Kepolisian Norwegia berhasil mengambil kembali sebanyak 60 juta kroner jenis mata uang kripto atau senilai $5.8 juta atau jika dirupiahkan mencapai Rp 87.9 Milyar, yang dicuri oleh kelompok peretas “Lazarus Korea Utara” di tahun lalu pada peretasan video game Axie Infinity.

Baca Juga : Riot Games Tak Tunduk pada Hacker, Tolak Bayar Tebusan Rp150 Miliar

Sebelumnya video game berbasis blockchain Axie Infinity mengalami peretasan pada Maret 2022. Dari Peretasan yang terjadi tersebut, Axie Infinity mengalami kerugian sebesar $620juta. Peretas menargetkan jaringan Ronin untuk mendapatkan akses kontrol parsial atas validator game tersebut agar dapat melakukan transaksi tidak sah di dalam game. Jaringan Ronin merupakan sidechain yang dibuat khusus untuk game blockchain Axie Infinity yang dikembangkan oleh Sky Mavis, penerbit game Axie Infinity.

Kepolisian Norwegia Økokrim mengatakan juga bahwa telah berkerjasama dengan pihak internasional untuk mencapai penyelidikan dan penyitaan ini. Sementara itu, FBI juga sempat mengaitkan serangan yang terjadi dengan peretas Lazarus Korea Utara pada April 2022 namun belum memiliki bukti yang kuat. Setelah beberapa bulan kemudian, terungkap terdapat metode intrusi yang masuk melalui sebuah pesan tawaran pekerjaan palsu yang menargetkan karyawan Sky Mavis, ini merupakan metode umum yang digunakan oleh Lazarus. Dari situlah awal dari Lazarus Korea Utara dapat terbukti sebagai pelaku peretasan yang dialami Axie Infinity.

Baca Juga : Mengetahui Jenis-Jenis Serangan Phishing & Tips Mencegahnya

Kabarnya dana yang berhasil disita ini akan dikembalikan kepada pihak Sky Mavis, dan akan digunakan untuk melakukan ganti rugi kepada para korban. Walaupun jumlah total yang berhasil disita masih tergolong sangat kurang dari kerugian yang dialami, namun pihak berwenang juga masih akan berupaya untuk melakukan penyitaan untuk dana sisanya. Atas kejadian ini juga diharapkan menjadi pukulan yang keras bagi kelompok peretas Lazarus.