Jumat, 20 Desember 2024 | 2 min read | Andhika R

Skandal Kripto Terbesar: 792 Orang Ditangkap dalam Sindikat Penipuan di Nigeria

Sebuah operasi besar-besaran telah membongkar sindikat penipuan kripto yang beroperasi di Nigeria, mengungkap skema canggih yang telah menjebak ribuan korban di seluruh dunia. Dalam penggerebekan ini, otoritas berhasil menangkap 792 tersangka yang terlibat dalam penipuan berbasis aset kripto. Laporan awal menunjukkan sindikat ini telah beroperasi selama bertahun-tahun, dengan kerugian global mencapai ratusan juta dolar AS.

Badan Anti Korupsi Nigeria membongkar sindikat penipuan kripto di negaranya, dan menggerebek sebuah bangunan mewah yang menjadi "call center" untuk aksi penipuan tersebut. Dalam penggerebekan tersebut, pihak berwajib menangkap 792 tersangka yang beroperasi di "call center" itu. Sindikat penipuan ini menggunakan modus percintaan, dan kemudian memeras korbannya untuk membeli mata uang kripto yang tak jelas.

Ratusan tersangka yang ditangkap itu tak semuanya warga negara Nigeria. Ada juga 148 warga negara China dan 40 warga negara Filipina. Mereka semua ditangkap di gedung berlantai tujuh bernama Big Leaf Building, yang berlokasi di Lagos, kota terbesar di Nigeria.

Menurut Juru Bicara Economic and Financial Crime Commission Nigera Wilson Uwujaren, sindikat penipuan ini mengincar korban dari Amerika dan Eropa. Penipu ini mencari dan menghubungi korban lewat media sosial dan platform pengiriman pesan, seperti WhatsApp dan Instagram.

Baca Juga: Tawaran Uang Cepat Berujung Tipu-Tipu, Kerugian Modus 'Like' Capai Triliunan Rupiah

"Pelaku yang berasal dari Nigeria direkrut oleh gembong asing untuk menipu korban secara online dengan metode phishing, target utamanya adalah warga Amerika, Kanada, Meksiko, dan beberapa negara Eropa," kata Uwujaren. "Setelah warga Nigera ini berhasil merayu calon korban, maka tugas penipuan utamanya dilakukan oleh WN asing," tambahnya

Berdasarkan estimasi awal, sindikat ini bertanggung jawab atas kerugian hingga $200 juta di seluruh dunia. Amerika Serikat, Kanada, dan negara-negara Eropa menjadi target utama mereka, dengan beberapa korban berasal dari sektor bisnis dan individu. Fenomena ini juga menciptakan masalah besar bagi keamanan siber global.

Setelah penangkapan, pihak berwenang di Nigeria berjanji akan menindaklanjuti kasus ini hingga ke akarnya. Beberapa tersangka diketahui memiliki hubungan dengan jaringan kriminal internasional yang lebih luas, sehingga kerja sama lintas negara akan menjadi elemen penting dalam menyelesaikan kasus ini.

Bagi ekosistem kripto, keberhasilan membongkar sindikat ini menegaskan pentingnya pengawasan dan regulasi yang lebih ketat. Dengan semakin meluasnya adopsi kripto, kasus ini menjadi pengingat nyata bahwa teknologi baru selalu menghadirkan tantangan baru dalam keamanan siber.

Bagikan:

Avatar

Andhika RDigital Marketing at Fourtrezz

Semua Artikel

Berlangganan Newsletter FOURTREZZ

Jadilah yang pertama tahu mengenai artikel baru, produk, event, dan promosi.

Partner Pendukung

infinitixyberaditif

© 2025 PT Tiga Pilar Keamanan. All Rights Reserved.
Info Ordal