Rabu, 30 April 2025 | 2 min read | Andhika R

Akibat Kebocoran Data, Saham SK Telecom Anjlok 8,5% dan 23 Juta Kartu SIM Diganti Gratis

Saham SK Telecom, operator seluler terbesar di Korea Selatan, merosot tajam hingga 8,5% pada Senin (28/4), mencatat level terendah sejak Agustus tahun lalu. Penurunan ini terjadi setelah perusahaan mengkonfirmasi adanya kebocoran data pelanggan akibat serangan siber besar-besaran awal bulan ini.

Dalam pernyataan resminya, seperti dikutip dari Reuters, SK Telecom menyatakan akan bertanggung jawab penuh atas semua kerugian yang timbul dari insiden yang pertama kali terdeteksi pada 18 April.

"Ini adalah kebocoran data berskala besar akibat malware," ungkap pihak SK Telecom, meski mereka tidak mengungkapkan rincian teknis lebih lanjut terkait insiden tersebut.

Sebagai bentuk tanggung jawab dan upaya mitigasi, mulai Senin (28/4), SK Telecom menawarkan penggantian Universal Subscriber Identity Module (USIM) atau kartu SIM secara gratis kepada 23 juta pelanggan mereka.

Program penggantian ini tersedia di lebih dari 2.600 gerai yang tersebar di seluruh Korea Selatan. Pelanggan juga didorong untuk segera mendaftar Layanan Perlindungan USIM, yang diklaim SK Telecom menawarkan tingkat perlindungan setara dengan penggantian kartu fisik.

Hingga saat ini, sekitar 5,54 juta pelanggan telah mendaftar untuk layanan perlindungan tersebut, mencakup hampir seperempat dari total pelanggan yang terdampak.

Baca Juga: Risiko Keamanan Siber Meningkat Akibat Perang Dagang Amerika Serikat dan China

Insiden ini berdampak signifikan terhadap kinerja saham SK Telecom. Pada perdagangan hari Senin, saham SK Telecom ditutup turun 6,7%, mencatat penurunan harian terbesar sejak Maret 2020.
Penurunan ini jauh lebih tajam dibandingkan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) secara keseluruhan, menunjukkan betapa seriusnya kekhawatiran pasar terhadap dampak jangka panjang dari insiden keamanan ini.

Meskipun SK Telecom telah mengambil langkah cepat untuk mengurangi risiko lebih lanjut, banyak detail mengenai cakupan data yang bocor, tipe data yang terdampak, serta potensi dampak hukum dan keuangan masih belum diungkapkan secara resmi.

Pengamat pasar memperkirakan bahwa SK Telecom akan menghadapi tantangan tambahan, termasuk regulasi yang lebih ketat, tuntutan hukum dari pelanggan, serta upaya rekonstruksi kepercayaan dari konsumen yang terdampak.

Insiden ini sekali lagi menegaskan pentingnya keamanan siber yang solid di era digital saat ini, terutama bagi perusahaan yang mengelola data pelanggan dalam jumlah besar.

Langkah cepat SK Telecom untuk menawarkan penggantian kartu SIM gratis dan memperkenalkan layanan perlindungan merupakan tindakan proaktif, namun keberhasilan pemulihan kepercayaan pelanggan akan sangat bergantung pada transparansi, kecepatan penanganan, dan komitmen jangka panjang terhadap keamanan data.

Bagikan:

Avatar

Andhika RDigital Marketing at Fourtrezz

Semua Artikel

Artikel Terpopuler

Berlangganan Newsletter FOURTREZZ

Jadilah yang pertama tahu mengenai artikel baru, produk, event, dan promosi.

Partner Pendukung

infinitixyberaditif

© 2025 PT Tiga Pilar Keamanan. All Rights Reserved.
Info Ordal