Rabu, 12 Februari 2025 | 9 min read | Andhika R
DevOps atau DevSecOps? Perbedaan Kecil yang Bisa Menyelamatkan Bisnis Anda
Dalam era digital yang semakin berkembang, teknologi informasi menjadi tulang punggung bagi banyak perusahaan dalam menjalankan operasional bisnisnya. Pengembangan perangkat lunak yang cepat dan efisien telah menjadi kebutuhan utama untuk menjaga daya saing di pasar. Dalam konteks ini, DevOps hadir sebagai pendekatan yang memungkinkan tim pengembang dan operasi bekerja secara lebih kolaboratif untuk mempercepat proses pengembangan dan pengiriman perangkat lunak.
Namun, seiring meningkatnya ancaman keamanan siber, muncul kebutuhan untuk mengintegrasikan keamanan ke dalam siklus pengembangan perangkat lunak sejak tahap awal. Inilah yang kemudian melahirkan konsep DevSecOps, yang menempatkan keamanan sebagai elemen utama dalam pengembangan perangkat lunak, bukan sekadar tambahan di tahap akhir.
Keamanan dalam pengembangan perangkat lunak sangatlah krusial. Serangan siber yang semakin canggih dapat menyebabkan kebocoran data, pencurian informasi sensitif, bahkan menghentikan operasional bisnis secara keseluruhan. Oleh karena itu, memahami perbedaan antara DevOps dan DevSecOps serta memilih pendekatan yang tepat dapat menjadi faktor penentu dalam menjaga keberlanjutan bisnis Anda. Artikel ini akan membahas secara mendalam perbedaan antara kedua metodologi ini dan mengapa memilih DevSecOps dapat menjadi keputusan strategis bagi bisnis Anda.
Apa Itu DevOps?
Definisi DevOps
DevOps adalah suatu metodologi yang menggabungkan pengembangan perangkat lunak (Development) dan operasi teknologi informasi (Operations) untuk meningkatkan efisiensi dalam siklus hidup pengembangan perangkat lunak. DevOps bertujuan untuk mempercepat proses pengembangan, pengujian, dan pengiriman perangkat lunak dengan cara yang lebih otomatis dan terintegrasi.
Tujuan Utama DevOps dalam Pengembangan Perangkat Lunak
- Meningkatkan Kecepatan Rilis: DevOps memungkinkan perusahaan untuk merilis perangkat lunak dengan lebih cepat melalui otomatisasi dan integrasi yang erat antara tim pengembang dan tim operasi.
- Meningkatkan Kolaborasi: Dengan menghapus sekat antara tim pengembang dan tim operasi, DevOps mendorong kerja sama yang lebih erat, sehingga mengurangi hambatan komunikasi dan meningkatkan efisiensi kerja.
- Otomatisasi dan Pengurangan Kesalahan: DevOps mengandalkan otomatisasi dalam berbagai aspek pengembangan perangkat lunak, seperti pengujian, deployment, dan pemantauan, untuk meminimalkan kesalahan manusia.
- Peningkatan Keandalan: Dengan menerapkan prinsip Continuous Integration (CI) dan Continuous Deployment (CD), perusahaan dapat memastikan bahwa setiap perubahan kode diuji secara otomatis sebelum diterapkan ke lingkungan produksi.
Manfaat Utama DevOps bagi Perusahaan
- Peningkatan produktivitas: Proses pengembangan dan pengiriman perangkat lunak menjadi lebih cepat dan efisien.
- Peningkatan kualitas perangkat lunak: Dengan otomatisasi pengujian, tim dapat mendeteksi dan memperbaiki bug lebih awal dalam siklus pengembangan.
- Efisiensi biaya: DevOps membantu perusahaan mengurangi biaya operasional dengan mengoptimalkan proses pengembangan dan mengurangi waktu downtime akibat kesalahan dalam deployment.
Namun, meskipun DevOps memiliki banyak keunggulan, pendekatan ini sering kali kurang memperhatikan aspek keamanan secara menyeluruh. Oleh karena itu, lahirlah DevSecOps sebagai solusi yang lebih holistik dalam pengembangan perangkat lunak.
Apa Itu DevSecOps?
