Jumat, 3 Oktober 2025 | 2 min read | Andhika R

Bahaya Resi Belanja Online: Data Pribadi Jadi Senjata Baru Aksi Penipuan

Di tengah maraknya aktivitas belanja online, masyarakat diimbau untuk lebih waspada dalam menjaga data pribadi, terutama yang tertera pada resi paket. Resi pengiriman yang berisi nama, alamat, hingga barcode, kini menjadi target empuk oknum penipu untuk melancarkan berbagai modus kejahatan siber.

Para penipu sering kali menggunakan data dari resi ini untuk berpura-pura menjadi pihak perusahaan resmi, baik dari platform e-commerce maupun jasa ekspedisi. Dengan dalih paket mengalami kerusakan atau hilang, mereka berupaya mengelabui calon korban.

Baca Juga: Modus Baru Pembajakan WhatsApp: Waspada Link 'Vote' Palsu!

Modus yang biasa mereka lakukan bervariasi, mulai dari meminta korban mengklik link phishing yang mencurigakan, meminta transfer sejumlah uang untuk mempercepat pengiriman, hingga modus terbaru yang lebih canggih. Modus terbaru ini bahkan mengajak korban menghadiri meeting online untuk membahas klaim paket hilang, yang pada akhirnya akan diminta mentransfer sejumlah uang.

Untuk melindungi diri dan keluarga dari aksi penipuan yang memanfaatkan resi paket, ada beberapa langkah pencegahan yang harus selalu diperhatikan:

  1. Jangan Unggah Resi Sembarangan: Saat memberikan ulasan produk di media sosial atau aplikasi e-commerce, pastikan untuk tidak mengunggah resi pengiriman secara terbuka. Jika ingin menampilkan produk, tutupi atau blur seluruh informasi sensitif yang ada pada resi tersebut.
  2. Hancurkan Detail Resi Sebelum Dibuang: Setelah membuka paket, pastikan Anda menghancurkan detail resi sebelum membuang bungkus paket. Sobek, gunting, atau hancurkan secara tuntas informasi krusial seperti nama lengkap, alamat, nomor resi, dan barcode agar tidak dapat disalahgunakan.
  3. Waspada Nomor Asing yang Menghubungi: Selalu berhati-hati dengan nomor telepon atau kontak asing yang mengaku berasal dari pihak e-commerce atau ekspedisi. Jangan pernah mudah percaya pada pihak tak dikenal yang meminta Anda melakukan transaksi pembayaran atau transfer uang di luar aplikasi belanja resmi.

Platform e-commerce seperti Shopee dan lainnya juga secara aktif mengedukasi penggunanya untuk menghindari berbagai modus penipuan dengan mengutamakan prinsip 3C:

  1. Cek Pengirimnya: Informasi resmi dari e-commerce hanya dikirim melalui saluran yang terverifikasi, seperti akun WhatsApp bercentang biru, media sosial resmi yang sudah terverifikasi, atau nomor telepon resmi Customer Service.
  2. Cek Faktanya: Verifikasi setiap informasi yang diterima dengan menggunakan fitur Cek Fakta di aplikasi e-commerce Anda. Pastikan informasi klaim paket rusak atau hilang benar-benar berasal dari sumber resmi.
  3. Cari Tahu Modusnya: Modus penipuan akan terus berubah. Tetap ikuti kanal informasi resmi perusahaan untuk mendapatkan pembaruan tentang modus-modus penipuan terbaru yang mengatasnamakan perusahaan tersebut.
Bagikan:

Avatar

Andhika RDigital Marketing at Fourtrezz

Semua Artikel

Berlangganan Newsletter FOURTREZZ

Jadilah yang pertama tahu mengenai artikel baru, produk, event, dan promosi.

Partner Pendukung

infinitixyberaditif

© 2025 PT Tiga Pilar Keamanan. All Rights Reserved.
Info Ordal