Kamis, 16 Oktober 2025 | 2 min read | Andhika R

Qantas Konfirmasi Data Pelanggan Bocor dan Disebar Peretas Pasca-Serangan Siber Besar

Maskapai penerbangan Australia, Qantas Airways, mengonfirmasi bahwa data pelanggannya yang dicuri dalam serangan siber besar pada Juli lalu kini telah dipublikasikan oleh peretas. Insiden ini menyebabkan informasi pribadi sejumlah besar pelanggan maskapai tersebar di ruang publik.

Pada Juli lalu, Qantas menyatakan bahwa lebih dari 1 juta pelanggan terdampak dengan data sensitif, seperti nomor telepon, tanggal lahir, dan alamat rumah, berhasil diakses. Pelanggaran siber ini disebut sebagai salah satu yang terbesar di Australia dalam beberapa tahun terakhir. Selain itu, sekitar 4 juta pelanggan lainnya kehilangan data berupa nama dan alamat email.

Serangan terhadap Qantas ini menjadi salah satu insiden siber paling menonjol di Australia sejak kasus kebocoran data masif yang menimpa Optus dan Medibank pada tahun 2022. Serangan-serangan tersebut mendorong Pemerintah Australia untuk memberlakukan regulasi ketahanan siber yang lebih ketat.

Baca Juga: Data Pengguna Discord Bocor, Dokumen Identitas Jadi Sasaran Ransomware

Dikutip dari Guardian Australia, kelompok peretas yang mengklaim bertanggung jawab di balik kebocoran data Qantas adalah Scattered Lapsus$ Hunters. Data pelanggan mulai disebarkan oleh kelompok tersebut setelah tenggat waktu pembayaran tebusan yang mereka tetapkan berakhir.

Dalam pernyataan tertulisnya, Qantas menyebut bahwa mereka adalah salah satu dari sejumlah perusahaan global yang datanya telah dirilis oleh pelaku kejahatan siber tersebut.

Qantas kini bergerak cepat untuk mengelola krisis ini. Maskapai tersebut menyatakan tengah bekerja sama dengan tim ahli keamanan siber untuk menyelidiki secara rinci jenis data apa saja yang termasuk dalam kebocoran ini.

Langkah hukum juga telah diambil oleh Qantas. "Kami juga telah memperoleh perintah pengadilan yang melarang siapa pun, termasuk pihak ketiga, untuk mengakses, menampilkan, menyebarkan, menggunakan, atau mempublikasikan data yang dicuri tersebut," terang pihak Qantas.

Maskapai tersebut terus menekankan pentingnya bagi semua perusahaan, khususnya yang menyimpan data pelanggan, untuk memperkuat pertahanan siber di tengah meningkatnya ancaman kejahatan digital global.

Bagikan:

Avatar

Andhika RDigital Marketing at Fourtrezz

Semua Artikel

Berlangganan Newsletter FOURTREZZ

Jadilah yang pertama tahu mengenai artikel baru, produk, event, dan promosi.

Partner Pendukung

infinitixyberaditif

© 2025 PT Tiga Pilar Keamanan. All Rights Reserved.
Info Ordal