Definisi DevSecOps
DevSecOps adalah pendekatan pengembangan perangkat lunak yang menambahkan keamanan (Security) sebagai elemen utama dalam seluruh siklus hidup pengembangan perangkat lunak. Konsep ini berfokus pada penerapan praktik keamanan sejak tahap awal pengembangan, bukan sebagai tambahan di tahap akhir seperti yang sering terjadi pada metodologi tradisional.
Peran Keamanan dalam DevSecOps
Dalam DevSecOps, keamanan tidak lagi dianggap sebagai tanggung jawab eksklusif tim keamanan siber, tetapi menjadi tanggung jawab bersama antara pengembang, tim operasi, dan tim keamanan. Pendekatan ini bertujuan untuk:
- Mendeteksi dan mengatasi risiko keamanan sejak awal dengan mengintegrasikan alat-alat keamanan otomatis dalam pipeline pengembangan.
- Meningkatkan kesadaran keamanan dalam tim pengembang dengan memberikan pelatihan tentang praktik pengkodean yang aman.
- Menghindari biaya tinggi akibat perbaikan di tahap akhir dengan menerapkan uji keamanan sejak tahap awal pengembangan.
Mengapa DevSecOps Menjadi Tren Penting dalam Industri Teknologi?
- Meningkatnya Ancaman Siber: Serangan ransomware, pencurian data, dan eksploitasi celah keamanan semakin sering terjadi, sehingga keamanan tidak bisa lagi diabaikan dalam pengembangan perangkat lunak.
- Regulasi Keamanan yang Ketat: Banyak industri, terutama sektor finansial dan kesehatan, harus mematuhi regulasi ketat terkait perlindungan data, seperti GDPR dan ISO 27001.
- Keamanan sebagai Diferensiasi Kompetitif: Perusahaan yang menerapkan DevSecOps dapat menawarkan produk yang lebih aman dan andal, memberikan kepercayaan lebih kepada pelanggan.
Dengan kata lain, DevSecOps memungkinkan perusahaan untuk tidak hanya bergerak cepat dalam pengembangan perangkat lunak, tetapi juga menjaga keamanan data dan sistem dari ancaman yang semakin kompleks.
Perbedaan Utama antara DevOps dan DevSecOps
Aspek | DevOps | DevSecOps |
---|---|---|
Fokus Utama | Kecepatan pengembangan dan deployment. | Kecepatan pengembangan dengan keamanan bawaan. |
Keamanan | Diterapkan di tahap akhir pengembangan. | Diintegrasikan sejak tahap awal pengembangan. |
Pendekatan | Reaktif terhadap ancaman keamanan. | Proaktif dalam mengidentifikasi dan mengatasi ancaman. |
Kultur Kerja | Tim pengembang dan operasi berkolaborasi. | Tim pengembang, operasi, dan keamanan bekerja bersama. |
Alat yang Digunakan | CI/CD, otomatisasi deployment. | CI/CD dengan tambahan alat keamanan otomatis. |
- Fokus Utama: Kecepatan vs Keamanan
DevOps mengutamakan kecepatan dalam pengiriman perangkat lunak dengan tujuan mempercepat time-to-market. Sementara itu, DevSecOps menggabungkan kecepatan dengan keamanan, memastikan bahwa perangkat lunak yang dikembangkan tidak hanya cepat dirilis, tetapi juga aman digunakan.
- Integrasi Keamanan: Pendekatan Reaktif vs Proaktif
Dalam DevOps, keamanan sering kali menjadi tahap terakhir dalam siklus pengembangan. Hal ini dapat menyebabkan penundaan rilis jika ditemukan celah keamanan di tahap akhir. DevSecOps, sebaliknya, menerapkan pendekatan proaktif, di mana keamanan diuji secara otomatis dalam pipeline pengembangan, sehingga potensi risiko dapat ditangani lebih awal.
- Kultur Kerja dan Alat yang Digunakan
DevOps berfokus pada integrasi antara pengembang dan tim operasi, sedangkan DevSecOps melibatkan tim keamanan sebagai bagian integral dari pengembangan perangkat lunak. Dari sisi alat, DevSecOps menggunakan alat otomatisasi keamanan, seperti Static Application Security Testing (SAST) dan Dynamic Application Security Testing (DAST), untuk mendeteksi potensi celah keamanan sejak awal.
