Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali mengukuhkan posisinya sebagai instansi pemerintah terdepan dalam tata kelola digital nasional. Dalam ajang bergengsi Be Award 2025 yang diselenggarakan sebagai bagian dari rangkaian Digital Trust 360 Summit, Kemenkeu dinobatkan sebagai Juara Umum Implementasi Sertifikat Elektronik dengan kategori “Paling Aman dan Nyaman”.

Penghargaan ini diterima langsung oleh Suryo Utomo, Kepala Badan Teknologi, Informasi, dan Intelijen Keuangan (BaTii), yang mewakili Kementerian Keuangan. Seremoni penyerahan berlangsung khidmat di Gedung Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, pada Kamis, 20 November 2025. Pencapaian ini menjadi bukti konkret komitmen Kemenkeu dalam menghadirkan layanan digital yang tidak hanya aman secara teknis, tetapi juga nyaman digunakan oleh para pemangku kepentingan.

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, yang hadir memberikan sambutan, meletakkan konteks strategis di balik penghargaan ini. Ia menekankan bahwa di era informasi saat ini, "Digital Trust" atau kepercayaan publik di ruang digital adalah mata uang yang paling berharga. Menurut Meutya, pemanfaatan sertifikat elektronik bukan sekadar kewajiban administratif, melainkan fondasi vital untuk membangun kepercayaan nasional tersebut.

“Penguatan keamanan informasi dan keandalan layanan elektronik merupakan prasyarat bagi keberlanjutan transformasi digital pemerintah. Be Award menjadi bentuk apresiasi atas komitmen seluruh pihak dalam menjaga kepercayaan publik di ruang digital,” tegas Meutya Hafid.

Pernyataan ini menggarisbawahi bahwa transformasi digital pemerintah tidak akan berkelanjutan tanpa adanya jaminan keamanan yang kokoh. Sertifikat elektronik berfungsi sebagai penjamin identitas dan integritas data yang dipertukarkan dalam ekosistem pemerintahan.

Baca Juga: Peringatan Keras FBI: Bahaya Tersembunyi "Juice Jacking" di Stasiun Pengisian Daya Publik

Kemenangan Kemenkeu dalam kategori “Paling Aman dan Nyaman” bukanlah kebetulan. Penilaian BSSN menyoroti keberhasilan Kemenkeu, melalui kepemimpinan teknis BaTii, dalam mengintegrasikan layanan sertifikasi elektronik ke dalam berbagai proses bisnis internal kementerian secara holistik.

BaTii dinilai berhasil menerjemahkan kebijakan keamanan siber menjadi praktik operasional yang:

1. Aman: Menjamin kerahasiaan dan keutuhan data keuangan negara.
2. Efisien: Mempercepat alur kerja birokrasi tanpa prosedur manual yang berbelit.
3. Terpercaya: Memberikan kepastian validitas pada setiap dokumen digital yang diterbitkan.

Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Nugroho Sulistyo Budi, dalam kesempatan yang sama menyoroti pentingnya ekosistem keamanan yang merata. Ia menegaskan bahwa Be Award 2025 adalah bentuk apresiasi BSSN kepada Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah (KLPD) yang memiliki komitmen tinggi.

Nugroho menggarisbawahi perlunya kolaborasi erat antara pemerintah pusat dan daerah. Keandalan sistem elektronik nasional hanya bisa dicapai jika seluruh instansi bergerak dengan standar yang sama. Melalui ajang ini, BSSN mendorong seluruh instansi untuk terus meningkatkan standar keamanan mereka demi memastikan kenyamanan layanan digital bagi masyarakat luas.

Melihat ke depan, penghargaan ini menjadi motivasi bagi Kemenkeu untuk tidak berpuas diri. Melalui BaTii, Kemenkeu telah merumuskan langkah strategis lanjutan, antara lain:

• Perluasan Pemanfaatan: Memperluas cakupan penggunaan sertifikat elektronik ke lebih banyak layanan dan aplikasi di lingkungan kementerian.
• Kolaborasi BSSN: Memperkuat sinergi teknis dan kebijakan dengan BSSN sebagai otoritas siber nasional.
• Peningkatan Infrastruktur: Investasi berkelanjutan pada kualitas infrastruktur keamanan siber untuk mengantisipasi ancaman yang semakin kompleks.

Pencapaian di Be Award 2025 ini diharapkan semakin memperkuat komitmen Kemenkeu dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan digital yang aman, andal, dan terpercaya, menjadi teladan bagi instansi pemerintah lainnya di Indonesia.