PHRI Ambil Langkah Hukum atas Peretasan Akun Bisnis Hotel ke Bareskrim

Ilustrasi berita

Sejumlah hotel di Indonesia yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menjadi korban peretasan oleh pihak yang tidak dikenal. Para pelaku berhasil meretas akun-akun media sosial dan sistem pemesanan online milik beberapa hotel, mengakibatkan gangguan operasional yang signifikan. Dampak dari peretasan ini dirasakan oleh beberapa hotel anggota, yang kini mengalami kendala dalam mengakses dan mengelola akun-akun bisnis mereka. Selain itu, ada kekhawatiran besar terkait kemungkinan penyalahgunaan data pelanggan yang tersimpan di sistem mereka.

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) membenarkan kejadian peretasan akun Google Bisnis yang menimpa beberapa hotel di Indonesia pada Minggu (11/8) dan segera melaporkan hal tersebut ke Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri. “Peretasan ini tidak hanya terjadi di Surabaya, beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Semarang, Denpasar, Makassar, itu juga terkena peretasan,” kata Ketua Harian Koordinator Wilayah (Korwil) PHRI Surabaya Puguh Sugeng Sutrisno.

Peretasan ini tidak hanya menyebabkan kerugian finansial, tetapi juga merusak reputasi hotel-hotel yang terdampak, terutama dalam hal kepercayaan pelanggan. Beberapa hotel melaporkan bahwa akun media sosial mereka digunakan untuk menyebarkan informasi palsu dan penipuan, yang berpotensi menimbulkan kebingungan di kalangan pelanggan mereka.

 

Baca Juga: Wamenkominfo Tegaskan Sedang Selidiki Kebocoran Data ASN BKN

 

PHRI segera bertindak dengan melaporkan insiden ini kepada Siber Bareskrim Polri. Laporan tersebut mencakup detail tentang serangan siber yang dialami, termasuk metode yang digunakan oleh para peretas untuk mengakses akun-akun tersebut. PHRI berharap bahwa Siber Bareskrim dapat segera mengidentifikasi pelaku di balik serangan ini dan membawa mereka ke hadapan hukum.

Menurut laporan, kata Puguh, yang sudah diretas dengan mengganti nomor rekening bank hotel ke pribadi yakni di Indonesia Timur. “Kami dapat info dari salah satu bank BUMN. Ternyata itu ada transaksi dari Indonesia Timur ke nomor rekening pribadi,” tuturnya. Pihaknya berharap agar masalah tersebut tidak berlarut-larut karena dapat mengganggu bisnis dari masing-masing hotel terlebih dilakukan secara masif.

Ketua PHRI, dalam pernyataannya, menyatakan bahwa langkah ini diambil sebagai bagian dari komitmen organisasi untuk melindungi anggotanya dari ancaman siber yang semakin meningkat. Dia juga mengimbau seluruh anggota PHRI untuk lebih waspada dan segera memperkuat sistem keamanan siber mereka guna mencegah serangan serupa di masa depan.

“Peretasan ini menjadi peringatan keras bagi seluruh industri perhotelan di Indonesia. Kami mendorong semua anggota untuk tidak mengabaikan pentingnya keamanan siber dalam operasional bisnis mereka. Kami juga bekerja sama dengan pihak berwenang untuk memastikan bahwa para pelaku kejahatan siber ini diadili,” ujar Ketua PHRI.

Siber Bareskrim Polri, melalui juru bicaranya, mengonfirmasi telah menerima laporan dari PHRI dan saat ini tengah melakukan penyelidikan intensif. Mereka juga mengimbau masyarakat, terutama pelaku industri perhotelan, untuk segera melaporkan setiap aktivitas mencurigakan yang berpotensi sebagai serangan siber.

Dalam konteks ini, serangan siber terhadap sektor perhotelan di Indonesia menyoroti kebutuhan mendesak akan peningkatan keamanan digital, terutama di tengah kemajuan teknologi dan peningkatan ancaman siber. Dengan tindakan cepat dan koordinasi yang baik antara PHRI dan Siber Bareskrim, diharapkan kasus ini dapat diselesaikan dengan tuntas, dan langkah-langkah pencegahan lebih lanjut dapat diterapkan untuk melindungi industri perhotelan dari ancaman serupa di masa mendatang.

 

Andhika R.

Andhika R.

Digital Marketing at Fourtrezz
Artikel Teratas