Selasa, 30 September 2025 | 9 min read | Andhika R

Kapan Waktu yang Tepat untuk Melakukan Pentest? Panduan untuk Perusahaan

Di era digital yang serba terkoneksi, serangan siber terus meningkat, menimbulkan kerugian finansial dan reputasi yang signifikan. Laporan IBM Security mencatat biaya rata-rata pelanggaran data global mencapai USD 4,35 juta pada 2022. Sektor kesehatan dan finansial tercatat menanggung biaya tertinggi (sekitar USD 10,10 juta dan USD 5,97 juta). Berbagai insiden di Indonesia – seperti bocornya 91 juta akun Tokopedia (2020), 279 juta data BPJS (2021), 105 juta data pemilih KPU (2022), dan 337 juta data penduduk Dukcapil (2023) – menunjukkan begitu krusialnya perlindungan data. Ancaman yang meluas ini menegaskan perlunya tindakan keamanan proaktif, termasuk penetration testing (pentest) secara berkala.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Melakukan Pentest Panduan untuk Perusahaan.webp

Apa Itu Pentest?

Penetration testing (pentest) adalah pengujian keamanan di mana pakar keamanan (ethical hacker) mensimulasikan serangan siber untuk mengungkap kerentanan dalam sistem perusahaan. Pentester akan mencoba mengeksploitasi celah pada aplikasi (web/mobil), API, dan infrastruktur jaringan (internal/eksternal). Misalnya, pentest aplikasi web dapat menguji input form untuk serangan SQL Injection atau XSS, sementara pentest jaringan bisa mencoba menembus firewall atau eskalasi hak akses. Pendekatan ini memungkinkan pemahaman risiko yang lebih dalam.

Berbeda dengan pemindaian kerentanan otomatis, pentest aktif mengeksekusi skenario serangan nyata. Pemindaian mungkin hanya menandai kelemahan potensial, tetapi pentester akan memanfaatkannya untuk melihat seberapa jauh data atau sistem dapat diakses. Dengan demikian, tim keamanan dapat merancang mitigasi lebih efektif dan menutup celah kritis sebelum dieksploitasi penyerang. Selain itu, pentest sering dituntut oleh regulasi keamanan: misalnya, standar PCI DSS mewajibkan pengujian penetrasi eksternal dan internal secara berkala, sedangkan peraturan kesehatan (HIPAA) dan privasi data (GDPR) mensyaratkan kontrol keamanan ekstra. Pentest membantu memverifikasi efektivitas kontrol ini dan memastikan kepatuhan perusahaan.

Mengapa Pentest Harus Dilakukan?

Berikut beberapa alasan utama mengapa pentest penting bagi perusahaan:

