Senin, 8 Juli 2024 | 2 min read | Andhika R
Kominfo Sudah Berhasil Membuka Data PDNS 2 Menggunakan Kunci Dari Brain Cipher
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berhasil membuka data yang terkunci di PDNS 2 (Pusat Data Nasional Sekunder) dengan menggunakan teknologi kunci enkripsi dari perusahaan keamanan siber terkemuka, Brain Cipher. Keberhasilan ini menjadi tonggak penting dalam upaya memulihkan data yang sempat terkunci akibat serangan siber beberapa waktu lalu.
PDNS 2 menjadi target serangan siber yang mengakibatkan data penting dari berbagai instansi pemerintah dan pengguna lainnya terkunci. Serangan ini menimbulkan kekhawatiran besar mengenai keamanan data dan menghambat berbagai layanan publik yang bergantung pada data tersebut.
Baca Juga: Jepang Mencetak Rekor Baru Kecepatan Internet, Tembus Hingga 402 Tbps
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengaku sudah mencoba kunci dekripsi data Pusat Data Nasional Sementra (PDNS) 2 yang diberikan oleh kelompok hacker Ransomware Brain Cipher. "Kami juga mendapatkan, sekarang sedang dikerjakan. Sudah dicoba di spesimen kami memang berhasil dibuka," ujar Semuel A. Pangerapan Direktur Jenderal Aptika Kominfo saat konferensi pers pengumuman pengunduran dirinya, Jakarta, Kamis (4/7/2024). Tetapi Sammuel tidak bisa memastikan apakah kunci tersebut dapat membuka data PDNS 2. Karena server yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur itu sedang diisolasi. Keberhasilan Kominfo dalam membuka data PDNS 2 ini juga menimbulkan kekhawatiran baru terkait keamanan data di Indonesia. Banyak pihak mempertanyakan bagaimana Kominfo akan memastikan keamanan data PDNS 2 di masa depan agar tidak kembali diretas. "Kasus ini menunjukkan bahwa sistem keamanan data di Indonesia masih lemah," ujar Alfons Tanujaya, pakar keamanan siber dari CISSReC. Alfons Tanujaya juga menyarankan agar Kominfo melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanannya dan meningkatkan edukasi kepada masyarakat tentang keamanan siber. "Kominfo harus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanannya dan meningkatkan edukasi kepada masyarakat tentang keamanan siber," sarannya.
Baca Juga: Jepang Mencetak Rekor Baru Kecepatan Internet, Tembus Hingga 402 Tbps
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengaku sudah mencoba kunci dekripsi data Pusat Data Nasional Sementra (PDNS) 2 yang diberikan oleh kelompok hacker Ransomware Brain Cipher. "Kami juga mendapatkan, sekarang sedang dikerjakan. Sudah dicoba di spesimen kami memang berhasil dibuka," ujar Semuel A. Pangerapan Direktur Jenderal Aptika Kominfo saat konferensi pers pengumuman pengunduran dirinya, Jakarta, Kamis (4/7/2024). Tetapi Sammuel tidak bisa memastikan apakah kunci tersebut dapat membuka data PDNS 2. Karena server yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur itu sedang diisolasi. Keberhasilan Kominfo dalam membuka data PDNS 2 ini juga menimbulkan kekhawatiran baru terkait keamanan data di Indonesia. Banyak pihak mempertanyakan bagaimana Kominfo akan memastikan keamanan data PDNS 2 di masa depan agar tidak kembali diretas. "Kasus ini menunjukkan bahwa sistem keamanan data di Indonesia masih lemah," ujar Alfons Tanujaya, pakar keamanan siber dari CISSReC. Alfons Tanujaya juga menyarankan agar Kominfo melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanannya dan meningkatkan edukasi kepada masyarakat tentang keamanan siber. "Kominfo harus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanannya dan meningkatkan edukasi kepada masyarakat tentang keamanan siber," sarannya.
Andhika RDigital Marketing at Fourtrezz
Artikel Terpopuler
Mengapa Pengujian Keamanan Masih Jadi Kendala bagi Banyak Organisasi?
Tags: Keamanan Siber, Pengujian Keamanan, Kerentanan Sistem, Ancaman Siber, VAPT Fourtrezz
Baca SelengkapnyaBerita Teratas
Berlangganan Newsletter FOURTREZZ
Jadilah yang pertama tahu mengenai artikel baru, produk, event, dan promosi.
PT. Tiga Pilar Keamanan
Grha Karya Jody - Lantai 3Jl. Cempaka Baru No.09, Karang Asem, Condongcatur
Depok, Sleman, D.I. Yogyakarta 55283
Informasi
Perusahaan
Partner Pendukung