Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Badan Siber dan Sandi Negara (Pusbang SDM BSSN) kembali mengadakan program Pelatihan dan Sertifikasi di bidang keamanan siber. Program yang diselenggarakan kali ini meliputi Sertifikasi Asisten Auditor Keamanan Informasi Angkatan ke-9, Junior Penetration Tester Angkatan ke-9, dan Level 1 Security Operations Center (SOC) Analyst Angkatan ke-7. Acara pembukaan berlangsung pada Selasa, 18 Februari 2025, di kantor Pusbang SDM BSSN yang berlokasi di Bojongsari, Depok, Jawa Barat.

Pelatihan ini secara resmi dibuka oleh Kepala Pusbang SDM BSSN, Brigjen TNI Rory Ojak Halomoan Sitorus, S.I.P., M.Si. (Han), M.H.I. Turut hadir dalam acara ini para pejabat struktural dan fungsional BSSN serta seluruh peserta pelatihan.

Dalam sambutannya, Brigjen TNI Rory Ojak Halomoan Sitorus menekankan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya strategis dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di bidang keamanan siber. Menurutnya, peningkatan kompetensi tenaga profesional di bidang ini sangat penting untuk memperkuat ketahanan siber nasional.

Program ini dirancang untuk membekali para peserta dengan keterampilan teknis dan strategis guna mendukung penguatan keamanan informasi di berbagai sektor, termasuk kementerian, lembaga, pemerintah daerah, TNI, Polri, serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dengan mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan mampu berkontribusi dalam menganalisis ancaman siber, mengidentifikasi celah keamanan, serta melakukan audit dan pengujian penetrasi terhadap sistem informasi.

Baca Juga: Bjorka Kembali Beraksi: BCA dan BSI Jadi Target Ancaman Ransomware

Pelatihan ini berlangsung selama delapan hari kerja, mulai 18 hingga 27 Februari 2025. Sebanyak 75 peserta yang berasal dari berbagai instansi mengikuti program ini secara luring (offline). Mereka akan mendapatkan total 50 jam pelajaran yang diberikan oleh instruktur bersertifikasi dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) BSSN.

Materi yang diberikan dalam pelatihan ini meliputi:

• Prinsip dan praktik audit keamanan informasi,
• Teknik dasar dan lanjutan pengujian penetrasi (penetration testing),
• Peran dan tugas Security Operations Center (SOC) dalam menangani insiden siber,
• Simulasi kasus keamanan siber yang sering terjadi di dunia nyata.

Para peserta juga akan mendapatkan kesempatan untuk mempraktikkan keterampilan mereka dalam lingkungan simulasi yang menyerupai kondisi dunia nyata, sehingga mereka dapat lebih memahami bagaimana menangani ancaman siber secara efektif.

Keberhasilan peserta dalam pelatihan ini akan dievaluasi berdasarkan dua aspek utama, yaitu:

1. Penguasaan materi (80%), mencakup pemahaman konsep dan keterampilan teknis yang telah diajarkan.
2. Sikap dan perilaku (20%), yang mencerminkan profesionalisme dan etika dalam bekerja di bidang keamanan siber.

Hasil evaluasi ini akan menentukan kelulusan peserta serta pemilihan tiga peserta terbaik dalam pelatihan. Sebagai tahap akhir, peserta akan menjalani uji kompetensi yang dilakukan oleh asesor dari LSP BSSN. Jika dinyatakan lulus, mereka akan mendapatkan sertifikasi resmi yang diakui oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Dalam pidatonya, Brigjen TNI Rory Ojak Halomoan Sitorus menyampaikan bahwa BSSN terus berkomitmen untuk mencetak tenaga profesional yang andal di bidang keamanan siber. Menurutnya, keamanan siber merupakan aspek penting dalam menjaga stabilitas dan ketahanan nasional di era digital saat ini.

"BSSN, melalui Pusat Pengembangan SDM, berkomitmen untuk terus mencetak tenaga ahli keamanan siber yang andal dan berdaya saing. Keamanan siber merupakan aspek krusial dalam ketahanan nasional, dan pelatihan semacam ini menjadi wujud nyata kontribusi BSSN dalam menjaga kedaulatan digital Indonesia," ungkapnya.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan semakin banyak tenaga profesional yang memiliki keterampilan dan sertifikasi yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan keamanan siber yang semakin kompleks. Langkah ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kesiapan dan respons terhadap ancaman siber yang terus berkembang.