Senin, 2 Desember 2024 | 3 min read | Andhika R
4,6 Juta Serangan Siber Gagal Tembus, Indonesia Sudah Perketat Pertahanan Digital?
Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat serangan siber tertinggi di Asia Tenggara. Berdasarkan laporan terbaru dari Kaspersky, lebih dari 4,6 juta serangan siber berhasil digagalkan di Indonesia. Jumlah ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, mencerminkan intensitas ancaman siber terhadap sektor publik dan swasta di negara ini.
Perusahaan keamanan siber global, Kaspersky di dalam laporan keamanannya pada kuartal ketiga di tahun ini mengungkapkan bahwa sejumlah 4.616.837 serangan berbasis web terdeteksi dan telah berhasil diblokir. Hal ini juga menempatkan Indonesia berada di posisi ke-103 di seluruh dunia. Ancaman ini semakin canggih karena para pelaku ancaman berevolusi untuk mengaburkan kode berbahaya guna melewati analisis dan emulasi statis. Perlindungan terhadap ancaman itu memerlukan solusi keamanan yang andal dan kuat yang memanfaatkan metode berbasis machine learning (ML) proaktif dan analisis perilaku dalam mendeteksi dan menangkis serangan waktu nyata.
Selain hal tersebut, kuartal ketiga tahun ini produk Kaspersky juga berhasil mendeteksi sejumlah 9,307,255 insiden lokal pada komputer peserta KSN di Indonesia, sehingga menempatkan negara ini berada di posisi ke-69 secara global.
Baca Juga: Mengungkap Penyebab 7,9 Juta Perangkat di Indonesia Jadi Korban Virus Siber
Mayoritas serangan yang digagalkan merupakan jenis exploit berbasis web, yang menargetkan kelemahan aplikasi atau situs web untuk menyusup ke sistem perusahaan. Serangan berbasis phishing juga menempati posisi tinggi, dengan pelaku sering menyamar sebagai entitas resmi untuk mencuri informasi pribadi atau finansial. Selain itu, ada juga serangan ransomware, di mana pelaku mencoba mengenkripsi data dan meminta tebusan.
Para pelaku cenderung memanfaatkan tren kerja jarak jauh yang meningkat sejak pandemi, menyerang perangkat individu yang terkoneksi ke jaringan perusahaan. Banyak serangan juga dilakukan melalui situs web berbahaya dan lampiran email yang mengandung malware.
Menurut General Manager Kaspersky untuk Asia Tenggara, Yeo Siang Tiong, serangan siber akan terus menargetkan pada individu dan bisnis dalam berbagai bentuk dan ukuran, sehingga merupakan perkembangan yang baik bahwa bisnis dan konsumen secara progresif merangkul digitalisasi. "Sementara itu tren yang berubah saat ini membawa peluang dan pertumbuhan, sehingga perlu diadopsi dengan tingkat kewaspadaan yang sama karena para penjahat siber akan selalu menunggu tren berikutnya untuk dieksploitasi," ungkapnya.
Baca Juga: Mengejutkan! 7 Juta Data Instansi RI Bocor ke Dark Web, Siapa yang Bertanggung Jawab?
Sektor keuangan, pemerintahan, dan e-commerce menjadi target utama. Serangan ini dirancang untuk mencuri informasi sensitif seperti data pelanggan, informasi keuangan, hingga dokumen rahasia. Tidak hanya itu, usaha kecil dan menengah (UKM) juga menjadi sasaran karena sering kali memiliki infrastruktur keamanan yang kurang memadai.
Pemerintah Indonesia terus meningkatkan kesiapan melalui pengembangan strategi keamanan nasional dan kerja sama internasional. Sementara itu, pakar keamanan menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk menciptakan ekosistem siber yang lebih aman.
Ancaman siber akan terus berkembang, tetapi dengan langkah proaktif, serangan seperti ini dapat diminimalkan. Tingkat keberhasilan dalam menggagalkan 4,6 juta serangan adalah bukti bahwa pertahanan siber Indonesia berada di jalur yang benar, meskipun masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.
Andhika RDigital Marketing at Fourtrezz
Artikel Terpopuler
Tags: Ethical Hacking, Keamanan Teknologi, Ruang Lingkup, Evaluasi Keamanan, Analisis Risiko
Baca SelengkapnyaBerita Teratas
Berlangganan Newsletter FOURTREZZ
Jadilah yang pertama tahu mengenai artikel baru, produk, event, dan promosi.
PT. Tiga Pilar Keamanan
Grha Karya Jody - Lantai 3Jl. Cempaka Baru No.09, Karang Asem, Condongcatur
Depok, Sleman, D.I. Yogyakarta 55283
Informasi
Perusahaan
Partner Pendukung