Seorang pria muda berusia 20 tahun asal Florida, Noah Urban, dijatuhi hukuman penjara 10 tahun atas perannya dalam kejahatan siber SIM swap. Urban, yang juga dikenal dengan nama samaran King Bob dan Gustavo Fring, diperintahkan untuk membayar restitusi senilai USD 13 juta atau sekitar Rp 212,9 miliar kepada para korbannya.

Urban, yang memulai aksinya sebagai hacker sejak remaja, merupakan bagian dari kelompok kriminal siber Scattered Spider. Kelompok ini menggunakan metode SIM swap untuk membajak nomor telepon korban, melewati sistem keamanan, dan mencuri aset dari dompet digital.

Menurut Departemen Hukum AS, aksi Urban dan komplotannya menyebabkan kerugian antara USD 9,5 juta hingga USD 25 juta dari setidaknya 30 korban yang teridentifikasi. Dalam salah satu kasus di Florida, lima korban kehilangan hampir USD 800 ribu dalam bentuk mata uang kripto.

Baca Juga: 2,5 Miliar Pengguna Gmail Jadi Target Phishing Pasca-Peretasan

Saat FBI menggerebek kediaman Urban pada Maret 2023, mereka menyita mata uang kripto senilai USD 2,9 juta yang tersimpan di komputernya. Nilai aset tersebut dilaporkan telah meningkat menjadi USD 3,7 juta pada tahun 2024. Sebagai bagian dari kesepakatan dengan pengadilan, Urban setuju untuk menyerahkan seluruh aset yang disita dan membayar restitusi, yang nantinya akan dikembalikan kepada para korban.

FBI dan Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (CISA) mengidentifikasi Scattered Spider sebagai salah satu kelompok hacker paling aktif dalam beberapa tahun terakhir. Kelompok ini dikenal menggunakan teknik rekayasa sosial (social engineering), push bombing, dan SIM swap untuk mencuri data pribadi, menginstal malware, serta membobol otentikasi multi-faktor.

Mereka bahkan menyamar sebagai tim IT atau helpdesk melalui telepon dan SMS untuk mendapatkan akses ke akun pegawai dan jaringan perusahaan. Target serangan mereka tidak hanya individu, tetapi juga perusahaan-perusahaan besar.