Wamenkominfo Tegaskan Sedang Selidiki Kebocoran Data ASN BKN

Ilustrasi berita

Sejumlah Data Aparatur Sipil Negara (ASN) Badan Kepegawaian Negara (BKN) didapati sedang mengalami kebocoran data dan dijual hingga Rp 160 juta di forum hacker Breachforums. Terkait hal tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membuka suara. Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria, menyampaikan pemerintah tengah menelusuri kebenaran kebocoran data tersebut. Dalam penelusuran tersebut, Kominfo melibatkan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) mengonfirmasi bahwa pihaknya sedang menelusuri dugaan kebocoran data Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dikelola oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN). Data yang diduga bocor tersebut dilaporkan telah dijual di forum hacker. Menanggapi insiden ini, Wamenkominfo memastikan bahwa tim investigasi telah dibentuk untuk menyelidiki sumber kebocoran dan menilai dampaknya. Selain itu, BKN juga bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk memperkuat keamanan data dan mencegah kejadian serupa di masa depan. “Lagi ditelusuri bekerjasama dengan BSSN karena ada banyak informasi-informasi yang menyebutkan soal kebocoran data ini ya,” ujar Nezar ditemui di sela-sela acara Indonesia Internet Expo & Summit (IIXS) 2024 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat.

 

Baca Juga: Data Pribadi ASN Terancam: BKN Diduga Mengalami Kebocoran

 

Wamenkominfo menegaskan bahwa penelusuran ini merupakan prioritas untuk memastikan perlindungan data pribadi ASN dan mengambil tindakan yang diperlukan jika terbukti ada kelalaian atau pelanggaran keamanan siber. Ia juga meminta seluruh instansi pemerintah untuk lebih waspada dan meningkatkan keamanan sistem informasi mereka.

“Sudah waktunya semua Kementerian/Lembaga Pemerintah baik itu Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah diharuskan melakukan assessment ke sistem IT yang dimilikinya secara menyeluruh sehingga bisa melihat keamanan sistemnya sendiri seperti hacker melihat sistem tersebut dari luar sana, sehingga bisa segera diketahui celah keamanan yg mungkin ada di sistem nya dan segera menutup celah keamanan tersebut sebelum dimanfaatkan kembali oleh peretas sebagai pintu masuk ke sistem,” ungkap Chairman CISSReC Pratama Persadha.

Sementara itu, ASN yang merasa khawatir akan keamanan data pribadinya diminta untuk segera melakukan langkah-langkah pencegahan, termasuk mengganti kata sandi akun-akun penting dan waspada terhadap potensi serangan phishing atau penipuan yang mungkin terjadi setelah kebocoran ini. Kejadian ini menjadi peringatan keras tentang pentingnya pengelolaan data yang aman dan kebijakan keamanan siber yang lebih ketat di sektor publik.

Andhika R.

Andhika R.

Digital Marketing at Fourtrezz
Artikel Teratas