem keamanan kita sendiri.

Sekarang, Anda sudah mengetahui perbedaan antara hacking dan ethical hacking, manfaat dari ethical hacking, serta risiko yang terkait dengan hacking. Dengan memahami perbedaan ini, kita dapat menjadi lebih bijak dan bertanggung jawab dalam menggunakan teknologi dan memastikan keamanan di dunia digital.

 

Andhika R.

Andhika R.

Digital Marketing at Fourtrezz

Amankan Bisnis Anda Setahun Penuh!

Pastikan keamanan bisnis Anda di dunia digital dengan paket pentest tahunan Fourtrezz. Dapatkan penawaran spesial sekarang juga!

Basic

  • 2 Target (Web, Mobile, & Desktop Apps)
  • Pendampingan saat Bug Fixing
  • 2x Re-Testing/App
  • Metode Gray Box atau Black Box
  • Report Komprehensif
  • Garda Siber Dashboard dan Vulnerability Scanner Tools

Premium

  • 3 Target (Web, Mobile, & Desktop Apps)
  • Pendampingan saat Bug Fixing
  • 2x Re-Testing/App
  • Metode Gray Box atau Black Box
  • Report Komprehensif
  • Garda Siber Dashboard dan Vulnerability Scanner Tools

Pro

  • 5 Target (Web, Mobile, & Desktop Apps)
  • Pendampingan saat Bug Fixing
  • 2x Re-Testing/App
  • Metode Gray Box atau Black Box
  • Report Komprehensif
  • Garda Siber Dashboard dan Vulnerability Scanner Tools

*Harga belum termasuk pajak

Artikel Teratas
Berita Teratas