Data Sony dan Playstation Kena Ransomware, Peretas Minta Tebusan dan Ancam Akan Jual Data di Dark Web

Ilustrasi berita

Sebuah kelompok peretas menyebarkan ransomware dan mengklaim telah mencuri data dari “semua sistem Sony” dan mencoba menjual data tersebut ke dark web. Kelompok hacker tersebut langsung meminta Sony untuk menebus datanya namun langsung ditolak. Peretas menindaklanjuti ancaman berikutnya dengan mengklaim bahwa data tersebut akan bocor atau dijual ke publik di web gelap.

 

Baca Juga : Hati-Hati, Pakai Wajah Jadi Stiker WhatsApp Sekarang Bisa Dipidana! Ini Tanggapan Pakar

 

Melansir dari Liga Game TV, sebuah kelompok ransomware mengklaim telah mencuri data dari Sony, mungkin termasuk PlayStation, dan mencoba menjual data tersebut secara online melalui proxy terenkripsi.

Sedangkan dalam laporan dari CyberSecurity Connect, rincian mengenai pelanggaran keamanan Ransomed.vc di Sony. Pernyataan dari kelompok ransomware menjelaskan bahwa mereka “berhasil menembus seluruh sistem Sony” dan menjual semua data yang dicuri. Pernyataan tersebut menyebutkan adanya data yang secara khusus berasal dari Sony Corporation dan Sony Corporation, meskipun juga dikatakan bahwa data tersebut berasal dari “SONY.com” di tempat lain. Benar atau tidaknya data tersebut dicuri belum diverifikasi oleh Sony atau pihak ketiga.

Tingkat dan sifat pelanggaran data masih belum jelas, dengan bukti yang menunjukkan bahwa beberapa file berisi file log, sumber daya Java, dan file HTML, beberapa di antaranya menyertakan karakter Jepang.

Sony menghadapi potensi pelanggaran keamanan data besar lainnya, ketika kelompok ransomware mencoba menjual data yang dicuri dari “semua sistem Sony”, termasuk PlayStation. Meskipun tidak mungkin untuk mengetahui apakah klaim kelompok ransomware itu akurat, mereka memposting pesan online dalam upaya memulai negosiasi tentang penjualan data Sony melalui proxy terenkripsi. Kelompok tersebut juga mengaku telah mencoba meminta uang tebusan langsung dari Sony, namun Sony menolak tawaran tersebut.

Rincian mengenai kelompok di balik dugaan serangan ransomware masih langka, namun laporan dari SOCRadar pada bulan September masih belum jelas. Laporan tersebut mencakup pemantauan Telegram untuk mendeteksi aktor jahat dan aktivitas web gelap. Sebuah kelompok bernama RansomForums mendapat sorotan dan mengumumkan bahwa mereka akan menjalankan proyek bernama Ransomed.vc. Inilah nama yang digunakan kelompok yang diduga menyimpan data Sony.

Namun, ada bukti kebocoran data. Kelompok ransomware menyediakan sampel data yang mereka jual dan pohon file yang berisi semua data yang mereka kumpulkan. Data tersebut mencakup kurang dari 6.000 file yang asal usulnya tidak diketahui, yang mungkin berarti data tersebut lebih terbatas dari yang disarankan. Laporan CyberSecurity Connect mengatakan kebocoran tersebut mencakup berbagai file log, sumber daya Java, dan file HTML. Banyak dari file ini tampaknya mengandung karakter Jepang. Tidak jelas apakah perangkat keras PlayStation atau PlayStation terlibat.

 

Baca Juga : Amerika Dituduh Cina Sebagai Dalang Atas Serangan Spionase Siber Selama Satu Dekade Terhadap Server Huawei

 

Pernyataan Randsomed.vc juga menyebutkan bahwa pihaknya hanya membuat data Sony tersedia untuk umum karena upaya tebusan terhadap Sony ditolak. “Karena Sony tidak mau bayar. DATA AKAN DIJUAL,” bunyi pesan tersebut. Tidak ada harga yang disebutkan untuk data tersebut. Calon pembeli diminta mengirim pesan ke grup ransomware melalui perangkat lunak obrolan terenkripsi Tox.

Parahnya kebocoran informasi Sony masih menjadi tanda tanya apakah itu hoax atau bukan. Tidak jelas data apa yang dikumpulkan atau apakah data tersebut berisi informasi orang dalam atau informasi pribadi yang material. Bisa jadi 6.000 file ditautkan ke situs web Sony dan tidak lebih dari itu. Jenis serangan ransomware ini biasanya tidak memberikan hasil yang baik untuk ransomware. Orang di balik peretasan besar-besaran Grand Theft Auto 6 baru-baru ini ditangkap sekitar enam bulan setelah membocorkan aset Rockstar. Untuk saat ini, penggemar PlayStation dan pelanggan Sony harus menunggu dan melihat apa yang terjadi.

Andhika R.

Andhika R.

Digital Marketing at Fourtrezz
Artikel Teratas