Cara Mengadopsi DevSecOps dalam Perusahaan Anda
Mengintegrasikan DevSecOps dalam suatu organisasi memerlukan pendekatan strategis yang melibatkan berbagai aspek, mulai dari perubahan budaya kerja hingga penggunaan teknologi yang tepat. Perusahaan harus memastikan bahwa keamanan menjadi prioritas dalam seluruh siklus pengembangan perangkat lunak, bukan sekadar aspek tambahan di akhir proses. Berikut adalah beberapa langkah penting untuk menerapkan DevSecOps secara efektif.
Langkah-Langkah Praktis Mengintegrasikan DevSecOps
- Membangun Budaya Keamanan Sejak Awal
- Kesadaran keamanan harus ditanamkan dalam setiap tim yang terlibat dalam pengembangan perangkat lunak.
- Semua anggota tim, termasuk pengembang, tim operasi, dan manajemen, harus memahami pentingnya keamanan dalam pengembangan perangkat lunak.
- Mengadakan pelatihan berkala tentang pengkodean yang aman dan cara mengenali potensi ancaman siber.
- Mengintegrasikan Keamanan dalam Siklus Pengembangan
- Keamanan harus menjadi bagian dari setiap tahap pengembangan, mulai dari perencanaan hingga deployment.
- Proses Threat Modeling dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan menilai risiko keamanan sebelum pengembangan dimulai.
- Uji keamanan harus dilakukan secara otomatis dalam pipeline CI/CD untuk mendeteksi potensi kerentanan lebih awal.
- Menggunakan Prinsip ‘Shift Left’
- Konsep Shift Left Security dalam DevSecOps berarti menggeser perhatian terhadap keamanan ke tahap awal pengembangan.
- Dengan menerapkan pengujian keamanan sejak kode pertama kali ditulis, perusahaan dapat mengurangi risiko keamanan di tahap produksi.
- Menerapkan Automasi dalam Pengujian Keamanan
- Penggunaan alat otomatisasi memungkinkan tim untuk mendeteksi celah keamanan tanpa menghambat kecepatan pengembangan.
- Uji penetrasi otomatis dan analisis kode statis (Static Application Security Testing - SAST) harus diterapkan dalam pipeline pengembangan.
- Menjalin Kolaborasi yang Lebih Baik antara Tim Pengembang, Operasi, dan Keamanan
- DevSecOps mengharuskan tim pengembang, operasi, dan keamanan untuk bekerja bersama sebagai satu kesatuan.
- Perusahaan harus memastikan bahwa komunikasi antara tim berlangsung secara efektif agar keamanan tidak menjadi hambatan dalam inovasi dan pengembangan perangkat lunak.
Alat dan Teknologi yang Bisa Digunakan untuk DevSecOps
Untuk memastikan penerapan DevSecOps yang efektif, perusahaan perlu menggunakan teknologi dan alat yang mendukung pengujian keamanan yang terintegrasi dengan alur kerja DevOps. Berikut beberapa alat yang umum digunakan:
- Static Application Security Testing (SAST) Tools
- Alat seperti SonarQube, Checkmarx, dan Veracode digunakan untuk menganalisis kode sumber guna mendeteksi celah keamanan sejak tahap awal pengembangan.
- Dynamic Application Security Testing (DAST) Tools
- Alat seperti OWASP ZAP, Burp Suite, dan Netsparker memungkinkan pengujian keamanan terhadap aplikasi yang sedang berjalan untuk menemukan kelemahan yang tidak terdeteksi pada tahap pengkodean.
- Container Security Tools
- Dengan meningkatnya penggunaan kontainer dalam pengembangan perangkat lunak, alat seperti Docker Bench for Security dan Aqua Security membantu mengamankan lingkungan berbasis kontainer.
- Infrastructure as Code (IaC) Security Tools
- Alat seperti Terraform, Ansible, dan Puppet digunakan untuk memastikan bahwa infrastruktur yang dikonfigurasi secara otomatis tetap memenuhi standar keamanan.
- CI/CD Security Tools
- Integrasi keamanan dalam pipeline CI/CD bisa dilakukan menggunakan alat seperti GitHub Advanced Security, GitLab Security Scanner, dan Trivy untuk mendeteksi kerentanan dalam proses deployment.
Dengan menerapkan teknologi ini, perusahaan dapat memastikan bahwa keamanan tidak menghambat inovasi, tetapi justru menjadi bagian integral dari pengembangan perangkat lunak.
