Kamis, 17 April 2025 | 6 min read | Andhika R

Waspadai Ancaman Siber: Cara Melindungi Sistem Point of Sale (PoS) Anda

Dalam lanskap bisnis modern, khususnya di sektor ritel dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), sistem Point of Sale (PoS) telah menjadi komponen vital dalam operasional harian. Fungsi utama PoS tidak hanya terbatas pada pencatatan transaksi penjualan, tetapi juga mencakup pengelolaan stok barang, pemantauan arus kas, pelaporan keuangan, hingga integrasi dengan sistem loyalitas pelanggan. Kemudahan yang ditawarkan sistem ini telah mempercepat digitalisasi proses pembayaran di berbagai lini bisnis.

Namun, di balik efisiensi dan kenyamanan yang ditawarkan, terdapat risiko siber yang kerap kali terabaikan. Menurut laporan Verizon’s Data Breach Investigations Report, sistem PoS masih menjadi salah satu target utama bagi pelaku kejahatan siber, khususnya karena PoS menyimpan dan memproses informasi keuangan pelanggan seperti nomor kartu debit/kredit, PIN, dan data identitas lainnya.

Serangan terhadap PoS tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga berdampak langsung terhadap reputasi bisnis dan kepercayaan pelanggan. Di tengah persaingan yang semakin ketat, kehilangan kepercayaan pelanggan akibat kelalaian dalam menjaga keamanan sistem adalah pukulan berat yang sulit dipulihkan. Oleh karena itu, memahami ancaman serta strategi mitigasinya menjadi prioritas penting bagi setiap pelaku usaha.

Waspadai Ancaman Siber Cara Melindungi Sistem Point of Sale (PoS) Anda.webp

Apa Itu Sistem Point of Sale (PoS) dan Mengapa Rentan Diserang?

Sistem Point of Sale adalah solusi perangkat keras dan lunak yang digunakan oleh bisnis untuk memproses pembayaran dari pelanggan. Biasanya, sistem ini mencakup kombinasi antara komputer, layar sentuh, pemindai barcode, printer struk, dan terminal pembaca kartu. Selain itu, sistem PoS modern juga terhubung dengan sistem manajemen inventaris, pelaporan penjualan, dan kadang-kadang integrasi cloud untuk backup data.

Salah satu alasan utama mengapa sistem PoS menjadi sasaran empuk adalah ketergantungannya terhadap koneksi jaringan. Banyak sistem PoS terhubung secara langsung ke internet untuk sinkronisasi data atau pembaruan sistem. Sayangnya, konektivitas ini juga membuka potensi masuknya ancaman jika jaringan tidak diamankan dengan benar.

Selain itu, banyak pelaku usaha—terutama di sektor UMKM—menggunakan sistem PoS berbasis sistem operasi umum seperti Windows tanpa melakukan konfigurasi keamanan yang tepat. Penggunaan kata sandi default, perangkat lunak yang jarang diperbarui, serta kurangnya pemahaman teknis menjadi celah besar yang mudah dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan siber.

Hal lain yang memperbesar risiko adalah keterlibatan pihak ketiga seperti vendor layanan teknis, penyedia aplikasi tambahan, atau operator jaringan. Jika pihak eksternal ini tidak memiliki protokol keamanan yang memadai, maka mereka secara tidak langsung memperluas permukaan serangan terhadap sistem PoS yang digunakan oleh bisnis Anda.

Jenis Ancaman Siber Terhadap Sistem PoS

Berikut adalah sejumlah teknik dan skenario serangan yang paling sering digunakan oleh pelaku kejahatan digital untuk menargetkan sistem Point of Sale:

  1. Serangan Brute-Force pada Kredensial Admin

Brute-force adalah metode serangan yang menggunakan skrip otomatis untuk menebak kombinasi username dan password secara acak hingga menemukan kombinasi yang benar. Sistem PoS yang tidak dilindungi dengan autentikasi berlapis atau masih menggunakan kredensial default sangat rentan terhadap metode ini.

  1. Penyusupan Melalui Jaringan Tidak Aman

Sistem PoS yang terhubung melalui jaringan Wi-Fi publik atau internal yang tidak dilindungi firewall dan tidak menggunakan enkripsi data, menjadi pintu masuk yang mudah bagi penyusup. Serangan semacam ini dapat dilakukan bahkan tanpa kontak fisik terhadap perangkat PoS.

  1. Eksploitasi Software Pihak Ketiga

Banyak pemilik usaha menggunakan integrasi dengan software pihak ketiga seperti sistem akuntansi, aplikasi inventaris, atau loyalty program. Jika perangkat lunak tersebut tidak diperbarui secara berkala, celah keamanan (vulnerability) dapat dieksploitasi untuk menyusup ke sistem utama PoS.

  1. Penggunaan Kredensial yang Bocor atau Dicuri

Kredensial karyawan atau administrator yang pernah bocor akibat pelanggaran data di sistem lain dapat digunakan untuk mengakses sistem PoS, terutama jika password yang sama digunakan di berbagai akun. Ini memperkuat pentingnya kebijakan password yang unik dan kuat untuk setiap sistem.

