Revolut Pernah Alami Kerugian Sampai Rp 305 Miliar Karena Telat Ketahui Cacat Kecil Pada Sistem

Ilustrasi berita

Revolut Pernah Alami Kerugian Sampai Rp 305 Miliar Karena Telat Ketahui Cacat Kecil Pada Sistem

Penjahat mengeksploitasi kerentanan yang tidak diketahui dalam sistem pembayaran Revolut untuk mencuri lebih dari $20 juta (setara dengan Rp.305 miliar) dari keuangan perusahaan pada awal tahun 2022.

 

 

Baca Juga: Sebanyak 98 Kasus Kebocoran Data Terjadi di Indonesia Selama 4 Tahun Terakhir

 

Dikutip dari The Hacker News, Financial Times telah melaporkan perkembangan tersebut ke beberapa sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengetahui kasus tersebut. Kesalahan tersebut berasal dari perbedaan antara sistem AS dan Eropa Revolut, yang mengakibatkan dana dikembalikan secara tidak benar dengan uang mereka sendiri ketika beberapa transaksi ditolak.

Masalah ini pertama kali diketahui pada akhir 2021. Tapi sebelum ditutup, laporan itu mengatakan kelompok kejahatan terorganisir mengeksploitasi celah “mendorong individu untuk melakukan pembelian mahal yang kemudian akan mereka tinggalkan.” Jumlah yang dikembalikan kemudian ditarik dari ATM.

Rincian teknis yang tepat dari gangguan tersebut saat ini belum jelas. Secara total, sekitar $23 juta telah dicuri, dan sebagian dari dana tersebut diperoleh kembali setelah mereka yang menarik dana tersebut. Skema penipuan besar-besaran tersebut dilaporkan menyebabkan perusahaan perbankan dan fintech yang masih muda itu mengalami kerugian bersih sekitar $20 juta.

 

Baca Juga: Waspada! Dua Aplikasi Android Ini Bisa Melakukan Sadap Pada Perangkat Penggunanya

 

Pengungkapan itu terjadi kurang dari seminggu setelah Interpol mengumumkan telah menangkap seorang tersangka anggota senior grup peretasan berbahasa Prancis yang dikenal sebagai OPERA1ER, yang terlibat dalam serangan terhadap lembaga keuangan dan layanan perbankan seluler menggunakan malware, kampanye phishing, dan penipuan kompromi  e-mail bisnis (BEC).

Revolut sendiri merupakan perusahaan perbankan digital berbasis di London yang terdaftar sebagai perusahaan teknologi swasta dengan nilai valuasi £24 miliar atau Rp48,1 triliun. Layanan yang ditawarkan Revolut meliputi penukaran mata uang, verifikasi akun, dan layanan cracking crypto dari 35 negara. Namun, lisensi crypto masih dalam proses mendapatkan lisensi perbankan Inggris. Dengan menawarkan berbagai layanan perbankan yang dapat diakses melalui aplikasi seluler, Revolut menjadi pilihan mudah untuk digunakan. Tapi, di dunia digital saat ini tentunya segala kemudahan diiringi dengan ancaman siber yang siap menyerang kapan saja. Hal ini tentunya perlu diperhatikan oleh para penyedia sistem elektronik agar dapat meningkatkan keamanan sistem mereka.

Andhika R.

Andhika R.

Digital Marketing at Fourtrezz
Artikel Teratas