Best Practices dalam Penerapan DevSecOps
Agar implementasi DevSecOps berjalan dengan sukses, perusahaan perlu menerapkan beberapa best practices yang terbukti efektif:
- Menerapkan Prinsip "Least Privilege"
- Pastikan setiap pengguna dan sistem hanya memiliki akses yang benar-benar diperlukan untuk menjalankan tugasnya.
- Menggunakan Multi-Factor Authentication (MFA)
- Perlindungan tambahan dengan MFA dapat mengurangi risiko akses tidak sah ke sistem pengembangan dan infrastruktur TI.
- Melakukan Security Code Review Secara Berkala
- Tinjauan kode harus dilakukan secara rutin untuk memastikan bahwa tidak ada celah keamanan yang terlewat.
- Menerapkan Zero Trust Architecture
- Pendekatan keamanan Zero Trust memastikan bahwa setiap permintaan akses harus divalidasi, terlepas dari apakah berasal dari dalam atau luar jaringan perusahaan.
- Mengadopsi Incident Response Plan
- Mempersiapkan rencana respons insiden yang jelas akan membantu tim menangani pelanggaran keamanan dengan lebih cepat dan efektif.
Penerapan praktik terbaik ini akan membantu perusahaan dalam menjaga keamanan sistemnya tanpa mengorbankan kecepatan dan fleksibilitas dalam pengembangan perangkat lunak.
Kesimpulan
Dalam dunia yang semakin digital, keamanan perangkat lunak tidak bisa lagi dipandang sebagai tambahan di tahap akhir pengembangan. DevOps dan DevSecOps merupakan dua metodologi yang berbeda dalam pendekatan mereka terhadap keamanan dan efisiensi.
Ringkasan Perbedaan Utama antara DevOps dan DevSecOps
- DevOps berfokus pada kecepatan dan efisiensi pengembangan perangkat lunak dengan kolaborasi antara tim pengembang dan operasi.
- DevSecOps menambahkan aspek keamanan sejak tahap awal, memastikan bahwa aplikasi tidak hanya dikembangkan dengan cepat tetapi juga aman dari potensi ancaman.
- DevOps cenderung menggunakan pendekatan reaktif terhadap ancaman keamanan, sedangkan DevSecOps menerapkan pendekatan proaktif dengan integrasi alat pengujian keamanan otomatis.
- DevSecOps mendorong kolaborasi yang lebih luas dengan melibatkan tim keamanan dalam setiap tahap pengembangan perangkat lunak.
Mengapa Setiap Perusahaan Harus Mempertimbangkan Peralihan ke DevSecOps?
- Meningkatnya Ancaman Keamanan Siber
- Dengan serangan siber yang semakin kompleks, perusahaan yang tidak memperhatikan keamanan berisiko mengalami kebocoran data dan kerugian finansial yang besar.
- Regulasi yang Ketat terhadap Keamanan Data
- Banyak industri harus mematuhi regulasi yang ketat seperti GDPR, ISO 27001, dan HIPAA. Penerapan DevSecOps memastikan bahwa perusahaan mematuhi standar keamanan yang berlaku.
- Mengurangi Biaya dan Risiko
- Memperbaiki kerentanan keamanan di tahap awal pengembangan jauh lebih murah dibandingkan menangani dampaknya setelah aplikasi dirilis ke publik.
- Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan
- Bisnis yang mampu menawarkan produk dengan keamanan yang lebih baik akan lebih dipercaya oleh pelanggan dan mitra bisnisnya.
Dengan berbagai manfaat yang ditawarkan, DevSecOps bukan sekadar tren, tetapi merupakan kebutuhan bagi perusahaan yang ingin memastikan keamanan, efisiensi, dan inovasi berjalan seiring dalam proses pengembangan perangkat lunak.
Sudahkah bisnis Anda siap beralih ke DevSecOps?

Andhika RDigital Marketing at Fourtrezz
Artikel Terpopuler
Tags: Keamanan WordPress, Firewall WordPress, Proteksi website, Serangan Siber, Plugin Keamanan
Baca SelengkapnyaBerita Teratas
Berlangganan Newsletter FOURTREZZ
Jadilah yang pertama tahu mengenai artikel baru, produk, event, dan promosi.

PT. Tiga Pilar Keamanan
Grha Karya Jody - Lantai 3Jl. Cempaka Baru No.09, Karang Asem, Condongcatur
Depok, Sleman, D.I. Yogyakarta 55283
Informasi
Perusahaan
Partner Pendukung



