Rabu, 12 November 2025 | 2 min read | Andhika R

Saldo Rp1 Miliar Program Makan Bergizi Gratis Raib, SPPG Pangauban Diduga Jadi Korban Penipuan Digital

Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pangauban, di Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), dikabarkan kehilangan saldo rekening senilai sekitar Rp1 miliar. Saldo tersebut dialokasikan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Informasi mengenai hilangnya dana ini menjadi viral di media sosial setelah diunggah langsung oleh akun TikTok resmi SPPG Pangauban. Peristiwa ini disinyalir kuat sebagai tindak pidana penipuan digital atau phishing.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, hilangnya saldo rekening tersebut terjadi pada Kamis (31/10/2025).

Peristiwa bermula ketika Kepala SPPG Pangauban berinisial MC hendak melakukan persetujuan transaksi melalui aplikasi milik salah satu bank BUMN. Saat akan masuk ke sistem, MC mendapati adanya permintaan untuk mengganti kata sandi.

MC kemudian menghubungi layanan chat resmi pihak bank melalui situs. Tak lama berselang, pihak yang mengaku sebagai perwakilan bank tersebut menghubunginya dan memberikan tautan (link) agar MC segera mengganti kata sandi. Penelepon tersebut mengancam bahwa saldo rekening akan dibekukan jika MC tidak segera menuruti perintah.

Tanpa curiga, MC menuruti semua perintah, termasuk memberikan nomor-nomor penting yang berkaitan dengan rekening SPPG tersebut. Setelah komunikasi terputus, nomor telepon yang mengaku dari bank tersebut mendadak tidak aktif.

Baca Juga: Waspada Penipuan AI! Polrestabes Semarang Buru Luciano, Penipuan dengan Jasa Pembuatan Lagu

Saat MC mengecek saldo rekening SPPG, ia terkejut mendapati dana yang tersisa hanya Rp12 juta dari saldo awal sekitar Rp1 miliar.

Pemilik SPPG Pangauban, Hendrik, membenarkan kejadian tersebut dan mengakui adanya kelalaian. "Benar kejadiannya seperti itu. Jadi kami tidak bisa beroperasi karena dana yang ada terkuras oleh penipu. Jelas ini kelalaian dari Kepala SPPG," ujar Hendrik saat dikonfirmasi, Senin (3/11/2025).

Menurut Hendrik, pegawai lain, termasuk akuntan dan ahli gizi, sebelumnya sudah memperingatkan MC agar tidak mudah memercayai telepon yang mengatasnamakan bank. "Tapi tidak didengarkan, akhirnya kejadian seperti ini," tambahnya.

Akibat kejadian ini, operasional dapur SPPG Pangauban untuk program MBG terpaksa berhenti karena tidak ada dana tersisa.

Pihak SPPG Pangauban telah melaporkan kejadian ini kepada Badan Gizi Nasional (BGN). Mereka juga diarahkan untuk melapor ke Bareskrim Polri. Saat ini, pihak-pihak yang berkaitan dengan kasus tersebut masih dimintai keterangan.

"Kami sudah melapor ke BGN dan meminta solusi baiknya bagaimana. Kami masih menunggu solusinya, untuk dapur tidak beroperasi karena tidak ada dana lagi," tutup Hendrik, menegaskan pentingnya solusi cepat agar program gizi untuk masyarakat dapat dilanjutkan.

Bagikan:

Avatar

Andhika RDigital Marketing at Fourtrezz

Semua Artikel

Artikel Terpopuler

Berlangganan Newsletter FOURTREZZ

Jadilah yang pertama tahu mengenai artikel baru, produk, event, dan promosi.

Partner Pendukung

infinitixyberaditif

© 2025 PT Tiga Pilar Keamanan. All Rights Reserved.
Info Ordal