Kampus Aman, Belajar Nyaman: Pentingnya Keamanan Siber di Era Digital

Ilustrasi berita

Tantangan keamanan siber di lingkungan akademis semakin meningkat. Perangkat pribadi yang terhubung ke jaringan kampus, dari laptop hingga smartphone, meningkatkan risiko serangan siber. Serangan seperti phishing, malware, dan ransomware menjadi ancaman nyata bagi institusi pendidikan yang menyimpan data sensitif.

Dengan meningkatnya ketergantungan pada teknologi dalam pendidikan – mulai dari platform pembelajaran online hingga tugas dan pengiriman digital – kebutuhan akan langkah-langkah keamanan siber yang kuat tidak pernah sepenting ini.

Pihak kampus harus meningkatkan proteksi jaringan, menerapkan enkripsi data, dan memperketat akses ke informasi penting. Dengan semakin banyak perangkat terhubung, penting juga untuk mendidik mahasiswa dan staf tentang risiko siber. Pembaruan software dan penggunaan VPN menjadi langkah yang direkomendasikan.

Laporan Investigasi Pelanggaran Data Verizon 2024 mengungkapkan tren yang mengkhawatirkan: sektor layanan pendidikan menghadapi 1.780 insiden siber pada tahun 2023, dengan 1.537 yang mengarah pada pengungkapan data yang dikonfirmasi. Ini menandai peningkatan dramatis 258% dalam insiden dan peningkatan 545% dalam pelanggaran data dari tahun ke tahun, mengekspos kerentanan yang terus-menerus dalam sektor ini.

 

Baca Juga: Revolusi Kuantum dan Cyberlaw: Menjaga Keamanan di Masa Depan

 

Selama beberapa tahun terakhir, telah terjadi peningkatan pelanggaran data di seluruh universitas di kawasan Asia Pasifik. Pelanggaran di National University of Singapore Society (NUSS) membuat data pribadi 1.355 anggota disusupi pada tahun 2022. pelanggaran lain yang mempengaruhi lingkungan Microsoft Office 365 Western Sydney University (UWS) tahun ini yang memberi pelaku ancaman akses ke sekitar 580 terabyte data.

Mahasiswa harus waspada dalam hal ancaman dunia maya dan mengadopsi langkah-langkah proaktif, termasuk perangkat lunak keamanan yang kuat dan kata sandi yang kuat. Lembaga pendidikan harus meninjau dan memperkuat kebijakan keamanan siber mereka sedapat mungkin dan memastikan pelatihan komprehensif tersedia untuk mendeteksi dan menangani potensi ancaman secara efektif.

Tidak hanya itu, dengan adanya kerja sama antara kampus dan perusahaan keamanan siber, solusi seperti penetration testing (pentest) harus menjadi prioritas. Pentest ini dapat membantu mengidentifikasi celah keamanan sebelum dieksploitasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Untuk memastikan keamanan siber kampus terjaga, lakukan pentest yang terencana bersama Fourtrezz. Pentest ini akan membantu menemukan potensi risiko keamanan sebelum dieksploitasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Dengan pengalaman dan teknologi terkini, Fourtrezz siap membantu melindungi sistem kampus.

Dalam kondisi ini, kolaborasi antara sektor pendidikan dan industri siber sangat penting. Kampus dapat bekerja sama dengan ahli keamanan siber untuk menjaga jaringan mereka dari serangan. Mengingat banyaknya informasi pribadi mahasiswa yang tersimpan di sistem, perlindungan data harus menjadi perhatian utama.

Institusi pendidikan perlu menerapkan langkah-langkah seperti multifactor authentication (MFA) untuk menjaga keamanan akun pengguna. Keamanan tidak hanya menjadi tanggung jawab tim IT kampus, tetapi juga semua pihak yang terlibat. Edukasi terkait keamanan siber sangat penting agar seluruh pengguna jaringan paham akan risiko yang ada.

Andhika R.

Andhika R.

Digital Marketing at Fourtrezz
Artikel Teratas