Kamis, 6 Maret 2025 | 7 min read | Andhika R
Jangan Tertipu! Mitos dan Fakta tentang Keamanan iPhone terhadap Peretasan
Banyak pengguna iPhone percaya bahwa perangkat mereka sepenuhnya aman dari peretasan. Apple memang dikenal memiliki sistem keamanan yang ketat, terutama dengan ekosistem tertutup yang membatasi modifikasi pihak ketiga. Namun, apakah ini berarti iPhone benar-benar kebal terhadap serangan siber?
Pada kenyataannya, tidak ada sistem yang sepenuhnya aman. Meskipun iOS memiliki perlindungan yang lebih kuat dibandingkan dengan banyak sistem operasi lainnya, tetap ada celah yang dapat dimanfaatkan oleh peretas. Pemahaman yang keliru tentang keamanan iPhone justru dapat membuat pengguna lengah dan berisiko menjadi korban kejahatan siber. Oleh karena itu, penting untuk mengenali berbagai mitos yang berkembang dan memahami fakta sebenarnya tentang keamanan iPhone.
Mitos Seputar Keamanan iPhone
- "iPhone Tidak Bisa Diretas"
Banyak orang beranggapan bahwa iPhone memiliki sistem pertahanan yang tidak dapat ditembus oleh peretas. Keyakinan ini muncul karena Apple menerapkan sistem operasi yang tertutup, di mana pengguna tidak dapat menginstal aplikasi dari sumber di luar App Store tanpa melakukan modifikasi khusus.
Fakta: iPhone memang memiliki tingkat keamanan yang tinggi, tetapi bukan berarti mustahil untuk diretas. Ada banyak metode yang dapat digunakan peretas untuk mengeksploitasi kelemahan pada perangkat ini, seperti serangan melalui WiFi publik, phishing, atau malware yang terselip dalam aplikasi berbahaya. Bahkan, ada kasus di mana spyware seperti Pegasus berhasil menyusup ke dalam perangkat iPhone tanpa memerlukan interaksi dari pengguna.
- "Hanya iPhone Jailbreak yang Bisa Diretas"
Jailbreak adalah proses memodifikasi sistem iOS untuk menghilangkan batasan yang ditetapkan oleh Apple, memungkinkan pengguna untuk menginstal aplikasi dari luar App Store dan mengakses fitur-fitur yang tidak tersedia secara resmi. Banyak yang mengira bahwa hanya perangkat yang telah di-jailbreak yang berisiko diretas.
Fakta: Meskipun jailbreak memang membuka celah keamanan tambahan, iPhone yang tidak di-jailbreak pun tetap bisa menjadi sasaran peretas. Serangan phishing, eksploitasi kerentanan sistem, atau penggunaan koneksi jaringan yang tidak aman dapat menjadi pintu masuk bagi peretas untuk mencuri data pengguna. Oleh karena itu, penting bagi semua pengguna iPhone untuk selalu waspada, terlepas dari apakah perangkat mereka telah di-jailbreak atau tidak.
- "iOS Lebih Aman dari Android, Jadi Tidak Perlu Khawatir"
iOS sering dibandingkan dengan Android dalam hal keamanan, dan banyak yang percaya bahwa karena Apple lebih ketat dalam mengontrol ekosistemnya, pengguna iPhone tidak perlu khawatir tentang ancaman siber.
Fakta: iOS memang memiliki sistem keamanan yang lebih ketat dibandingkan dengan banyak perangkat Android, tetapi bukan berarti bebas dari ancaman. Peretas terus mencari celah dalam sistem keamanan, dan dari waktu ke waktu, ada kerentanan baru yang ditemukan di iOS. Bahkan, beberapa eksploitasi zero-day—celah keamanan yang belum diketahui oleh Apple—telah digunakan oleh pihak tertentu untuk menyusup ke perangkat iPhone. Oleh karena itu, menganggap iPhone sepenuhnya aman tanpa risiko adalah kesalahan yang bisa berakibat fatal.
Fakta Tentang Keamanan iPhone
- Keamanan iOS Bergantung pada Update Sistem Operasi
Salah satu cara Apple menjaga keamanan perangkatnya adalah dengan merilis pembaruan sistem operasi yang berisi perbaikan celah keamanan. Sayangnya, tidak semua pengguna rutin memperbarui perangkat mereka.
