Rabu, 9 April 2025 | 6 min read | Andhika R

Bagaimana Bisnis Bisa Menghindari Ancaman Siber dengan Pendekatan Proaktif?

Dalam era digital yang semakin berkembang pesat, ancaman siber tidak hanya semakin sering terjadi, tetapi juga kian kompleks. Serangan yang dulunya bersifat sederhana kini telah berevolusi menjadi serangan yang terorganisir, tersembunyi, dan sulit dideteksi. Mulai dari pencurian data pribadi hingga sabotase sistem operasional, pelaku kejahatan siber terus mencari celah untuk mengeksploitasi kelemahan dalam sistem teknologi informasi perusahaan.

Sayangnya, masih banyak bisnis yang menerapkan pendekatan reaktif, yaitu merespons ancaman hanya setelah insiden terjadi. Pendekatan seperti ini sering kali terlambat dan berujung pada kerugian besar, baik dari segi finansial maupun reputasi. Oleh karena itu, dibutuhkan pendekatan yang lebih strategis dan berorientasi ke depan—yakni pendekatan proaktif.

Salah satu langkah konkret dalam menerapkan pendekatan proaktif adalah melalui Vulnerability Assessment and Penetration Testing (VAPT). Metode ini membantu perusahaan mengidentifikasi dan mengevaluasi potensi celah keamanan sebelum dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Bagaimana Bisnis Bisa Menghindari Ancaman Siber dengan Pendekatan Proaktif.webp

Ancaman Siber: Apa Saja yang Harus Diwaspadai oleh Bisnis?

Ancaman siber hadir dalam berbagai bentuk dan dapat menyerang perusahaan dari berbagai arah. Beberapa jenis serangan yang umum terjadi antara lain:

  • Malware: Perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk merusak atau mengambil alih sistem komputer.
  • Phishing: Upaya penipuan yang menyamar sebagai komunikasi resmi untuk mencuri informasi sensitif seperti kata sandi atau data perbankan.
  • Ransomware: Jenis malware yang mengunci data korban dan menuntut tebusan untuk mengembalikannya.
  • Distributed Denial of Service (DDoS): Serangan yang membanjiri server dengan lalu lintas berlebihan hingga sistem menjadi tidak dapat diakses.

Peretas sering kali memanfaatkan kelemahan umum dalam sistem, seperti penggunaan kata sandi yang lemah, perangkat lunak yang tidak diperbarui, atau kurangnya pelatihan keamanan bagi karyawan.

Menurut laporan dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Indonesia mengalami jutaan percobaan serangan siber setiap tahunnya. Data ini menunjukkan betapa seriusnya ancaman yang dihadapi dunia usaha, termasuk sektor usaha kecil dan menengah yang kerap menjadi sasaran karena sistem keamanannya yang belum matang.

Pendekatan Proaktif dalam Keamanan Siber

Pendekatan proaktif dalam keamanan siber mengacu pada strategi pencegahan yang bertujuan untuk mendeteksi dan mengatasi potensi ancaman sebelum mereka berkembang menjadi insiden yang merugikan. Pendekatan ini tidak hanya mengandalkan alat teknologi, tetapi juga mencakup kebijakan internal, pelatihan sumber daya manusia, dan evaluasi berkala terhadap sistem keamanan.

Mengadopsi pendekatan proaktif terbukti lebih hemat biaya dalam jangka panjang. Biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki kerusakan akibat serangan siber bisa jauh lebih besar dibandingkan dengan investasi awal untuk pencegahan.

Tiga pilar utama dari pendekatan ini adalah:

  1. Edukasi dan Kesadaran: Memberikan pelatihan keamanan siber kepada seluruh karyawan untuk mengenali dan menghindari potensi ancaman.
  2. Sistem Keamanan yang Terkini: Menggunakan perangkat lunak dan sistem keamanan yang diperbarui secara rutin.
  3. Pengujian Berkala: Melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem, salah satunya melalui VAPT, untuk memastikan tidak ada celah yang terlewatkan.

Pengenalan VAPT: Senjata Utama dalam Strategi Proaktif

VAPT (Vulnerability Assessment and Penetration Testing) merupakan metode pengujian keamanan yang dirancang untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi kelemahan dalam sistem informasi perusahaan. Tujuan utamanya adalah untuk menemukan celah sebelum pihak luar menemukannya terlebih dahulu dan mengeksploitasinya.

VAPT terbagi menjadi dua komponen utama:

  1. Vulnerability Assessment
    Ini adalah proses mengidentifikasi dan mengklasifikasikan kelemahan dalam sistem. Hasil dari assessment ini berupa daftar celah keamanan yang mungkin ada, disertai dengan tingkat risikonya.
  2. Penetration Testing
    Merupakan simulasi serangan nyata yang dilakukan oleh tenaga ahli untuk menguji apakah kelemahan yang ditemukan benar-benar dapat dimanfaatkan oleh peretas. Tes ini membantu perusahaan memahami sejauh mana sistem mereka bisa ditembus.

Proses VAPT umumnya dimulai dengan pengumpulan informasi tentang infrastruktur TI perusahaan, dilanjutkan dengan pemindaian sistem, analisis kelemahan, dan uji penetrasi. Setelah itu, tim akan memberikan laporan komprehensif beserta rekomendasi perbaikannya.

