Jumat, 13 Desember 2024 | 3 min read | Andhika R

Lonjakan Serangan Trojan: Bisakah Kita Menghindari 'Kiamat Siber'?

Laporan terbaru dari Kaspersky mengungkapkan peningkatan signifikan pada deteksi trojan berbasis web. Trojan ini tidak hanya menyerang perangkat individual, tetapi juga menyasar sistem perusahaan, menjadikan mereka sasaran empuk serangan siber. Berdasarkan data Kaspersky, lonjakan ini menunjukkan ribuan upaya serangan yang terdeteksi setiap hari di berbagai wilayah, termasuk Asia Tenggara.

Jenis ancaman tertentu mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan dengan para ahli yang telah melaporkan lonjakan deteksi Trojan sebesar 33 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Windows terus menjadi target utama serangan siber, yang mencakup 93 persen dari semua data berisi malware yang terdeteksi setiap hari.

Sistem deteksi Kaspersky menemukan peningkatan signifikan dalam malware Windows sebanyak 19 persen dari 2023 hingga 2024. Jenis malware yang paling tersebar luas ialah Trojan yakni program berbahaya yang menyamar sebagai perangkat lunak sah dengan lonjakan sebesar 33 persen dari 2023 hingga 2024.

Baca Juga: Indonesia Nomor 2 dalam Serangan Siber: Waktunya Tingkatkan Keamanan Digital

"Jumlah ancaman baru yang bertambah setiap tahun itu dikarenakan para penyerang terus mengembangkan malware, teknik, dan metode yang baru untuk menyerang pengguna dan organisasi. Tahun ini tidak terkecuali, dan ada tren berbahaya yang diamati, seperti halnya serangan terhadap hubungan terpercaya dan rantai pasokan, termasuk yang ada pada open-source. Terdapat juga phishing besar-besaran dan kampanye
berbahaya yang menargetkan pengguna media sosial dan peningkatan malware perbankan. Dan, tentu saja, penggunaan alat AI guna menghasilkan malware baru atau memfasilitasi serangan phishing. Dalam lanskap ancaman siber yang masih terus berkembang ini, penggunaan solusi keamanan yang andal terasa sangat penting. Pakar Kaspersky selalu berdedikasi untuk melawan ancaman siber baru dan menantang, memastikan pengalaman daring yang aman bagi para pengguna serta keamanan siber yang kuat dan intelijen ancaman terbaru bagi organisasi," kata Vladimir Kuskov, Kepala Riset Anti-Malware Kaspersky.

Trojan berbasis web memanfaatkan celah keamanan pada browser atau perangkat lunak terkait. Saat pengguna mengakses situs web yang telah disusupi, malware ini menyusup diam-diam, sering kali tanpa disadari. Tujuannya bervariasi, mulai dari mencuri data pribadi, kredensial login, hingga melakukan eksploitasi lebih lanjut terhadap jaringan korban.

Wilayah Asia Tenggara menghadapi ancaman signifikan. Negara-negara seperti Indonesia, Filipina, dan Thailand menjadi target utama, mengingat banyaknya pengguna internet di wilayah ini dan masih rendahnya kesadaran terhadap keamanan siber. Serangan ini tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga mengancam integritas data pengguna dan perusahaan.

Lonjakan serangan trojan ini merupakan peringatan bahwa ancaman siber terus berkembang. Dengan meningkatnya ketergantungan pada internet, setiap pengguna harus lebih waspada dan proaktif dalam melindungi perangkat serta data mereka. Peran individu, perusahaan, dan pemerintah sangat penting untuk mencegah “kiamat siber” yang lebih besar di masa depan. Jangan biarkan perangkat Anda menjadi korban berikutnya! Terus tingkatkan kesadaran dan adopsi langkah-langkah keamanan yang tepat.

Bagikan:

Avatar

Andhika RDigital Marketing at Fourtrezz

Semua Artikel

Berlangganan Newsletter FOURTREZZ

Jadilah yang pertama tahu mengenai artikel baru, produk, event, dan promosi.

Partner Pendukung

infinitixyberaditif

© 2025 PT Tiga Pilar Keamanan. All Rights Reserved.
Info Ordal