Arion Kurtaj Remaja 18 Tahun Jadi Hacker Berbahaya Hanya Bermodal “Android Box”

Ilustrasi berita

Tokoh seorang hacker dalam sebuah grafis dan juga film sering digambarkan sebagai sosok tinggal di ruang gelap dengan berbagai komputer dan tugas berat, padahal dalam realita hanya butuh Android box saja sudah bisa jadi hacker berbahaya.

Seperti Arion Kurtaj, seorang remaja autis berusia 18 tahun dari Oxford, Inggris. Dia adalah salah satu dalang kelompok hacker Lapsus$, yang meretas perusahaan besar seperti Uber, Nvidia dan Rockstar Games, kemudian membocorkan antarmuka Grand Theft Auto 6.

Serangan Lapsus$ terhadap beberapa perusahaan teknologi yang terjadi pada tahun 2021 dan 2022 mengejutkan komunitas keamanan siber global, demikian seperti yang dikutip dari detikINET. Kurtaj berhasil ditangkap pada Juli 2023, namun menurut psikiater, dia tidak layak untuk diadili karena kondisi mentalnya. Tidak lama sebelum penangkapannya, Kurtaj diserang oleh hacker saingannya yang membocorkan informasi pribadi Kurtaj dan keluarganya.

 

Baca Juga : Tingkatkan Kesiapsiagaan Ancaman Siber: BSSN Laksanakan Workshop Untuk Pengelola IT BUMN

 

Berkat doxxing, Kurtaj bisa menginap di Travelodge Hotel di Bicester, Inggris. Dia juga dilarang mengakses Internet selama diamankan. Tapi dia masih bisa melakukan peretasannya di hotel.

Dia tertangkap basah ketika Polisi Kota London menggeledah kamar hotelnya. Polisi menemukan Amazon Fire Stick – kotak TV Android – yang dia gunakan untuk mengakses layanan cloud dengan ponsel yang baru dibeli. Dia segera ditangkap dan ditahan sambil menunggu persidangan. Tindakan Kurtaj paling menarik perhatian publik ketika ia menyusup ke jaringan Rockstar Games Slack dan berpura-pura menjadi seorang hacker, bukan karyawan Rockstar. Ia mengaku mengunduh seluruh data GTA 6 dan mengancam Rockstar akan mendistribusikan kode sumber game tersebut.

Dia juga memposting 90 klip gameplay GTA 6 di forum bernama TeaPotUberHacker.

Lapsus$ adalah sekelompok peretas yang dianggap bandit digital di pengadilan. Sebagian besar anggota geng tersebut diyakini adalah remaja dari Brazil dan Inggris, termasuk Kurtaj dan seorang rekannya yang berusia 17 tahun.

Kasus Arion Kurtaj menunjukkan bahwa seorang hacker dapat menggunakan perangkat yang sederhana sekalipun untuk melakukan aksinya. Dalam kasus ini, Kurtaj menggunakan Amazon Fire Stick, sebuah perangkat yang biasanya digunakan untuk mengubah TV biasa menjadi smart TV.

 

Baca Juga : Keamanan Email Barracuda Masih Dianggap Rentan Meski Sudah Ada Patch Terbaru

 

Kurtaj dapat menggunakan Fire Stick untuk mengakses layanan cloud, yang memungkinkannya untuk meretas jaringan perusahaan-perusahaan besar. Hal ini menunjukkan bahwa keamanan siber perusahaan-perusahaan tersebut masih perlu ditingkatkan.

Selain itu, kasus ini juga menunjukkan bahwa orang-orang dengan kondisi mental tertentu, seperti autisme, dapat menjadi hacker berbahaya. Dalam kasus Kurtaj, autisme-nya mungkin mempengaruhi cara pandang dan kreativitasnya dalam mengatasi tantangan siber.

Andhika R.

Andhika R.

Digital Marketing at Fourtrezz
Artikel Teratas