Jika iPhone tidak diperbarui ke versi iOS terbaru, perangkat tersebut akan lebih rentan terhadap eksploitasi yang sudah diketahui oleh peretas. Oleh karena itu, selalu pastikan untuk menginstal pembaruan sistem operasi segera setelah tersedia guna menjaga perlindungan perangkat dari ancaman baru.
- Serangan Phishing Masih Bisa Menipu Pengguna iPhone
Meskipun Apple memiliki sistem perlindungan terhadap malware, serangan berbasis manipulasi psikologis seperti phishing masih menjadi ancaman serius bagi pengguna iPhone. Peretas sering mengirimkan email atau pesan yang tampak resmi, mengarahkan korban ke situs web palsu yang dirancang untuk mencuri informasi login, data kartu kredit, atau akses ke akun penting.
Banyak pengguna iPhone yang menganggap bahwa perangkat mereka akan otomatis melindungi mereka dari ancaman semacam ini, padahal serangan phishing lebih mengandalkan kelalaian pengguna daripada kelemahan sistem operasi. Oleh karena itu, pengguna harus selalu berhati-hati terhadap tautan atau file yang mencurigakan, meskipun terlihat berasal dari sumber yang terpercaya.
- WiFi Publik dan Bluetooth Bisa Jadi Pintu Masuk Peretas
Banyak pengguna iPhone yang terbiasa terhubung ke jaringan WiFi publik tanpa menyadari potensi risikonya. Jaringan yang tidak dienkripsi dapat digunakan oleh peretas untuk mencuri data pengguna atau menyusupkan malware ke perangkat.
Selain itu, koneksi Bluetooth yang dibiarkan aktif juga bisa menjadi celah bagi serangan siber. Teknik seperti BlueBorne attack memungkinkan peretas mengambil alih perangkat hanya dengan memanfaatkan kerentanan dalam koneksi Bluetooth. Oleh karena itu, sebaiknya nonaktifkan Bluetooth jika tidak digunakan dan hindari koneksi ke jaringan WiFi publik tanpa perlindungan tambahan seperti VPN.
- Data Pengguna Bisa Dicuri Melalui Aplikasi Berbahaya
Apple memang memiliki kontrol ketat terhadap aplikasi yang masuk ke App Store, tetapi bukan berarti semua aplikasi di dalamnya benar-benar aman. Beberapa aplikasi yang tampak sah ternyata mengandung kode tersembunyi yang dapat mengakses data pengguna, mengumpulkan informasi pribadi, atau bahkan melakukan transaksi tanpa sepengetahuan pemilik perangkat.
Selain itu, aplikasi yang meminta izin akses ke data yang tidak relevan dengan fungsinya juga patut dicurigai. Misalnya, aplikasi senter yang meminta akses ke kontak dan lokasi pengguna bisa jadi memiliki niat tersembunyi. Oleh karena itu, selalu periksa izin aplikasi sebelum menginstalnya dan hapus aplikasi yang mencurigakan.
Cara Melindungi iPhone dari Peretasan
Meskipun iPhone dikenal memiliki sistem keamanan yang lebih kuat dibandingkan banyak perangkat lain, pengguna tetap harus mengambil langkah proaktif untuk melindungi data dan privasi mereka. Berikut adalah beberapa cara efektif untuk mengurangi risiko peretasan pada perangkat iPhone:
- Selalu Perbarui iOS dan Aplikasi
Apple secara rutin merilis pembaruan perangkat lunak yang tidak hanya menghadirkan fitur baru tetapi juga menambal celah keamanan yang ditemukan dalam versi sebelumnya. Menunda pembaruan iOS atau aplikasi dapat membuat perangkat lebih rentan terhadap eksploitasi yang telah diketahui oleh peretas.
Pastikan untuk selalu mengaktifkan pembaruan otomatis atau secara manual memeriksa ketersediaan update melalui Pengaturan → Umum → Pembaruan Perangkat Lunak. Hal yang sama juga berlaku untuk aplikasi yang diunduh dari App Store—pastikan aplikasi selalu diperbarui untuk mendapatkan perlindungan terbaru.
- Hindari Mengunduh Aplikasi dari Sumber Tidak Resmi
Meskipun Apple hanya mengizinkan pemasangan aplikasi dari App Store, ada beberapa pengguna yang mencari cara untuk menginstal aplikasi dari pihak ketiga, baik melalui proses jailbreak atau metode lain.
Hal ini sangat berisiko karena aplikasi yang tidak berasal dari App Store tidak melewati proses verifikasi keamanan Apple. Beberapa di antaranya mungkin mengandung malware atau spyware yang dapat mencuri data pribadi. Oleh karena itu, selalu unduh aplikasi dari sumber resmi untuk menghindari potensi ancaman keamanan.
