Sejumlah 10 Miliar Password Alami Kebocoran, Hal ini Terbesar dalam Sejarah

Ilustrasi berita

Dunia keamanan siber dikejutkan dengan kebocoran data terbesar dalam sejarah, di mana sekitar 10 miliar password bocor ke publik. Insiden ini menimbulkan kekhawatiran besar mengenai keamanan data pribadi dan risiko yang ditimbulkan bagi pengguna internet di seluruh dunia.

Pengguna yang rutin menggunakan kata sandi (password) yang sama untuk akunnya di berbagai situs harus berhati-hati. Karena, tim peneliti dari situs berita keamanan siber Cybernews telah menemukan file yang bernama “RockYou2024.txt”, yang berisi hampir 10 miliar bocoran password yang berbeda, tepatnya sejumlah 9.948.575.739 kata sandi. Ini disebut sebagai kebocoran data terbesar di dunia, mengalahkan rekor “RockYou2021.txt”, yakni file berukuran 100 GB yang membocorkan sejumlah 8,4 miliar kata sandi.

Password yang bocor berasal dari berbagai platform dan layanan online, termasuk media sosial, email, dan akun perbankan. Kebocoran ini mengakibatkan banyak akun pengguna menjadi rentan terhadap serangan peretasan dan penipuan. Kebocoran ini mengancam privasi jutaan orang, dan berpotensi menyebabkan kerugian finansial yang signifikan. Pengguna disarankan untuk segera mengganti password mereka dan menggunakan autentikasi dua faktor untuk meningkatkan keamanan akun mereka.

 

Baca Juga: Bamsoet Mengingatkan Sudah Seharusnya RI Memiliki UU Keamanan Siber

 

Dengan tersebarnya miliaran kata sandi, para hacker dapat dengan mudah melakukan serangan credential stuffing. Serangan ini dilakukan dengan mencoba menggunakan kombinasi nama pengguna dan kata sandi yang bocor untuk masuk ke akun-akun pengguna di berbagai layanan online. Jika akun-akun penting seperti perbankan atau e-commerce berhasil diretas, pengguna dapat mengalami kerugian finansial yang besar. Data pribadi yang terkait dengan kata sandi yang bocor dapat digunakan oleh para pelaku kejahatan untuk melakukan pencurian identitas. Perusahaan yang mengalami kebocoran data dapat mengalami kerusakan reputasi dan kehilangan kepercayaan pelanggan.

Para hacker mengembangkan kumpulan data dengan menelusuri internet untuk mencari kebocoran data, menambahkan 1,5 miliar atau sebanyak 15 persen kata sandi sejak terjadi kebocoran pada tahun 2021.

Pakar keamanan siber menekankan pentingnya penggunaan password yang kuat dan unik untuk setiap akun. Mereka juga mendorong perusahaan untuk meningkatkan protokol keamanan dan segera menanggapi insiden ini dengan serius.

Pengguna internet disarankan untuk segera mengganti kata sandi di semua akun mereka, terutama akun-akun penting seperti email, perbankan, dan media sosial. Pilih kata sandi yang panjang, kompleks, dan unik untuk setiap akun. Hindari menggunakan kata sandi yang mudah ditebak seperti tanggal lahir atau nama hewan peliharaan. Tambahkan lapisan keamanan ekstra pada akun Anda dengan mengaktifkan autentikasi dua faktor. Jangan klik tautan atau membuka lampiran pada email yang mencurigakan, karena ini bisa menjadi upaya untuk mencuri informasi pribadi Anda. Pastikan perangkat lunak dan sistem operasi anda selalu update atau diperbarui dengan patch keamanan yang terbaru.

Kebocoran data sebesar ini merupakan peringatan bagi kita semua tentang pentingnya keamanan data pribadi. Kita harus selalu waspada dan proaktif dalam melindungi diri dari ancaman siber. Perusahaan juga harus meningkatkan upaya mereka dalam mengamankan data pelanggan mereka. Kebocoran data ini adalah sebuah pengingat bahwa keamanan siber adalah tanggung jawab bersama. Dengan meningkatkan kesadaran dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat, kita dapat mengurangi risiko menjadi korban kejahatan siber.

Andhika R.

Andhika R.

Digital Marketing at Fourtrezz
Artikel Teratas