Penjahat Siber Sasar Mainan Robot Android Anak-anak: Ancaman Terbaru di Dunia Maya

Ilustrasi berita

Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun kini menjadi target empuk para penjahat siber di dunia maya. Baru-baru ini, Kaspersky, perusahaan keamanan Siber terkemuka, mengungkap fakta mengejutkan bahwa mainan robot berbasis Android yang digunakan oleh anak-anak menjadi sasaran empuk bagi para peretas. Temuan ini disampaikan dalam salah satu sesi di Mobile World Congress (MWC) 2024.

Kerentanan dari mainan pintar tersebut memungkinkan peretas untuk mengambil alih sistem mainan dan menyalahgunakannya. Mereka menggunakan robot ini untuk berkomunikasi secara diam-diam dengan anak-anak melalui obrolan video tanpa izin orang tua. Dampaknya sangat besar karena penjahat siber dapat mengincar informasi detail sensitif seperti nama pengguna, jenis kelamin, usia, dan bahkan lokasi anak-anak.

Mainan robot Android yang kini mulai populer di kalangan anak-anak biasanya dilengkapi dengan teknologi kecerdasan buatan (AI), kamera video, dan mikrofon internal. Meskipun AI digunakan untuk berinteraksi dengan anak-anak berdasarkan nama mereka dan menyesuaikan responnya berdasarkan suasana hati anak, keamanan masih menjadi masalah besar.

 

Baca Juga: Kadin Ajak Kolaborasi Badan Perdagangan Amerika Untuk Pengembangan Industri Keamanan Siber RI

 

Orang tua diminta untuk mendownload aplikasi terkait ke perangkat seluler mereka untuk memantau perkembangan aktivitas belajar anak dan bahkan melakukan panggilan video dengan anak melalui robot. Namun, celah keamanan yang ditemukan oleh Kaspersky menunjukkan bahwa API yang bertanggung jawab untuk meminta informasi tidak memiliki penegakan otentikasi yang memadai. Hal ini memungkinkan penjahat siber untuk mengakses berbagai jenis data anak-anak, termasuk nama, usia, jenis kelamin, negara tempat tinggal, dan bahkan alamat IP mereka.

Lebih menakutkan lagi, penjahat siber dapat mengeksploitasi kamera dan mikrofon robot untuk melakukan panggilan langsung kepada pengguna tanpa memerlukan otorisasi dari akun wali. Dalam kasus seperti itu, mereka dapat berkomunikasi secara diam-diam dengan anak-anak, mengendalikan robot dari jarak jauh, dan mempengaruhi perilaku anak-anak dengan potensi yang berisiko.

Perwakilan dari Kaspersky mengatakan, “Jika seorang anak menerima panggilan ini, penyerang dapat berkomunikasi secara diam-diam, tanpa persetujuan orang tua. Dalam kasus seperti ini, penyerang dapat memanipulasi pengguna, berpotensi memancing mereka keluar dari rumah atau mempengaruhi mereka untuk melakukan perilaku berisiko.”

Oleh karena itu, para orang tua dihimbau untuk selalu memperhatikan mainan pintar anak-anak mereka, melakukan riset sebelum membeli, memperhatikan izin aplikasi, selalu memperbarui perangkat, dan mematikan perangkat saat tidak digunakan. Keamanan digital harus menjadi prioritas utama dalam memastikan keselamatan dan privasi anak-anak di era digital ini.

Andhika R.

Andhika R.

Digital Marketing at Fourtrezz
Artikel Teratas