Pakar Keamanan Siber: Kesalahan Fatal Aplikasi SIREKAP dalam Pilpres 2024

Ilustrasi berita

Pakar Keamanan Siber dari Communication and Information System Security Research, Pratama Persadha, mengungkapkan adanya kesalahan fatal dalam aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi Pilkada (SIREKAP) yang digunakan untuk hasil Pilpres 2024. Pernyataan tersebut disampaikan Pratama Persadha dalam dialog Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV pada Rabu (21/2/2024).

Menurut Pratama, kesalahan utama dalam aplikasi SIREKAP adalah ketidakmampuannya untuk melakukan pemeriksaan atau penanganan kesalahan (error checking atau error handling) ketika jumlah suara dalam satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) melebihi 300. Hal ini dianggapnya sebagai kelemahan yang cukup fatal.

“Ini pembuatan formulasi yang sangat sederhana, aturannya satu TPS 300 (suara) harusnya nggak boleh dong, kalau lebih dari 300 artinya apa, artinya akan error nggak bisa tuh diinput, nggak bisa tuh di-submit, nggak bisa itu dikirimkan, nah harusnya ada itu, itu tidak dilakukan,” ujarnya.

 

Baca Juga : Dokumen di GitHub Guncang Komunitas Keamanan Global, Ungkap Rincian Serangan Siber China

 

Dampak dari kesalahan ini adalah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) tidak dapat mengirimkan angka yang sesuai dengan hasil perhitungan di TPS. Pratama juga mengungkapkan adanya indikasi penggelembungan suara hingga 3,5 juta untuk satu TPS, yang mana hal ini membuat hasilnya menjadi tidak akurat.

Lebih lanjut, Pratama mengkritik Komisi Pemilihan Umum (KPU) karena nilainya tidak mempertimbangkan kemungkinan masalah yang mungkin terjadi di lapangan terkait penghitungan suara. Salah satu masalah yang disoroti adalah penggunaan ponsel yang standarnya tidak ditentukan dengan jelas, sehingga berpotensi menimbulkan kesalahan dalam membaca hasil suara.

Pratama juga menambahkan bahwa instruksi dari KPU kepada petugas KPPS untuk mengirimkan data dari TPS melalui Google Drive juga merupakan kesalahan fatal dalam penghitungan suara di Pemilu 2024.

Dengan adanya temuan ini, diharapkan pihak terkait, terutama KPU, dapat segera melakukan evaluasi dan perbaikan pada sistem yang digunakan agar kedepannya proses pemilihan dapat berjalan lebih lancar dan akurat.

Andhika R.

Andhika R.

Digital Marketing at Fourtrezz
Artikel Teratas