  • Mengungkap Kerentanan Tersembunyi: Pentest dapat menemukan celah yang sulit terdeteksi pemindaian biasa. Dengan mensimulasikan serangan nyata, pentester mengeksploitasi kelemahan dan menunjukkan dampaknya secara konkret. Misalnya, tes dapat membuktikan bahwa kombinasi kelemahan kecil sebenarnya bisa digunakan untuk akses admin, sehingga tim keamanan dapat menutupnya sebelum penyerang menyadarinya.
  • Memenuhi Kepatuhan Regulasi: Banyak standar keamanan mensyaratkan pentest berkala. Contoh: PCI DSS mewajibkan pengujian penetrasi bagi pemroses kartu kredit, sedangkan regulator nasional (misal OJK di Indonesia) mewajibkan uji penetrasi di sektor finansial. Pentest rutin membantu perusahaan membuktikan kepatuhan, menghindari sanksi, dan meningkatkan kepercayaan regulator serta pelanggan.
  • Mengurangi Risiko dan Biaya: Menangani insiden keamanan bisa sangat mahal. IBM melaporkan biaya rata-rata pelanggaran data global USD 4,35 juta per insiden. Pentest berkala membantu menutup celah sebelum kebocoran data, sehingga mengurangi kerugian finansial dan biaya pemulihan. Statistik juga menunjukkan waktu rata-rata deteksi insiden mencapai 277 hari; pentest memperpendek waktu ini dengan mengidentifikasi masalah sejak dini.
  • Meningkatkan Reputasi: Menginvestasikan pentest menunjukkan komitmen serius terhadap keamanan data. Ini meningkatkan kepercayaan pelanggan, investor, dan mitra bisnis. Survei industri mencatat 80% pemimpin TI mengakui keamanan saat ini belum memadai, dan 77% perusahaan belum memiliki rencana tanggap insiden matang. Fakta ini menegaskan perlunya tindakan proaktif—penetest membantu memperkuat kesiapan dan citra keamanan perusahaan.
  • Pelatihan Tim Keamanan: Setelah pentest sering diadakan sesi debriefing bagi tim internal. Hasil pengujian dibagikan kepada tim TI sehingga mereka memahami teknik serangan terbaru. Pendekatan ini berfungsi sebagai pelatihan langsung, meningkatkan kemampuan deteksi dan respons tim terhadap ancaman di masa depan.
  • Efektivitas Mitigasi Risiko: Riset menunjukkan perusahaan dengan program keamanan matang (termasuk pentest) rata-rata mengalami biaya breach lebih rendah. Perusahaan tersebut hanya menanggung sekitar USD 3,98 juta per insiden, dibanding USD 4,45 juta di rata-rata global. Ini mengindikasikan pentest efektif mengurangi dampak finansial insiden, karena kerentanan dapat diperbaiki sejak dini.
  • Kepatuhan Kebijakan Global: Berbagai kebijakan internasional mendorong pentest. Contoh: pemerintah AS (2021) mengimbau perusahaan melakukan pentest untuk melindungi diri dari lonjakan serangan ransomware. Dukungan semacam ini menegaskan pentest sebagai praktik terbaik global dalam menghadapi ancaman baru.
  • Pertumbuhan Industri Keamanan: Kebutuhan pentest terus meningkat. Laporan riset memperkirakan pasar penetration testing global mencapai USD 1,82 miliar pada 2023 dan melonjak menjadi USD 5,24 miliar pada 2030. Ini menunjukkan semakin banyak perusahaan yang menyadari manfaat pentest dalam melindungi infrastruktur TI.
  • Fakta Serangan Siber: Verizon (2023) mencatat 74% pelanggaran melibatkan kesalahan manusia (phishing, rekayasa sosial) dan 83% melibatkan penyerang eksternal. Teknik utama adalah pencurian kredensial, phishing, dan eksploitasi kerentanan sistem. Data ini menegaskan pentingnya menghadapi skenario serangan nyata melalui pentest, termasuk aspek manusia dalam keamanan.
  • Adopsi Pentest Masih Rendah: Studi Ponemon Institute menemukan sekitar 20% organisasi belum pernah menguji kerentanan secara sistematis. Angka ini menunjukkan banyak perusahaan belum proaktif menguji pertahanan mereka. Menerapkan pentest secara rutin adalah langkah penting menutup kesenjangan tersebut sebelum timbul kerugian besar.

Secara keseluruhan, pentest membantu perusahaan beroperasi lebih aman dengan menemukan risiko lebih awal. Tanpa pentest, celah keamanan bisa tetap tersembunyi hingga insiden terjadi—yang berarti biaya perbaikan akan jauh lebih besar daripada investasi untuk pencegahannya.

Kapan Waktu yang Tepat Melakukan Pentest?

Waktu pentest ideal bergantung pada siklus bisnis dan kebutuhan keamanan. Beberapa momen krusial berikut umumnya menjadi pemicu pentest:

