Kamis, 13 Maret 2025 | 4 min read | Andhika R

Ancaman Siber Meningkat Saat Ramadhan, Waspadai Penipuan Online!

Bulan Ramadhan selalu identik dengan meningkatnya aktivitas belanja, terutama melalui platform daring. Berbagai e-commerce menawarkan diskon besar-besaran yang menggoda konsumen untuk berbelanja lebih banyak. Namun, di balik kemeriahan belanja online ini, ada ancaman siber yang semakin meningkat. Risiko pencurian data, penipuan online, dan serangan malware menjadi lebih tinggi di tengah lonjakan transaksi digital.

Menurut survei yang dilakukan oleh Glance pada Desember 2024, lebih dari separuh masyarakat Indonesia berencana meningkatkan anggaran belanja Ramadan tahun ini. Hal ini menunjukkan adanya lonjakan transaksi online, yang sayangnya turut dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan siber untuk melancarkan aksinya.

Ketua Communication & Information System Security Research Center (CISSReC), Pratama Persadha, mengingatkan bahwa ancaman siber semakin canggih seiring dengan perkembangan teknologi. Dalam keterangannya pada Minggu, 2 Maret 2025, ia menegaskan bahwa konsumen harus lebih waspada terhadap modus operandi penjahat siber yang terus berkembang.

"Dengan kemajuan teknologi AI, peretas juga semakin pintar. Oleh karena itu, penting untuk selalu memperbarui keamanan kita," ujar Pratama.

Baca Juga: Ancaman Keamanan Siber: Bahaya Menggunakan Email Kantor untuk Akun Pribadi

Ada beberapa metode yang kerap digunakan oleh pelaku kejahatan siber untuk mencuri data pengguna, antara lain:

  1. Phishing – Penjahat siber mengirimkan email atau pesan yang tampak seperti dari perusahaan resmi, namun bertujuan mencuri informasi pribadi korban.
  2. Malware dan Spyware – Perangkat lunak berbahaya yang dapat mencuri data pribadi dan informasi perbankan.
  3. Fake E-commerce – Situs belanja palsu yang menipu pengguna dengan penawaran harga murah namun tidak mengirimkan barang setelah pembayaran dilakukan.
  4. Pembajakan Akun – Upaya peretasan akun pengguna yang sering kali terjadi akibat penggunaan kata sandi yang lemah atau terulang di berbagai platform.

Langkah Penting untuk Melindungi Diri dari Serangan Siber

Agar terhindar dari ancaman kejahatan siber saat berbelanja online di bulan Ramadan, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:

1. Gunakan Kata Sandi yang Kuat dan Unik

Pratama Persadha menekankan pentingnya penggunaan kata sandi yang berbeda untuk setiap akun. Hal ini untuk mencegah risiko jika salah satu akun diretas, maka akun lainnya tetap aman.

"Sebisa mungkin jangan menggunakan password yang sama untuk seluruh platform digital dan marketplace," jelasnya.

Gunakan kombinasi huruf besar, kecil, angka, dan simbol untuk meningkatkan keamanan akun. Jika sulit mengingat banyak kata sandi, pertimbangkan untuk menggunakan password manager.

2. Waspada terhadap Tautan Mencurigakan

Penipuan berbasis tautan palsu semakin marak terjadi. Tautan ini biasanya dikirim melalui email, media sosial, atau pesan instan yang mengarahkan korban ke situs berbahaya yang dapat mencuri data pribadi.

"Verifikasi keaslian tautan sebelum mengkliknya. Hindari memberikan informasi sensitif pada situs yang tidak dikenal," imbuh Pratama.

3. Aktifkan Two-Factor Authentication (2FA)

Menambahkan lapisan keamanan tambahan dengan mengaktifkan Two-Factor Authentication (2FA) sangat disarankan. Dengan 2FA, meskipun peretas mendapatkan kata sandi Anda, mereka tetap memerlukan kode verifikasi tambahan untuk mengakses akun.

"Penting untuk menyimpan informasi verifikasi tambahan dengan aman dan tidak membagikannya kepada siapa pun," tambahnya.

4. Jangan Pernah Membagikan Kode OTP

Kode OTP (One-Time Password) sering kali digunakan dalam berbagai metode autentikasi, terutama dalam transaksi perbankan dan e-commerce. Penjahat siber kerap berpura-pura sebagai pihak resmi untuk meminta kode ini dari korban.

"Jangan pernah memberikan kode OTP kepada siapa pun, bahkan jika mereka mengaku dari pihak e-commerce atau bank," tegas Pratama.

5. Pastikan Keamanan Metode Pembayaran

Saat melakukan pembayaran digital, pastikan Anda hanya menggunakan metode pembayaran yang aman. Pilih rekening atau virtual account yang resmi dari platform e-commerce terpercaya.

"Hindari transaksi di luar sistem resmi platform karena dapat meningkatkan risiko penipuan," jelasnya.

Meningkatnya aktivitas belanja online selama Ramadan membawa konsekuensi peningkatan risiko keamanan siber. Meskipun platform e-commerce terus berupaya meningkatkan perlindungan bagi penggunanya, kesadaran dan kehati-hatian konsumen tetap menjadi faktor utama dalam menjaga keamanan transaksi online.

Dengan menerapkan langkah-langkah keamanan yang telah disebutkan, baik individu maupun perusahaan dapat mengurangi risiko kejahatan siber yang semakin canggih. Keamanan digital bukan hanya tanggung jawab penyedia layanan, tetapi juga pengguna yang harus lebih cermat dan waspada dalam setiap aktivitas online mereka.

Tetap bijak dalam bertransaksi, dan pastikan setiap langkah yang diambil sudah mempertimbangkan aspek keamanan agar terhindar dari ancaman siber yang merugikan!

Bagikan:

Avatar

Andhika RDigital Marketing at Fourtrezz

Semua Artikel

Artikel Terpopuler

Berlangganan Newsletter FOURTREZZ

Jadilah yang pertama tahu mengenai artikel baru, produk, event, dan promosi.

Partner Pendukung

infinitixyberaditif

© 2025 PT Tiga Pilar Keamanan. All Rights Reserved.
Info Ordal