Senin, 10 Maret 2025 | 4 min read | Andhika R

Tantangan Perekrutan di Bidang Keamanan Siber Semakin Kompleks: Dampak AI dan Fenomena Ghost Job

Keamanan siber kini menghadapi tantangan besar dalam perekrutan tenaga kerja. Tidak seperti beberapa tahun lalu, ketika keahlian di bidang ini sangat dicari dan profesional keamanan siber dengan mudah mendapatkan pekerjaan, kini kondisi pasar tenaga kerja berubah. Berdasarkan laporan dari The Register, Minggu (9/3/2025), sektor keamanan siber mengalami kesulitan dalam mengisi posisi kosong, meskipun permintaan terhadap profesional di bidang ini masih tinggi.

Mary McHale, penasihat karier untuk program Magister Keamanan Siber di UC Berkeley, menjelaskan bahwa setelah pandemi COVID-19, banyak perusahaan melakukan perekrutan besar-besaran guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang meningkat. Namun, seiring berjalannya waktu, perusahaan-perusahaan mulai merampingkan tim mereka, menyebabkan banyak profesional keamanan siber kehilangan pekerjaan dan beralih ke bidang lain.

Selain itu, tantangan lainnya muncul dengan meningkatnya peran kecerdasan buatan (AI) dalam proses penyaringan kandidat. AI yang digunakan dalam sistem rekrutmen otomatis sering kali memfilter lamaran secara ketat, sehingga banyak pelamar kesulitan untuk lolos ke tahap wawancara. Hal ini memperburuk kondisi pasar tenaga kerja bagi para profesional keamanan siber yang sedang mencari pekerjaan baru.

Fenomena Ghost Job: Iklan Lowongan Palsu yang Memperkeruh Pasar Kerja

Masalah lain yang turut memperumit situasi adalah fenomena "Ghost Job" atau pekerjaan bayangan. Beberapa perusahaan diketahui mengiklankan lowongan pekerjaan yang sebenarnya tidak ada. Taktik ini digunakan untuk menciptakan kesan bahwa perusahaan sedang berkembang atau untuk meningkatkan produktivitas karyawan dengan memberikan kesan bahwa posisi mereka dapat dengan mudah digantikan.

Praktik ini menimbulkan ketidakpastian di kalangan pencari kerja, terutama di sektor keamanan siber yang sudah mengalami persaingan ketat. Para profesional sering kali melamar pekerjaan yang ternyata tidak tersedia, mengakibatkan waktu dan energi yang terbuang sia-sia.

Baca Juga: Peretasan Bybit: Hacker Mulai Mencuci Dana Senilai Rp23,8 Triliun

Tren dan Prospek Pasar Tenaga Kerja Keamanan Siber

Menurut data dari Cyber Seek, sebuah kemitraan antara National Institute of Standards and Technology, Computing Technology Industry Association, dan konsultan perekrutan Lightspeed, jumlah lowongan pekerjaan di bidang keamanan siber mencapai puncaknya pada tahun 2022. Saat ini, jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor ini telah mencapai titik jenuh, menyebabkan kompetisi semakin ketat.

Bidang yang paling diminati dalam industri keamanan siber saat ini adalah pengawasan dan tata kelola keamanan informasi. Keahlian ini lebih sering dicari untuk posisi senior yang memerlukan pengalaman kerja yang luas. Dengan demikian, para profesional junior atau fresh graduate menghadapi lebih banyak tantangan dalam mendapatkan pekerjaan di industri ini.

Secara geografis, negara bagian seperti Florida, California, dan Texas masih menjadi pusat utama pasar tenaga kerja keamanan siber. Namun, Virginia, Maryland, dan New York juga muncul sebagai lokasi dengan banyak peluang kerja bagi para profesional di bidang ini.

Peran AI dalam Perekrutan Tenaga Keamanan Siber

Dalam menghadapi kesenjangan tenaga kerja di sektor keamanan siber, banyak perusahaan mulai memanfaatkan kecerdasan buatan untuk menutupi kekurangan staf dengan cara yang lebih efisien dan hemat biaya. Sebuah survei yang dilakukan oleh ISC2 menunjukkan bahwa sembilan dari sepuluh perusahaan mengalami kekurangan tenaga kerja di bidang keamanan siber. Namun, meskipun kebutuhan akan profesional keamanan siber tinggi, banyak manajer perekrutan enggan langsung merekrut spesialis di bidang ini.

Sebagai gantinya, mereka cenderung memilih pekerja dengan keterampilan umum yang mampu menangani berbagai tugas terkait keamanan siber. Pendekatan ini memungkinkan perusahaan untuk menilai keterampilan yang paling dibutuhkan dalam jangka panjang sebelum melakukan perekrutan spesialis secara lebih selektif.

Strategi Menghadapi Tantangan di Pasar Tenaga Kerja Keamanan Siber

Dengan semakin kompetitifnya pasar kerja di bidang keamanan siber, para profesional yang ingin bertahan dan berkembang di industri ini perlu menerapkan strategi yang tepat. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:

  1. Meningkatkan Keahlian dan Sertifikasi
    • Mengikuti pelatihan dan sertifikasi seperti Certified Information Systems Security Professional (CISSP) atau Certified Ethical Hacker (CEH) dapat meningkatkan daya saing di pasar kerja.
  2. Membangun Jaringan Profesional
    • Bergabung dengan komunitas keamanan siber, menghadiri konferensi, dan berpartisipasi dalam forum industri dapat membuka peluang kerja yang lebih luas.
  3. Menyesuaikan CV dengan ATS (Applicant Tracking System)
    • Menggunakan kata kunci yang relevan dengan deskripsi pekerjaan dapat membantu kandidat lolos dari penyaringan awal berbasis AI.
  4. Memanfaatkan Platform Freelance dan Proyek Kontrak
    • Mengambil proyek jangka pendek atau bekerja sebagai freelancer dapat menjadi strategi efektif untuk membangun pengalaman dan tetap relevan di industri.
  5. Mempelajari Perkembangan Teknologi AI dalam Keamanan Siber
    • Dengan meningkatnya peran AI dalam industri ini, memahami cara kerja AI dan bagaimana AI dapat diterapkan dalam keamanan siber dapat menjadi nilai tambah bagi para profesional.

Industri keamanan siber saat ini menghadapi tantangan besar dalam perekrutan tenaga kerja. Meskipun permintaan terhadap profesional di bidang ini masih tinggi, faktor seperti pemanfaatan AI dalam rekrutmen, fenomena Ghost Job, dan persaingan ketat membuat para pencari kerja harus lebih strategis dalam mencari peluang.

Bagi perusahaan, solusi untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja adalah dengan mengadopsi pendekatan fleksibel, seperti memanfaatkan AI dan merekrut tenaga kerja dengan keahlian yang lebih luas. Sementara bagi para profesional, peningkatan keterampilan, membangun jaringan, dan memahami perkembangan teknologi terbaru menjadi kunci untuk tetap kompetitif di pasar kerja keamanan siber yang terus berkembang.

Bagikan:

Avatar

Andhika RDigital Marketing at Fourtrezz

Semua Artikel

Artikel Terpopuler

Berlangganan Newsletter FOURTREZZ

Jadilah yang pertama tahu mengenai artikel baru, produk, event, dan promosi.

Partner Pendukung

infinitixyberaditif

© 2025 PT Tiga Pilar Keamanan. All Rights Reserved.
Info Ordal