Setelah sepekan lumpuh total akibat serangan siber, layanan publik di Negara Bagian Nevada, Amerika Serikat, mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Serangan siber yang tidak terduga ini berhasil melumpuhkan kantor pemerintahan, situs web, dan jaringan telepon, memutus atau membatasi akses warga terhadap layanan-layanan penting seperti SIM, bantuan sosial, dan layanan lainnya.

Meskipun beberapa layanan masih dalam tahap pemulihan, upaya perbaikan terus dilakukan. Situs web program bantuan pangan SNAP yang diperuntukkan bagi keluarga berpenghasilan rendah masih tidak bisa diakses, tetapi layanan secara langsung di kantor sudah kembali dibuka, memberikan sedikit kelegaan bagi warga. Meskipun aplikasi daring terhenti, pembayaran bantuan SNAP dilaporkan tidak terpengaruh oleh insiden ini.

Kantor-kantor Departemen Kendaraan Bermotor (DMV) di seluruh Nevada mengalami dampak terburuk. Ratusan jadwal janji temu dibatalkan pekan lalu akibat seluruh kantor ditutup. Hingga kini, menurut otoritas DMV Nevada, layanan daring masih sangat terbatas dan kantor-kantor masih belum beroperasi sepenuhnya.

Baca Juga : Ancaman Siber Hantui Industri Semikonduktor Asia, Strategi Keamanan Zero-Trust Jadi Kunci

Untuk merespons krisis ini, Gubernur Joe Lombardo mengumumkan bahwa tanggal kadaluarsa dokumen akan diberi toleransi dan denda keterlambatan akan dihapuskan selama upaya pemulihan masih berlangsung.

Guna membantu warga menghadapi kekacauan layanan, Pemerintah Negara Bagian Nevada meluncurkan dua sumber daya informasi. Yang pertama adalah saluran telepon 2-1-1, yang menyediakan informasi terkini seputar layanan kesehatan dan sosial.

Kedua, pemerintah juga membuat situs web resmi baru yang berisi pembaruan rutin tentang perkembangan pemulihan serangan siber, termasuk daftar lembaga dan layanan mana saja yang sudah kembali berfungsi.

Pihak berwenang masih terus bekerja keras untuk sepenuhnya memulihkan seluruh sistem yang terdampak dan memastikan insiden serupa tidak terulang kembali di masa depan.