Siapa yang memerlukan VAPT? Jawabannya: semua bisnis, tanpa memandang skala atau industrinya. Baik perusahaan besar maupun UMKM perlu mengetahui seberapa kuat sistem mereka dalam menghadapi serangan siber. Justru perusahaan kecil yang belum memiliki sistem keamanan matang lebih rentan, dan VAPT dapat menjadi langkah awal yang krusial untuk membangun pertahanan yang kokoh.

Manfaat Melakukan VAPT untuk Bisnis

Melakukan Vulnerability Assessment and Penetration Testing (VAPT) memberikan berbagai manfaat strategis bagi dunia usaha. Tidak hanya dari sisi teknis, tetapi juga dari sisi operasional, reputasi, dan kepatuhan terhadap regulasi.

  1. Menemukan Celah Keamanan Sebelum Dimanfaatkan Peretas

Dengan VAPT, perusahaan dapat secara dini mendeteksi titik lemah dalam sistem teknologi informasi. Pendekatan ini memungkinkan tim IT untuk melakukan perbaikan sebelum celah tersebut dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab.

  1. Memperkuat Sistem IT dan Kebijakan Internal

Hasil pengujian VAPT tidak hanya menunjukkan kelemahan teknis, tetapi juga membantu mengevaluasi efektivitas kebijakan keamanan internal. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menyusun atau memperbarui prosedur keamanan agar lebih sesuai dengan ancaman yang berkembang.

  1. Meningkatkan Kepercayaan Klien dan Stakeholder

Keamanan data merupakan faktor penting dalam menjaga kepercayaan pelanggan dan mitra bisnis. Perusahaan yang rutin melakukan VAPT menunjukkan komitmennya terhadap perlindungan data, yang pada gilirannya meningkatkan reputasi dan kredibilitas di mata publik.

  1. Kepatuhan terhadap Regulasi Keamanan Data

Banyak standar internasional dan peraturan lokal yang mensyaratkan dilakukannya pengujian keamanan secara berkala. VAPT merupakan bagian penting dari kepatuhan terhadap regulasi seperti ISO 27001, PCI DSS, atau standar lain yang berlaku di sektor tertentu.

Kapan dan Seberapa Sering VAPT Harus Dilakukan?

Melakukan VAPT tidak cukup dilakukan satu kali saja. Karena sistem teknologi terus berkembang, begitu pula dengan potensi ancamannya. Maka dari itu, penting untuk menjadwalkan VAPT secara berkala sesuai dengan kebutuhan dan skala operasional bisnis.

  1. Frekuensi Berdasarkan Skala dan Kompleksitas Bisnis
  • Perusahaan kecil hingga menengah disarankan melakukan VAPT setidaknya satu kali dalam setahun.
  • Perusahaan besar, khususnya yang bergantung pada sistem digital secara intensif, sebaiknya melakukan pengujian setiap enam bulan sekali atau lebih sering, tergantung pada kompleksitas infrastrukturnya.
  1. Tanda-Tanda Sistem Perlu Segera Diuji

VAPT perlu segera dilakukan jika perusahaan mengalami hal-hal berikut:

  • Penurunan performa sistem secara tiba-tiba
  • Munculnya aktivitas mencurigakan dalam jaringan
  • Terjadi insiden keamanan, walau berskala kecil
  • Ada indikasi kebocoran data
  1. Setelah Pembaruan Sistem atau Migrasi Infrastruktur

Setiap kali terjadi perubahan besar dalam sistem, seperti pembaruan perangkat lunak, penambahan server baru, atau migrasi ke cloud, VAPT harus segera dijalankan untuk memastikan tidak ada celah keamanan baru yang muncul.

Kesimpulan

Dalam menghadapi lanskap ancaman siber yang terus berkembang, pendekatan proaktif bukan lagi sekadar pilihan, melainkan sebuah keharusan. Serangan bisa datang kapan saja, dan dampaknya dapat meluas hingga merugikan bisnis secara signifikan.

Vulnerability Assessment and Penetration Testing (VAPT) adalah langkah nyata dan terukur untuk memastikan sistem informasi perusahaan tetap dalam kondisi aman dan terlindungi. Melalui VAPT, perusahaan tidak hanya bisa mendeteksi potensi kerentanan, tetapi juga membangun sistem pertahanan yang lebih kuat dan tangguh terhadap berbagai bentuk serangan siber.

Jangan tunggu hingga serangan terjadi. Amankan infrastruktur digital Anda sejak dini melalui layanan VAPT profesional dari Fourtrezz—mitra terpercaya dalam keamanan siber.

✅ Tim ahli bersertifikasi
✅ Laporan lengkap dan rekomendasi teknis
✅ Dukungan pascapengujian
✅ Solusi disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda

Hubungi Fourtrezz sekarang juga:

🌐 Website: www.fourtrezz.co.id
📞 WhatsApp: +62 857-7771-7243
📧 Email: [email protected]

Lindungi bisnis Anda sebelum terlambat. Jadwalkan VAPT hari ini!

Bagikan:

Avatar

Andhika RDigital Marketing at Fourtrezz

Semua Artikel

Artikel Terpopuler

Berlangganan Newsletter FOURTREZZ

Jadilah yang pertama tahu mengenai artikel baru, produk, event, dan promosi.

Partner Pendukung

infinitixyberaditif

© 2025 PT Tiga Pilar Keamanan. All Rights Reserved.
Info Ordal