Google Batasi Akses Browsing Karyawan Sebagai Langkah Hadapi Serangan Siber

Ilustrasi berita

Google telah mengambil langkah yang cukup unik untuk mengurangi risiko serangan dunia maya pada perusahaannya dengan membatasi karyawannya menjelajahi web.

 

Baca juga : Presiden Jokowi Terbitkan Perpres Untuk Tingkatkan Strategi Keamanan Siber Nasional

 

Program ini masih dalam tahap awal dan baru dilaksanakan untuk ribuan karyawan. Karyawan terpilih ini memiliki akses internet terbatas dan hanya dapat mengakses beberapa halaman internal serta situs web dan layanan milik Google seperti Gmail dan Google Drive.

Sekitar 2.500 orang pada awalnya berpartisipasi dalam program tersebut, namun mereka kemudian membebaskan mereka yang keluar dari program tersebut dan mengizinkan karyawan lain untuk berpartisipasi dalam program tersebut.

Tapi aturannya tidak terlalu ketat. Misalnya, browsing juga diperbolehkan bagi karyawan yang pekerjaannya membutuhkan akses ke Internet. Lalu ada karyawan yang memiliki akses root ke desktopnya, artinya mereka tidak dapat menginstal apapun atau menjalankan perintah administratif tanpa izin.

Untuk perusahaan seperti Google, ini sepertinya langkah yang tidak biasa. Tapi mereka punya alasan bagus untuk batasan ini. Yakni, untuk mengurangi risiko serangan siber terhadap karyawan Google yang disebut-sebut menjadi target rutin serangan siber. Namun, banyak serangan dunia maya berskala besar diakibatkan oleh serangan terhadap perangkat milik karyawan perusahaan korban. Nah, saat ini Google memiliki 178.000 karyawan di seluruh dunia yang tentunya bisa menjadi sasaran serangan siber.

Menurut Google, risiko serangan siber dapat dikurangi dengan membatasi koneksi internet atau akses ke sistem komputer, seperti yang dikutip dari detikINET. Hingga saat ini, Google dikenal sebagai perusahaan yang sangat peduli dengan keselamatan karyawannya dari serangan dunia maya. Pada 2017, mereka mulai menawarkan stik USB fisik yang menggantikan autentikasi dua faktor sebagai lapisan keamanan tambahan. Stik USB ini harus dimasukkan ke port USB perangkat yang digunakan sambil menekan tombol yang sesuai untuk masuk. Langkah ini dinilai lebih aman dibandingkan autentikasi dua faktor melalui SMS karena kode bisa dicuri menggunakan metode SIM swap. Setahun kemudian, mereka mengumumkan bahwa tidak satu pun dari 85.000 karyawan mereka yang menjadi korban serangan phishing setelah menggunakan stik USB.

 

Baca Juga : Modus Phishing WhatsApp Baru, Gunakan Tombol “VIEW” Untuk Kelabui Korban

 

Google telah mengambil langkah yang unik untuk mengurangi risiko serangan siber pada perusahaannya dengan membatasi akses browsing karyawan. Meskipun aturannya tidak terlalu ketat dan tetap memberikan pengecualian untuk kebutuhan pekerjaan, langkah ini bertujuan untuk melindungi ribuan karyawannya dari serangan dunia maya. Dengan inovasi keamanan seperti stik USB fisik sebagai lapisan tambahan, Google membuktikan komitmennya dalam menjaga keselamatan para karyawan dari ancaman siber yang semakin meresahkan. Semoga tindakan preventif ini menjadi contoh bagi perusahaan lain untuk lebih memprioritaskan keamanan dalam era dunia maya yang kompleks ini.

Andhika R.

Andhika R.

Digital Marketing at Fourtrezz
Artikel Teratas