Rabu, 11 Desember 2024 | 2 min read | Andhika R
Musim Liburan: Waspada Serangan Siber di Aplikasi Travel, Jangan Sampai Data Dicuri!
Jelang musim liburan, penggunaan aplikasi travel meningkat tajam. Namun, meningkatnya aktivitas ini juga diiringi oleh ancaman siber. Penjahat dunia maya kerap memanfaatkan celah keamanan pada aplikasi travel untuk mencuri data pribadi, terutama dengan meningkatnya Trojan perbankan yang semakin canggih. Trojan seperti Blankbot dan Godfather menjadi momok yang mengintai pengguna, mencuri data sensitif, dan bisa saja melakukan penipuan finansial.
Mobile App Security Evangelist di Appdome, Jan Sysman, menilai bahwa Trojan perbankan ini sering menggunakan taktik seperti serangan overlay, dimana para pengguna diarahkan untuk memasukkan kredensial di antarmuka palsu yang menyerupai aplikasi asli. "Jika terus dibiarkan, ancaman siber ini akan berpotensi mengakibatkan pencurian identitas dan kerugian finansial yang cukup signifikan," ujar Jan melalui keterangannya.
Dia juga menekankan, kepercayaan konsumen merupakan kunci utama dalam industri pariwisata saat ini. Maka dari hal itu, brand pariwisata juga harus terbuka dan transparan di dalam mengungkap segala upaya yang dilakukan demi menjaga keamanan pelanggan. "Terutama di era digital seperti saat ini, di mana transaksi semakin banyak dilakukan dengan secara online, kepercayaan ini menjadi semakin krusial," Jan menambahkan.
Seiring dengan maraknya ancaman siber, Jan juga menyerukan agar para pengembang aplikasi pemesanan perjalanan telah mengadopsi pendekatan keamanan yang lebih komprehensif. Ia juga menyarankan beberapa langkah strategis untuk memperkuat pertahanan dari aplikasi. Antara lain pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin (ML) untuk otomatisasi sistem keamanan, beserta penggunaan teknologi Runtime Application Self-Protection (RASP) untuk melindungi aplikasi saat berjalan.
Baca Juga: Serangan Bruteforce: Ancaman Baru di Dunia Bisnis Indonesia
Lalu, pendeteksian secara dini terhadap ancaman tingkat tinggi (rootkit) dan perlindungan terhadap serangan Man-in-the-Middle (MitM) yang sering menargetkan data sensitif pengguna. "Dengan mengimplementasikan solusi-solusi inovatif ini, aplikasi dapat memberikan perlindungan yang lebih tangguh dan memastikan pengalaman pengguna yang aman dan nyaman," Jan menuturkan.
Studi terbaru menunjukkan bahwa aplikasi travel sering kali menjadi sasaran karena banyaknya data berharga yang tersimpan, seperti lokasi pengguna, riwayat perjalanan, dan informasi pembayaran. Selain itu, penggunaan jaringan Wi-Fi publik untuk memesan tiket atau hotel juga meningkatkan risiko pencurian data.
Keamanan digital saat liburan adalah tanggung jawab bersama. Baik pengguna maupun penyedia layanan aplikasi travel perlu meningkatkan kesadaran dan langkah proaktif untuk mencegah serangan siber yang dapat merusak pengalaman liburan. Dengan langkah pencegahan yang tepat, musim liburan Anda akan tetap aman dan menyenangkan.
Andhika RDigital Marketing at Fourtrezz
Artikel Terpopuler
Tags: Ethical Hacking, Keamanan Teknologi, Ruang Lingkup, Evaluasi Keamanan, Analisis Risiko
Baca SelengkapnyaBerita Teratas
Berlangganan Newsletter FOURTREZZ
Jadilah yang pertama tahu mengenai artikel baru, produk, event, dan promosi.
PT. Tiga Pilar Keamanan
Grha Karya Jody - Lantai 3Jl. Cempaka Baru No.09, Karang Asem, Condongcatur
Depok, Sleman, D.I. Yogyakarta 55283
Informasi
Perusahaan
Partner Pendukung