Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sedang menindaklanjuti dugaan pembobolan rekening dana nasabah (RDN) yang menimpa nasabah PT Bank Central Asia Tbk (BCA) di PT Panca Global Sekuritas (PGS). Kerugian akibat insiden ini diperkirakan mencapai Rp70 miliar.

Deputi Komisioner Pengawas Emiten, Transaksi Efek, dan Pemeriksaan Khusus OJK, I. B. Aditya Jayaantara, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan dan segera berkoordinasi dengan Self Regulatory Organization (SRO), termasuk Bursa Efek Indonesia dan Kustodian Sentral Efek Indonesia.

Sebagai informasi, RDN adalah rekening bank khusus yang digunakan oleh investor untuk menampung dana transaksi di pasar modal. Rekening ini hanya bisa menerima dan mengirim dana ke rekening pribadi investor yang terdaftar.

Baca Juga: Dana Nasabah Diduga Dibobol, Panca Global Sekuritas dan BCA Kompak Lakukan Investigasi

Corporate Secretary BCA, I Ketut Alam Wangsawijaya, memastikan bahwa sistem BCA tetap aman. Namun, pihaknya tengah melakukan investigasi mendalam bersama Panca Global Sekuritas. Ia juga menambahkan bahwa BCA telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan, termasuk berkoordinasi dengan pihak sekuritas dan institusi penerima dana untuk mengatasi masalah ini.

“Dapat kami pastikan bahwa sistem BCA aman. Saat ini, BCA sedang melakukan investigasi,” ungkap Ketut.

Secara terpisah, Direktur Panca Global Kapital (PEGE), Trisno Limanto, membenarkan adanya penarikan dana secara berulang dari RDN nasabah dalam waktu singkat. Dugaan sementara, transaksi ini terjadi melalui API host-to-host BCA pada 9 September 2025.

Trisno mengklaim bahwa PGS masih melakukan verifikasi untuk mengetahui total kerugian. Namun, ia menyebutkan bahwa dana yang terdampak telah dikembalikan ke RDN nasabah pada 10 September 2025. PGS juga telah menonaktifkan sistem yang diduga mengalami gangguan untuk mengamankan platform perdagangan online.

“Manajemen PGS senantiasa mengutamakan kepentingan para nasabah dan diupayakan semaksimal mungkin untuk tidak merugikan nasabah,” tutupnya.