Rabu, 8 Mei 2024 | 2 min read | Andhika R
Kepala BSSN: Potensi Serangan Siber Tinggi, Ransomware Jadi Ancaman Utama
Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), mengungkapkan bahwa potensi serangan siber Indonesia masih cukup tinggi. Salah satu yang harus menjadi perhatian utama adalah serangan ransomware.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam pembukaan kegiatan National Cyber Exercise pada Senin (29/4/2024).
"Dari lanskap ancaman siber bersifat teknis pada tahun 2023 yang telah dipublikasikan oleh BSSN, kami memprediksi bahwa di tahun 2024 ini, serangan Ransomware, Phishing, dan Advanced Persistent Threat (APT) adalah tiga jenis serangan siber bersifat teknis yang akan mendominasi karena efektivitas dari serangan serta potensi keuntungan yang dapat diperoleh penyerang," kata Hinsa dalam keterangannya.
Hinsa juga mengungkapkan bahwa keamanan siber saat ini telah menjadi isu strategis di berbagai negara, termasuk di Indonesia.
“Wujud kehadiran negara dalam mencapai tujuan negara di ruang siber itulah dengan membentuk Badan Siber dan Sandi Negara,” ujarnya.
Baca Juga: Menteri Kominfo Mendorong Kolaborasi Tata Kelola Keamanan Siber demi Hadapi Serangan yang Meningkat
Oleh karena itu, kegiatan National Cyber Exercise atau semacamnya menjadi sangat penting untuk dilakukan guna mempersiapkan diri dalam menangani insiden ransomware yang berpotensi terus terjadi setiap harinya.Hinsa berharap agar seluruh peserta untuk dapat mengikuti kegiatan ini agar nantinya dapat berkontribusi pada keamanan sistem elektronik melalui Computer Security Incident Response Team (CSIRT) masing-masing, khususnya dalam rangka penanganan insiden terkait ransomware. Sementara itu, Direktur Operasi Keamanan Siber BSSN, Andi Yusuf, juga menyampaikan bahwa National Cyber Exercise merupakan kegiatan program kerja prioritas nasional. “National Cyber Exercise ini terdiri dari 3 kegiatan yakni Indonesia Cross Sectoral Cyber Exercise, Indonesia Cross Sectoral Workshop and Table Top Exercise, dan Indonesia CSIRT Day,” katanya. Kegiatan seperti seminar, webinar, workshop, atau semacamnya menjadi hal yang penting untuk dilakukan baik dari individu maupun instansi guna meningkatkan kesadaran dan pengetahuan terhadap berbagai ancaman siber yang semakin lama semakin beragam.
Baca Juga: Menteri Kominfo Mendorong Kolaborasi Tata Kelola Keamanan Siber demi Hadapi Serangan yang Meningkat
Oleh karena itu, kegiatan National Cyber Exercise atau semacamnya menjadi sangat penting untuk dilakukan guna mempersiapkan diri dalam menangani insiden ransomware yang berpotensi terus terjadi setiap harinya.Hinsa berharap agar seluruh peserta untuk dapat mengikuti kegiatan ini agar nantinya dapat berkontribusi pada keamanan sistem elektronik melalui Computer Security Incident Response Team (CSIRT) masing-masing, khususnya dalam rangka penanganan insiden terkait ransomware. Sementara itu, Direktur Operasi Keamanan Siber BSSN, Andi Yusuf, juga menyampaikan bahwa National Cyber Exercise merupakan kegiatan program kerja prioritas nasional. “National Cyber Exercise ini terdiri dari 3 kegiatan yakni Indonesia Cross Sectoral Cyber Exercise, Indonesia Cross Sectoral Workshop and Table Top Exercise, dan Indonesia CSIRT Day,” katanya. Kegiatan seperti seminar, webinar, workshop, atau semacamnya menjadi hal yang penting untuk dilakukan baik dari individu maupun instansi guna meningkatkan kesadaran dan pengetahuan terhadap berbagai ancaman siber yang semakin lama semakin beragam.
Andhika RDigital Marketing at Fourtrezz
Artikel Terpopuler
Mengapa Pengujian Keamanan Masih Jadi Kendala bagi Banyak Organisasi?
Tags: Keamanan Siber, Pengujian Keamanan, Kerentanan Sistem, Ancaman Siber, VAPT Fourtrezz
Baca SelengkapnyaBerita Teratas
Berlangganan Newsletter FOURTREZZ
Jadilah yang pertama tahu mengenai artikel baru, produk, event, dan promosi.
PT. Tiga Pilar Keamanan
Grha Karya Jody - Lantai 3Jl. Cempaka Baru No.09, Karang Asem, Condongcatur
Depok, Sleman, D.I. Yogyakarta 55283
Informasi
Perusahaan
Partner Pendukung