Ganjar Pranowo Usulkan “Duta Besar Cyber” Sebagai Strategi Kuatkan Keamanan Siber Indonesia, Ini Fungsi Sebenarnya

Ilustrasi berita

Calon Presiden paslon nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, memperkuat komitmennya dalam bidang pertahanan dan keamanan Republik Indonesia pada Debat Capres yang berlangsung pada 7 Januari 2024, di Istora Senayan, Jakarta. Dalam pernyataannya, Ganjar Pranowo menegaskan bahwa jika terpilih, ia akan mendirikan Duta Besar Cyber sebagai upaya mengatasi tantangan yang berkembang dalam keamanan dan pertahanan nasional.

 

Baca Juga : Anies Singgung Kembali Insiden Peretasan Situs Kemenhan di Debat Capres, Ini Fakta Sebenarnya

 

“Duta besar cyber kita menjadi penting karena problem besar kita adalah di dunia digital,” ujar Ganjar, menyoroti urgensi perlindungan terhadap ranah digital yang semakin kompleks.

Ganjar Pranowo melihat ancaman serangan siber yang semakin canggih dan berkomitmen untuk menghadapinya dengan kehadiran diplomat siber. Ia meyakinkan bahwa Duta Besar Cyber akan berperan penting dalam mengamankan kepentingan negara di dunia maya.

Selain itu, Ganjar juga berjanji untuk meningkatkan anggaran pertahanan sebesar 1-2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Fokusnya adalah memperkuat badan siber Polri dengan peningkatan di setiap Polda, sebagai langkah untuk memberikan perlindungan khusus terhadap Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang melibatkan perempuan dan anak.

 

Baca Juga : Prabowo Sebut Anies Terlalu Teoritis, Anies: Selama 5 Tahun Menjabat Apa yang Dikerjakan untuk Pertahanan Sistem Siber?

 

Dalam konteks keamanan siber yang semakin berkembang, peran seorang Duta Besar Siber menjadi sangat penting. Mereka bukan hanya sebagai wakil negara di ranah siber, tetapi juga sebagai pionir dalam melindungi kepentingan nasional dari ancaman dunia maya. Berikut adalah beberapa fungsi Duta Besar Siber yang dijanjikan oleh Ganjar Pranowo:

  1. Diplomasi Siber: Sebagai penghubung utama antara negara dengan dunia siber internasional untuk menghadapi ancaman siber.
  2. Perlindungan Infrastruktur Kritis: Kerjasama dengan negara-negara lain untuk memastikan keamanan infrastruktur kritis dan menghindari potensi ancaman terhadap stabilitas negara.
  3. Keterlibatan dalam Forum Internasional: Berperan aktif dalam merumuskan kebijakan dan norma-norma global terkait keamanan siber.
  4. Kesiapan Menghadapi Serangan Siber: Bertanggung jawab untuk memastikan kesiapan bangsa dalam menghadapi serangan siber.
  5. Penegakan Hukum dan Keamanan Siber: Terlibat dalam upaya penegakan hukum di dunia maya, termasuk melacak dan menangkap pelaku kejahatan siber.
  6. Perlindungan Data dan Privasi: Mengadvokasi kebijakan perlindungan data dan privasi di dunia maya.
  7. Pencegahan Propaganda dan Disinformasi: Berperan dalam pencegahan penyebaran propaganda dan disinformasi di dunia maya.

Dengan janji ini, Ganjar Pranowo memberikan solusi konkret untuk menghadapi tantangan keamanan dan pertahanan yang semakin kompleks di era digital dan maritim. Bagaimana strategi ini akan diimplementasikan dan mendapatkan dukungan akan menjadi fokus perbincangan selanjutnya seiring dengan berlangsungnya kampanye dan pemilihan presiden.

 

Andhika R.

Andhika R.

Digital Marketing at Fourtrezz
Artikel Teratas