BCA Dihantui 3 Insiden Serangan Siber Selama Sepekan, Masih Amankah Data Nasabah

Ilustrasi berita

Rentetan insiden serangan siber yang dialami sepekan lalu membuat nasabah menjadi khawatir pada keamanan data mereka. Mulai dari isu kebocoran data yang dialami BCA, muncul pop up malware pada aplikasi mobile MyBCA, hingga beredar jasa layanan bobol akun MyBCA di media sosial.

 

Baca Juga : Jasa Bobol MyBCA Viral Di Media Sosial, Ini Tanggapan Pihak BCA!

 

Insiden kebocoran 6,4 juta detail pengguna kartu kredit Bank Central Asia (BCA) pertama kali diketahui melalui akun @FalconFeedsio yang membagikan dugaan pembobolan data kartu kredit BCA di Twitter pada Senin (24/7/2023). Dalam cuitannya, akun tersebut juga mengunggah tangkapan layar dugaan pelanggaran informasi pengguna kartu kredit BCA. Dalam tangkapan layar, data dijual ke BreachForums, sebuah forum tempat peretas di seluruh dunia dapat membeli dan menjual data pelanggaran secara gratis atau diberikan. Terlihat bahwa data tersebut diretas pada tanggal 22 Juli, dan jumlah datanya adalah 6,4 juta. Namun insiden ini disanggah oleh pihak BCA karena setelah dilakukan penyelidikan sampel data dan yang dimiliki BCA tidaklah sama.

Kemudian para nasabah kembali dibuat khawatir akibat muncul kabar adanya layanan pembobolan akun BCA yang beredar di media sosial. Layanan tersebut disediakan melalui situs ilegal atau dark web dengan biaya US$500 atau sekitar Rp7,5 juta. Dan tak lama ini nasabah bank BCA kembali diperingatkan untuk lebih jeli dan berhati-hati saat bertransaksi melalui BCA Mobile. Pasalnya, muncul berbagai pop-up peringatan virus palsu di BCA Mobile. Kasus tersebut menjadi viral dan dibawa ke Twitter oleh akun @txtdarionlshop dengan screenshot yang menunjukkan popup tersebut.

“Jangan klik sembarangan!” Sudah banyak beredar peringatan virus yang muncul di BCA Mobile @HaloBCA,” bunyi pernyataan tersebut dalam cuitannya.

Pada foto pertama yang diunggah oleh akun tersebut, terlihat screenshot BCA Mobile di latar belakang serta pop-up yang bertuliskan telah ditemukan virus. Pemberitahuan tersebut juga meminta pengguna untuk segera menghapus virus tersebut.

Atas kejadian tersebut, BCA telah mengeluarkan konfirmasi resmi berupa surat pengaduan yang diterbitkan pada Senin (24/7/2023).

Isi dari buletin atau peringatan tersebut adalah menginstruksikan kepada pengguna BCA Mobile untuk tidak mengklik apapun jika muncul pop-up.

“Terkait dengan pemberitaan yang beredar di media sosial mengenai munculnya virus alert pop-up di BCA mobile app, dapat kami sampaikan bahwa nasabah harus berhati-hati terhadap hal tersebut. Kami menyarankan agar nasabah tidak mengklik apapun yang muncul dalam postingan tersebut,” membaca paragraf pertama buletin. Surat tersebut juga dilengkapi dengan himbauan kepada nasabah untuk tidak memberikan data pribadi dan rahasia kepada siapapun.

 

Baca Juga : BCA Angkat Bicara Soal Insiden 6,4 Juta Data Pengguna Yang Bocor

 

BCA pun menanggapi cuitan tersebut dengan menekankan dan mengingatkan nasabah untuk tidak mengklik apapun saat muncul pop-up. Mereka juga memberikan saran jika Anda telah menginstal apa yang ada di pop-up.

“Kalau sudah klik, download dan install, silahkan uninstall aplikasi BCA mobile dan segera hubungi Halo BCA melalui 1500888 atau aplikasi HaloBCA,” demikian tanggapan dari @HaloBCA.

Sebagai informasi tambahan, BCA menghimbau jika Anda menemukan popup demikian maka dihimbau untuk melakukan uninstall atau install ulang aplikasi BCA Mobile, maka inbox Anda akan hilang. “Tolong kasih tahu ya, kalau uninstall/install ulang BCA mobile app, inbox nya hilang,” kata @HaloBCA. BCA juga meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan selama menggunakan aplikasi BCA Mobile.

Selain itu langkah preventif yang dapat nasabah lakukan adalah melakukan pengecekan terhadap perangkat yang dimiliki apakah terdapat aplikasi tidak dikenal terinstal pada perangkat, jika ada dianjurkan untuk segera dihapus, langkah selanjutnya yang dapat dilakukan adalah memperbarui semua pin yang terhubung pada aplikasi MyBCA dan aplikasi M-Banking lainnya yang dimiliki.

Andhika R.

Andhika R.

Digital Marketing at Fourtrezz
Artikel Teratas