Ancaman Deepfake: Kominfo Ingatkan Pentingnya Waspadai Informasi Palsu

Ilustrasi berita

Ancaman deepfake semakin nyata dengan kejadian di Hong Kong, di mana seorang pekerja berhasil ditipu sebesar USD 25 juta atau sekitar Rp 392 miliar. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pun menegaskan pentingnya menelaah informasi, baik audio maupun video, guna menghindari jebakan kecerdasan buatan.

Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo, menjelaskan bahwa deepfake merupakan modifikasi yang meniru manusia sehingga sulit untuk membedakan apakah video tersebut asli atau hanya buatan kecerdasan buatan.

“Deepfake memiliki potensi luas dalam hal keamanan individu, mulai dari pemerasan hingga kejahatan lainnya. Di ranah bisnis, deepfake dapat digunakan sebagai alat untuk phishing dengan mengimitasi karyawan atau eksekutif untuk menipu karyawan lain,” ujar Semmy dalam acara ‘Peluncuran Whitepaper VIDA Deepfake Shield’ di Jakarta.

 

Baca juga: Wamenkominfo Ingatkan Pentingnya Perlindungan Data Pribadi di Era Meningkatnya Ancaman Siber

 

Selain itu, deepfake juga berpotensi mencemarkan nama baik sebuah perusahaan. Meskipun belum banyak kasus yang mengakibatkan kerugian material, namun ancamannya tetap signifikan dan tidak boleh diabaikan.

“Walaupun belum ada laporan kerugian material akibat deepfake di masyarakat, seperti kasus yang terjadi di Hong Kong, kejahatan siber dan deepfake memiliki potensi untuk merugikan individu dan bisnis,” tambahnya.

Kesadaran menjadi kunci utama dalam menghadapi ancaman deepfake, terutama dalam menilai informasi audio maupun video. Jika ada keanehan atau ketidaksesuaian, masyarakat diharapkan untuk lebih berhati-hati sebelum mempercayainya.

“Kita perlu memahami intonasi, karena tanpa itu kita bisa mudah tertipu. Dari segi video, kita juga perlu memeriksanya dengan cermat, karena tidak menutup kemungkinan bahwa tubuh juga bisa dimodifikasi,” lanjut Semmy.

Terakhir, Semmy menekankan perlunya praktik terbaik dalam keamanan siber, khususnya dalam menghadapi perkembangan deepfake yang semakin pesat. Industri perlu terus memperbarui keamanan digital mereka, didukung dengan penyediaan informasi yang tepat untuk masyarakat.

Andhika R.

Andhika R.

Digital Marketing at Fourtrezz
Artikel Teratas