  • Minimal Setahun Sekali: Pentest setahun sekali sangat dianjurkan. Ini menjamin kerentanan baru segera teridentifikasi. Praktik ini sejalan dengan ISO 27001, yang merekomendasikan pengujian penetrasi tahunan atau setelah perubahan besar.
  • Setelah Perubahan Signifikan: Lakukan pentest setiap ada perubahan besar pada sistem TI, misalnya migrasi ke cloud, upgrade sistem, atau penambahan layanan kritikal. Pengujian pasca-perubahan membantu mendeteksi celah yang muncul akibat proses implementasi baru.
  • Sebelum Peluncuran Produk/ Layanan Baru: Sebelum aplikasi, situs web, atau layanan baru dibuka publik, jalankan pentest. Ini memastikan fitur baru telah teruji keamanannya sebelum digunakan luas.
  • Menjelang Audit/Kepatuhan: Jika perusahaan akan diaudit atau disertifikasi (misal ISO 27001, PCI DSS, SOC 2), lakukan pentest sebelum audit. Hasilnya membantu mempersiapkan bukti mitigasi risiko kepada auditor dan menampilkan kesiapan perusahaan.
  • Setelah Insiden Keamanan: Segera setelah terjadi insiden atau kebocoran data, lakukan pentest ulang. Tujuannya memastikan perbaikan efektif dan tidak ada celah tambahan. Uji pasca-insiden membantu mencegah penyerang mengulangi eksploitasi yang sama.
  • Sebelum Kampanye Penjualan Besar: Perusahaan e-commerce/ritel sebaiknya pentest sebelum musim diskon atau promo besar (misal Black Friday, Harbolnas). Pengujian saat ini memastikan sistem transaksi dan infrastruktur siap menghadapi lonjakan trafik dan potensi serangan saat lalu lintas tinggi.
  • Saat Inisiatif Bisnis Penting: Pentest diperlukan saat ada inisiatif besar seperti merger, akuisisi, atau integrasi vendor baru. Inisiatif tersebut dapat menambahkan vektor serangan baru (misal akses pihak ketiga), sehingga keamanan baru perlu diuji.
  • Penyesuaian Profil Risiko: Panduan di atas bersifat umum. Perusahaan harus menyesuaikan frekuensi pentest dengan profil risikonya. Jika risiko meningkat (data sensitif tinggi, perubahan cepat), tingkatkan frekuensi pengujian. Jika lingkungan relatif stabil, pentest tahunan sudah memadai, selama mekanisme keamanan lain tetap dijaga.

Dengan pendekatan “pengujian berkala + pengujian event-driven”, perusahaan dapat memastikan keamanan siber senantiasa terjaga pada momen-momen paling krusial.

Faktor Penentu Frekuensi Pentest

Frekuensi pentest yang tepat tergantung pada beberapa faktor:

  • Regulasi dan Standar: Banyak standar industri mengatur frekuensi pentest. Contohnya, PCI DSS mewajibkan pentest minimal tahunan dan setelah perubahan besar. OJK di Indonesia juga mengharuskan uji penetrasi berkala di sektor finansial. ISO 27001 sendiri tidak menentukan frekuensi eksplisit, namun menempatkan pengujian keamanan sebagai bagian penting manajemen risiko. Kepatuhan pada regulasi ini sering menjadi pemicu utama menjadwalkan pentest.
  • Sektor dan Data Sensitif: Perusahaan di sektor yang menangani data krusial (keuangan, kesehatan, e-commerce, telekomunikasi) biasanya perlu melakukan pentest lebih sering. Data bernilai tinggi menjadi target empuk bagi penyerang. Sebagai contoh, perusahaan perbankan diwajibkan oleh regulator melakukan pentest tahunan, sehingga banyak yang menambah pengujian ekstra demi meningkatkan keamanan data nasabah.
  • Kompleksitas Infrastruktur: Semakin kompleks infrastruktur TI (cloud/hybrid, banyak aplikasi terintegrasi, sistem lama), semakin luas permukaan serangannya. Lingkungan kompleks berisiko memiliki lebih banyak celah tersembunyi, sehingga pentest harus sering dijalankan agar lebih banyak area diuji.
  • Kecepatan Inovasi: Organisasi yang cepat berinovasi (DevOps, rilis fitur reguler) perlu menyesuaikan jadwal pentest dengan laju perubahan. Jika tim TI merilis fitur baru setiap beberapa bulan, idealnya pentest juga dilakukan mengikuti siklus tersebut. Pentest yang sinkron dengan pengembangan memastikan keamanan selalu diperiksa seiring perubahan teknologi.
  • Rekam Jejak Insiden: Sejarah insiden atau temuan audit menjadi indikator penting. Perusahaan yang pernah mengalami pelanggaran signifikan sebaiknya meningkatkan frekuensi pentest untuk memastikan mitigasi yang diterapkan lebih efektif.
  • Ukuran Perusahaan dan Sumber Daya: Perusahaan besar cenderung lebih sering melakukan pentest karena skala risikonya besar. UKM mungkin memulai dengan pengujian tahunan. Namun, meski sumber daya terbatas, pentest minimal setahun sekali tetap krusial. Menggandeng penyedia layanan pentest (PTaaS) dapat membantu perusahaan kecil menyesuaikan pengujian dengan anggaran tanpa mengabaikan keamanan.

