Selasa, 3 Juni 2025 | 4 min read | Andhika R
Ancaman Siber Terbesar bagi UMKM di 2025: Phishing, Pembajakan Media Sosial, dan Ransomware
Di tengah dunia digital yang semakin kompleks dan berisiko, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menghadapi tantangan baru yang tidak kalah serius: serangan siber. Meski sering kali luput dari pemberitaan besar, UMKM menjadi target yang empuk bagi para peretas karena keterbatasan sumber daya dalam hal anggaran dan tenaga keamanan siber.
Ketika perusahaan besar sibuk menangkal serangan terhadap rantai pasokan perangkat lunak atau eksploitasi celah keamanan tingkat tinggi, UMKM justru harus memprioritaskan serangan yang sederhana namun sangat efektif. Berikut adalah tiga jenis serangan siber paling berbahaya yang saat ini mengincar bisnis kecil di seluruh dunia.
1. Phishing: Serangan Tipuan yang Menggoda
Phishing adalah metode peretasan di mana pelaku menipu korban untuk menyerahkan informasi sensitif, seperti nomor kartu kredit atau kredensial login akun penting. Modusnya adalah menyamar sebagai pihak terpercaya—seperti Google, Slack, atau FedEx—melalui email, SMS, atau aplikasi palsu.
Dalam phishing modern, korban diarahkan ke situs palsu yang menyerupai tampilan asli. Ketika korban "login", data mereka dikirim langsung ke peretas. Parahnya, serangan ini kini tidak hanya melalui email, tapi juga merambah media sosial, aplikasi Android, bahkan unduhan aplikasi populer palsu seperti TikTok dan WhatsApp.
Baca Juga : Credential Stuffing: Ancaman Siber yang Mengincar Akun Digital dan Crypto Exchange
Fakta mengejutkan: Laporan State of Malware 2025 mencatat lebih dari 22.800 aplikasi phishing ditemukan di Android sepanjang 2024.
Masalah makin pelik jika pengguna menggunakan password yang sama untuk beberapa akun. Satu kebocoran bisa membuka akses ke email bisnis, layanan keuangan, bahkan sistem penggajian.
Langkah perlindungan:
- Gunakan password yang kuat dan berbeda untuk setiap akun
- Aktifkan multi-factor authentication (MFA) pada akun penting
- Jangan klik tautan mencurigakan dari email atau pesan
- Masukkan informasi login hanya melalui situs resmi, bukan dari tautan yang dikirim
2. Pembajakan Akun Media Sosial: Reputasi Bisa Hancur Seketika
Bagi banyak UMKM, media sosial bukan hanya alat pemasaran—tapi adalah bisnis itu sendiri. Kreator konten di YouTube, TikTok, atau Instagram memperoleh penghasilan dari ads dan kerja sama merek. Jika akun mereka dibajak, bisnis pun lumpuh.
Kasus terkenal terjadi pada 2023, saat akun YouTube milik Linus Sebastian dibajak dan digunakan untuk menyebarkan penipuan kripto. Konten lama dihapus, dan akun digunakan untuk menyamar sebagai tokoh terkenal demi menipu penonton.
Pembajakan seperti ini seringkali berasal dari:
- Phishing
- Kebocoran data sebelumnya
- Penggunaan ulang password yang sudah pernah bocor
Setelah akun dikuasai, penjahat bisa menyebar penipuan atas nama bisnis Anda, mencuri data pelanggan, atau menghancurkan reputasi Anda dalam hitungan jam.
Langkah perlindungan:
- Gunakan password unik dan aman
- Aktifkan MFA di semua platform media sosial
- Hindari membuka lampiran atau tautan dari sumber tidak dikenal
- Hindari mengunduh aplikasi atau file dari email yang tidak diharapkan
3. Ransomware: Serangan Biaya Tinggi pada Bisnis Skala Kecil
Ransomware adalah jenis serangan yang mengunci sistem komputer atau mengenkripsi data penting, lalu meminta tebusan agar akses dipulihkan. Banyak UMKM mengira mereka terlalu kecil untuk menjadi sasaran, namun kenyataannya justru mereka yang paling rentan.
Model bisnis ransomware kini berubah menjadi “Ransomware-as-a-Service (RaaS), di mana pengembang malware menyewakan alat mereka kepada afiliasi untuk menyerang bisnis kecil. Salah satu grup terkenal, Phobos, diketahui menargetkan UMKM dengan permintaan tebusan rata-rata hanya $1.719, bahkan ada yang hanya $300.
Contoh nyata: Pada 2024, Departemen Kehakiman AS mengungkap afiliasi Phobos yang berhasil memeras penyedia layanan kesehatan kecil di Maryland sebesar $2.300.
Langkah perlindungan:
- Patch semua software dan tutup celah keamanan seperti RDP atau VPN yang tidak dipakai
- Gunakan software keamanan siber yang aktif 24/7 untuk mencegah infeksi
- Buat backup data secara offline dan offsite, serta uji secara berkala
- Pastikan setiap jejak serangan dibersihkan total agar tidak terkena untuk kedua kalinya
Serangan siber terhadap bisnis kecil bukan lagi kemungkinan—itu adalah kenyataan. Phishing, pembajakan media sosial, dan ransomware adalah tiga dari sekian banyak ancaman yang mengintai, dan ketiganya memanfaatkan kelengahan dalam hal dasar keamanan digital.
Berinvestasi pada password manager, multi-factor authentication, dan backup data yang aman bisa menjadi penyelamat utama bisnis kecil Anda di tengah serangan digital yang semakin ganas.

Andhika RDigital Marketing at Fourtrezz
Artikel Terpopuler
Tags: Zero Trust, Keamanan Siber, Arsitektur Jaringan, Dunia Hyperconnected, Strategi Keamanan
Baca SelengkapnyaBerita Teratas
Berlangganan Newsletter FOURTREZZ
Jadilah yang pertama tahu mengenai artikel baru, produk, event, dan promosi.

PT. Tiga Pilar Keamanan
Grha Karya Jody - Lantai 3Jl. Cempaka Baru No.09, Karang Asem, Condongcatur
Depok, Sleman, D.I. Yogyakarta 55283
Informasi
Perusahaan
Partner Pendukung



