Kamis, 10 Juli 2025 | 2 min read | Andhika R

Louis Vuitton Korea Umumkan Kebocoran Data Pelanggan, Data Keuangan Tidak Terdampak

Unit Korea dari rumah mode mewah asal Prancis, Louis Vuitton, mengumumkan bahwa telah terjadi pelanggaran sistem keamanan yang menyebabkan kebocoran sebagian data pelanggan, termasuk informasi kontak. Dalam pernyataan resminya, perusahaan memastikan bahwa data keuangan pelanggan tidak terdampak dalam insiden ini.

“Kami menyesal untuk menginformasikan bahwa pihak ketiga yang tidak berwenang sempat mengakses sistem kami, yang mengakibatkan kebocoran sebagian informasi pelanggan,” demikian disampaikan Louis Vuitton Korea pada Jumat, 5 Juli 2025.

Perusahaan mengungkapkan bahwa mereka baru mengetahui pelanggaran tersebut pada Rabu, 2 Juli 2025, dan telah segera melaporkannya kepada otoritas pemerintah yang berwenang. Langkah-langkah mitigasi dan peningkatan keamanan sistem juga langsung dilakukan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Insiden ini menambah daftar kasus pelanggaran data yang menimpa grup LVMH di Korea Selatan. Sebelumnya, dua merek lain di bawah naungan grup ini, yaitu Christian Dior Couture dan Tiffany, tengah berada dalam proses investigasi oleh Komisi Perlindungan Informasi Pribadi Korea Selatan (PIPC) sejak Mei 2025, setelah adanya laporan kebocoran data pelanggan di awal tahun ini.

Baca Juga: Eksploitasi Otomatisasi dan Kerentanan Jadi Senjata Baru Geng Ransomware di 2025

Kebocoran data pribadi, terutama yang menargetkan konsumen kelas atas, menjadi perhatian serius di Korea Selatan. Negara ini dikenal memiliki regulasi perlindungan data pribadi yang sangat ketat, dan insiden seperti ini diyakini akan mendorong pemerintah untuk meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan asing, khususnya di sektor ritel mewah.

Para analis memperkirakan bahwa PIPC dan otoritas keamanan siber Korea Selatan akan segera memanggil pihak Louis Vuitton Korea untuk memberikan keterangan lebih lanjut, serta memastikan bahwa langkah-langkah korektif telah diterapkan.

Dengan tingginya sensitivitas publik terhadap privasi data, insiden ini berpotensi mempengaruhi reputasi dan kepercayaan konsumen terhadap merek-merek mewah di bawah grup LVMH.

Belum ada informasi mengenai jumlah pelanggan yang terdampak maupun apakah ada indikasi penyalahgunaan data sejauh ini.

Louis Vuitton Korea menutup pernyataannya dengan menyampaikan permintaan maaf kepada pelanggan dan memastikan bahwa mereka berkomitmen untuk meningkatkan keamanan sistem secara berkelanjutan.

Bagikan:

Avatar

Andhika RDigital Marketing at Fourtrezz

Semua Artikel

Artikel Terpopuler

Berlangganan Newsletter FOURTREZZ

Jadilah yang pertama tahu mengenai artikel baru, produk, event, dan promosi.

Partner Pendukung

infinitixyberaditif

© 2025 PT Tiga Pilar Keamanan. All Rights Reserved.
Info Ordal