Rekomendasi Jadwal Pentest untuk Perusahaan

Berdasarkan kombinasi faktor di atas, berikut rekomendasi jadwal pentest:

  • Minimal Setahun Sekali: Sebagian besar organisasi memulai dengan pentest tahunan. Lakukan pentest tiap 12 bulan untuk menutup potensi ancaman baru. Jika perusahaan Anda belum pernah melakukan pentest, segera jadwalkan satu pengujian menyeluruh.
  • Organisasi Besar & Regulatori: Perusahaan besar dan di industri ketat (bank, asuransi, energi, telekomunikasi, dll.) sebaiknya melakukan pentest dua kali setahun. Banyak bank di Indonesia diwajibkan oleh OJK pentest tahunan; menambah satu kali lagi membantu perusahaan merespon ancaman baru lebih cepat.
  • Teknologi & E-Commerce: Perusahaan teknologi atau e-commerce yang sering merilis produk/fitur baru bisa menyesuaikan pentest dengan siklus pengembangan. Lakukan pentest setiap kali ada pembaruan besar. PTaaS (Penetration Testing as a Service) bisa digunakan agar pengujian berjalan kontinyu sesuai kebutuhan.
  • Startup & UKM: Startup dan UKM biasanya menargetkan pentest tahunan. Jika anggaran terbatas, fokus pada momen-momen penting: sebelum peluncuran produk, setelah pendanaan baru, atau saat data pengguna bertambah besar. Bekerjasama dengan penyedia jasa keamanan memberi fleksibilitas untuk melakukan pengujian tepat waktu sesuai anggaran.
  • Kejadian Khusus: Selain jadwal rutin, lakukan pentest setelah insiden besar untuk verifikasi mitigasi, dan sebelum infrastruktur utama aktif (misalnya migrasi data skala besar). Pentest menjelang audit atau sertifikasi juga sangat penting untuk memastikan kesiapan akhir sistem.
  • Penyesuaian Profil Risiko: Rekomendasi di atas bersifat umum. Perusahaan perlu terus mengevaluasi profil risikonya dan menyesuaikan frekuensi pentest. Jika risiko perusahaan tinggi (lingkungan berubah cepat, data sensitif), tingkatkan frekuensi pengujian. Sebaliknya, jika sistem stabil, pentest tahunan masih perlu dilakukan sebagai bagian dari strategi keamanan menyeluruh.

Pendekatan kombinasi pengujian rutin + pengujian insidental memastikan pentest dilakukan tepat waktu sesuai kebutuhan. Dengan demikian, proteksi keamanan siber perusahaan selalu mutakhir.

Kesimpulan

Menentukan waktu yang tepat untuk pentest sangat krusial agar perusahaan dapat proaktif melindungi aset digitalnya. Pentest minimal setahun sekali menjadi pedoman dasar. Momen-momen kritis seperti perubahan besar sistem, peluncuran produk baru, audit keamanan, merger-akuisisi, atau pasca-insiden harus memicu pengujian ulang. Dengan merencanakan pentest secara strategis, perusahaan dapat menemukan dan menutup kerentanan lebih cepat, menjadikan keamanan siber semakin tangguh.

Fourtrezz hadir untuk membantu perusahaan Anda merencanakan dan melaksanakan penetration testing tepat waktu dan efektif. Tim ahli keamanan Fourtrezz akan menyusun jadwal pengujian terstruktur sesuai profil risiko dan kebutuhan bisnis Anda. Hubungi Fourtrezz melalui situs web www.fourtrezz.co.id, telepon +62 857-7771-7243, atau email [email protected] untuk konsultasi lebih lanjut. Lindungi aset digital dan reputasi perusahaan Anda dengan layanan uji keamanan siber Fourtrezz.

Bagikan:

Avatar

Andhika RDigital Marketing at Fourtrezz

Semua Artikel

Berlangganan Newsletter FOURTREZZ

Jadilah yang pertama tahu mengenai artikel baru, produk, event, dan promosi.

Partner Pendukung

infinitixyberaditif

© 2025 PT Tiga Pilar Keamanan. All Rights Reserved.
Info Ordal