- Gunakan Autentikasi Dua Faktor (2FA)
Autentikasi dua faktor (2FA) adalah fitur keamanan tambahan yang membuat akun lebih sulit diakses oleh peretas, meskipun mereka berhasil mendapatkan kata sandi pengguna. Dengan 2FA, setiap kali pengguna mencoba masuk ke akun dari perangkat baru, sistem akan meminta kode verifikasi yang dikirim ke perangkat tepercaya.
Aktifkan fitur ini pada akun Apple Anda dengan masuk ke Pengaturan → [Nama Pengguna] → Kata Sandi & Keamanan → Aktifkan Autentikasi Dua Faktor. Selain itu, gunakan 2FA pada akun penting lainnya seperti email dan media sosial untuk mengurangi risiko peretasan akun.
- Jangan Sembarangan Terhubung ke WiFi Publik
Jaringan WiFi publik sering kali tidak dienkripsi dengan baik, sehingga berpotensi menjadi celah bagi peretas untuk menyusup dan mencuri data pengguna. Mereka dapat menggunakan teknik Man-in-the-Middle (MITM) untuk mencegat komunikasi antara perangkat dan jaringan yang digunakan.
Jika harus menggunakan WiFi publik, pertimbangkan untuk menggunakan VPN (Virtual Private Network) guna mengenkripsi lalu lintas data dan menjaga privasi. Selain itu, matikan fitur koneksi otomatis ke jaringan WiFi yang tidak dikenal agar iPhone tidak tersambung ke jaringan berisiko tanpa disadari.
- Waspada terhadap Pesan Phishing dan Link Mencurigakan
Serangan phishing sering kali dikirim melalui email, SMS, atau pesan di aplikasi chatting. Peretas menyamar sebagai pihak resmi, seperti bank atau Apple Support, dan mengirimkan tautan ke situs palsu yang dirancang untuk mencuri informasi login atau data pribadi.
Beberapa tanda peringatan dari pesan phishing meliputi:
- Penggunaan bahasa yang tidak biasa atau terdapat kesalahan ejaan dan tata bahasa.
- Tautan yang terlihat mencurigakan atau berbeda dari alamat situs resmi.
- Permintaan untuk memberikan informasi sensitif, seperti kata sandi atau nomor kartu kredit.
Jangan pernah mengklik tautan dari sumber yang tidak dikenal tanpa memastikan keasliannya. Jika menerima email atau pesan mencurigakan yang mengatasnamakan Apple, verifikasi langsung melalui situs resmi atau layanan pelanggan Apple sebelum mengambil tindakan lebih lanjut.
Kesimpulan
Meskipun iPhone dikenal sebagai salah satu perangkat yang memiliki sistem keamanan terbaik, tetap ada risiko yang harus diwaspadai oleh penggunanya. Mitos bahwa iPhone tidak bisa diretas justru dapat membuat pengguna menjadi lengah dan kurang waspada terhadap ancaman siber.
Penting untuk memahami bahwa keamanan tidak hanya bergantung pada perangkat itu sendiri, tetapi juga pada kebiasaan penggunanya. Dengan mengikuti langkah-langkah pencegahan seperti memperbarui sistem operasi, menggunakan autentikasi dua faktor, menghindari aplikasi dari sumber tidak resmi, serta berhati-hati terhadap WiFi publik dan serangan phishing, pengguna dapat meminimalkan risiko peretasan.
Kesadaran dan tindakan proaktif dalam menjaga keamanan digital adalah kunci utama dalam melindungi perangkat iPhone dari ancaman yang terus berkembang. Jangan sampai rasa aman yang berlebihan membuat Anda menjadi target empuk bagi para peretas.

Andhika RDigital Marketing at Fourtrezz
Artikel Terpopuler
Tags: Malware Android, Keamanan Ponsel, Perlindungan Data, Serangan Siber, Aplikasi Berbahaya
Baca SelengkapnyaBerita Teratas
Berlangganan Newsletter FOURTREZZ
Jadilah yang pertama tahu mengenai artikel baru, produk, event, dan promosi.

PT. Tiga Pilar Keamanan
Grha Karya Jody - Lantai 3Jl. Cempaka Baru No.09, Karang Asem, Condongcatur
Depok, Sleman, D.I. Yogyakarta 55283
Informasi
Perusahaan
Partner Pendukung