  1. Akses Tidak Sah dari Vendor Eksternal

Beberapa vendor memiliki akses jarak jauh ke sistem PoS untuk keperluan pemeliharaan atau dukungan teknis. Jika akses ini tidak dibatasi atau di monitor, maka pihak yang tidak berwenang dapat menyusup menggunakan jalur tersebut.

Dampak Jika Sistem PoS Dibobol

Risiko yang timbul dari serangan terhadap sistem PoS tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga dapat mengakibatkan konsekuensi bisnis yang serius dan berjangka panjang:

  • Kebocoran Data Pelanggan

Data kartu pembayaran, nama lengkap, dan histori pembelian dapat digunakan untuk penipuan, pencurian identitas, atau dijual di pasar gelap digital (dark web). Ini melanggar privasi pelanggan dan bisa berdampak hukum.

  • Kerugian Finansial Langsung

Pencurian dana, kehilangan pendapatan akibat gangguan operasional, serta biaya pemulihan sistem dan penggantian kerugian kepada pelanggan bisa menelan biaya besar dalam waktu singkat.

  • Gangguan Operasional Toko

Serangan dapat melumpuhkan sistem PoS, menyebabkan antrian panjang, pelayanan lambat, dan bahkan penutupan sementara. Ini akan berdampak pada pengalaman pelanggan dan pendapatan harian.

  • Hilangnya Kepercayaan Pelanggan

Pelanggan akan merasa ragu untuk kembali jika mereka tahu data pribadinya pernah bocor. Reputasi bisnis menjadi taruhannya, terutama di era media sosial di mana keluhan cepat menyebar.

  • Potensi Tuntutan Hukum dan Denda

Dengan diberlakukannya UU Perlindungan Data Pribadi di Indonesia, pelaku usaha yang gagal melindungi data pelanggan bisa dikenai sanksi administratif hingga pidana, tergantung pada tingkat kelalaiannya.

Cara Melindungi Sistem PoS dari Ancaman Siber

  1. Keamanan Teknis
  • Gunakan Firewall dan Enkripsi Data: Pastikan sistem PoS dilindungi oleh firewall aktif dan semua komunikasi data dienkripsi menggunakan protokol seperti SSL/TLS.
  • Segmentasi Jaringan: Pisahkan jaringan PoS dari jaringan publik atau jaringan karyawan untuk membatasi penyebaran jika terjadi insiden.
  • Pembaruan Berkala: Pastikan seluruh komponen perangkat lunak dan firmware diperbarui untuk menutup celah keamanan yang sudah ditemukan.
  1. Keamanan Akses
  • Ganti Kata Sandi Default: Hindari menggunakan kredensial pabrik yang mudah ditebak. Gunakan kombinasi huruf besar, kecil, angka, dan simbol.
  • Autentikasi Dua Faktor (2FA): Terapkan verifikasi ganda untuk mengakses sistem PoS, terutama bagi administrator atau pengguna tingkat tinggi.
  • Kontrol Hak Akses: Terapkan prinsip least privilege, yaitu memberikan akses hanya sesuai dengan kebutuhan tugas masing-masing karyawan.
  1. Edukasi dan Prosedur Operasional
  • Pelatihan Karyawan: Edukasi semua staf tentang phishing, rekayasa sosial, dan pentingnya tidak membagikan informasi login.
  • Audit Vendor dan Pihak Ketiga: Pastikan mitra kerja memiliki kebijakan keamanan yang memadai dan tidak menjadi celah dalam sistem.
  • SOP Tanggap Insiden: Siapkan prosedur terstruktur jika terjadi pelanggaran keamanan, mulai dari identifikasi hingga pemulihan sistem dan pemberitahuan kepada pihak terkait.

Studi Kasus Singkat

Salah satu insiden paling terkenal adalah kebocoran data pada perusahaan Target di AS pada tahun 2013. Peretas memanfaatkan akun vendor pihak ketiga untuk mendapatkan akses ke jaringan internal perusahaan, lalu menyusup ke sistem PoS di ribuan toko. Hasilnya, data lebih dari 40 juta kartu pelanggan berhasil dicuri. Insiden ini menjadi titik balik penting dalam industri ritel dan menunjukkan bagaimana satu celah kecil bisa berakibat fatal pada skala besar.

Penutup

Keamanan sistem Point of Sale bukan hanya isu teknis, tetapi mencakup aspek manusia, prosedur, dan kebijakan yang menyeluruh. Dalam dunia bisnis yang semakin terdigitalisasi, mengabaikan keamanan PoS berarti membuka pintu bagi kerugian yang tak terhitung nilainya.

Kini saatnya Anda melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem PoS di bisnis Anda. Apakah sudah aman? Apakah vendor Anda tepercaya? Apakah karyawan Anda memahami dasar-dasar keamanan digital?

Jangan tunggu hingga terjadi pelanggaran. Lindungi bisnis Anda sejak hari ini.

Bagikan:

Avatar

Andhika RDigital Marketing at Fourtrezz

Semua Artikel

Artikel Terpopuler

Berlangganan Newsletter FOURTREZZ

Jadilah yang pertama tahu mengenai artikel baru, produk, event, dan promosi.

Partner Pendukung

infinitixyberaditif

© 2025 PT Tiga Pilar Keamanan. All Rights Reserved.
Info Ordal