Wakil Direktur BSSN Terbitkan Buku Singgung Tentang Pentingnya Melindungi Data Nasional

Ilustrasi berita

Wakil Direktur BSSN Terbitkan Buku Singgung Tentang Pentingnya Melindungi Data Nasional

Suntana, Wakil Direktur Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), menyatakan kebutuhan perlindungan data nasional sangat penting mengingat pesatnya transformasi digital dan pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

 

 

Baca Juga: Inilah Kota Di Indonesia yang Sering Terkena Serangan Siber, Riau jadi yang Terbanyak!

 

“Jaminan keamanan siber sangat dibutuhkan untuk melindungi integritas dan kerahasiaan data sensitif serta menjaga kestabilan infrastruktur digital,” kata Suntana hari ini di laman www.bssn.go.id. Pernyataan Suntana atas penerbitan buku “Strategic Review of Indonesian Cybersecurity”: Cloud Technology and Data Governance” di Grand Mercure Harmony, Jakarta pada Selasa (07/04/2023).

Buku ini mencakup arsitektur komputasi awan, ancaman dan kerentanan keamanan awan, undang-undang dan peraturan privasi, serta audit dan kepatuhan.

Dalam konteks ini, buku Strategic Review of Indonesian Cybersecurity: “Cloud Technology and Data Management” dihadirkan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang tantangan dan peluang yang dihadapi oleh teknologi cloud computing dan pengelolaan data di negara kita,” ujar Suntana. Buku setebal 267 halaman ini terbagi menjadi delapan tulisan: Pendahuluan (Bagian I); Metode Penelitian (Bagian II); Teknologi Cloud Computing (Bagian III); Penggunaan Cloud Computing di Dunia (Bagian IV); Kemudian penggunaan layanan cloud di Indonesia (Bagian V); Peluang dan risiko penggunaan layanan cloud (Bagian VI); Strategi Penerapan Keamanan Cloud dan Manajemen Informasi di Indonesia (Bagian VII); dan Kesimpulan dan Rekomendasi (Bagian VIII).

Studi buku ini merupakan hasil penelitian bersama antara Politeknik Siber dan Sandi Negara (Politeknik SSN) dan Universitas Indonesia dengan latar belakang transformasi digital yang pesat menciptakan lanskap keamanan siber yang kompleks dan dinamis.

 

Baca Juga: Twitter Dikabarkan Tumbang Akibat DDoS, Bukan Data Scraping

 

Dikutip dari Cyberthreat.id, pertumbuhan data yang eksplosif dan munculnya teknologi cloud computing membawa tantangan baru yang kompleks terkait manajemen data, privasi, dan keamanan data.

“Di Indonesia, cloud computing merupakan infrastruktur utama untuk mendukung Sistem Pemerintahan Dasar Elektronik (SPBE),” ujar Suntana.

Dalam sambutannya terhadap buku tersebut, Direktur BSSN Hinsa Siburian mengatakan bahwa buku ini dapat menjadi referensi bagi pembuat kebijakan, pelaku industri dan profesional keamanan siber yang berkomitmen untuk mengamankan infrastruktur digital dan melindungi kedaulatan data nasional. Diskusi mendalam tentang kerangka hukum dan peraturan untuk komputasi awan dan manajemen data, termasuk peraturan privasi, praktik lokasi data, dan peraturan transfer data lintas batas, akan memberikan wawasan tentang perjalanan transformasi digital di Indonesia. Keamanan informasi dan perannya dalam menjaga kedaulatan negara.

“Melalui ikhtisar strategis yang disampaikan, buku ini dapat mendorong dan mempererat kerjasama antar pemangku kepentingan yang membacanya untuk bersama-sama menjaga dunia maya yang aman bagi seluruh warga negara Indonesia,” ujar Hinsa.

 

Acara Peluncuran Buku “Kajian Strategis Keamanan Siber Indonesia:

“Cloud Technology and Information Management” ini disusun dengan kegiatan 3rd One Data Indonesia 2023 Websummit yang dilanjutkan dengan diskusi panel bersama Nunil Pantjawati (Kepala Cyber and Crypto Security Governance Policy) dan R. Budiarto Hadiprakoso (dosen dan peneliti Politeknik SSN).

Presiden MPR Bambang Soesatyo, Deputi Bidang Strategi dan Kebijakan Keamanan Siber dan Password BSSN Dono Indarto, Deputi Komisioner Pengawas Lembaga Keuangan dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya turut hadir dalam acara hybrid tersebut. Otoritas (OJK) Bambang W Budiawan, Dirjen Dukcapil Kemendagri Teguh Setyabudi, Presiden Asosiasi Telematika Indonesia Sarwoto Atmosutarno dan Presiden Asosiasi Big Data dan Kecerdasan Buatan ABDI Rudi Rusdiah.

Direktur Poltek SSN R. Tjahyo Khurniawan, BSSN Andi Yusuf, Direktur Operasi Keamanan Siber, Hasto Prastowo, Direktur Penanggung Jawab Cyber dan Proteksi Password Pemda BSSN, peneliti dan perwakilan Universitas Indonesia, serta asosiasi dan perwakilan industri juga hadir.

Andhika R.

Andhika R.

Digital Marketing at Fourtrezz
Artikel Teratas