Selasa, 4 Maret 2025 | 9 min read | Andhika R
Waspada! Serangan Zero-Click: Ancaman Senyap pada Keamanan Perangkat Anda
Keamanan siber semakin menjadi perhatian utama di tengah meningkatnya serangan yang menargetkan individu dan perusahaan. Metode serangan terus berkembang, dengan teknik yang semakin canggih dan sulit dideteksi. Salah satu bentuk ancaman terbaru yang patut diwaspadai adalah serangan zero-click, yang dapat menginfeksi perangkat tanpa memerlukan interaksi dari korban.
Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai laporan menunjukkan bahwa serangan zero-click telah digunakan oleh kelompok peretas tingkat tinggi untuk menargetkan perangkat mobile, sistem cloud, hingga perangkat Internet of Things (IoT). Berbeda dari serangan siber tradisional yang biasanya membutuhkan pengguna untuk mengklik tautan atau mengunduh file berbahaya, serangan ini dapat berlangsung tanpa disadari, menjadikannya ancaman yang sangat berbahaya.
Mengapa Serangan Zero-Click Sangat Berbahaya?
Serangan zero-click berbahaya karena:
- Tidak memerlukan tindakan dari korban – Pengguna tidak perlu membuka email mencurigakan atau mengklik tautan untuk menjadi target serangan.
- Sulit dideteksi – Karena tidak ada indikasi aktivitas mencurigakan yang tampak, serangan ini sering kali tidak terdeteksi oleh perangkat lunak keamanan standar.
- Menargetkan kerentanan pada sistem – Peretas mengeksploitasi celah keamanan dalam aplikasi atau sistem operasi tanpa interaksi pengguna, memungkinkan mereka mengambil alih perangkat secara diam-diam.
- Berisiko tinggi bagi individu dan organisasi – Serangan ini dapat digunakan untuk mencuri informasi sensitif, melakukan pemantauan, atau bahkan mengendalikan perangkat tanpa sepengetahuan pemiliknya.
Mengapa Pengguna Perlu Mewaspadai Serangan Ini?
Serangan zero-click bukan hanya ancaman bagi perusahaan atau tokoh penting, tetapi juga bagi individu biasa. Dengan semakin meningkatnya ketergantungan terhadap perangkat digital, semua pengguna berisiko menjadi target jika perangkat mereka memiliki celah keamanan yang dapat dieksploitasi. Oleh karena itu, pemahaman tentang cara kerja serangan ini dan langkah-langkah pencegahan sangat penting untuk mengamankan perangkat dari ancaman tersembunyi ini.
Apa Itu Serangan Zero-Click?
Serangan zero-click adalah bentuk eksploitasi keamanan siber yang memungkinkan peretas untuk menyusup ke dalam sistem atau perangkat tanpa memerlukan interaksi dari korban. Berbeda dengan metode serangan tradisional seperti phishing yang mengandalkan manipulasi psikologis agar korban mengklik tautan berbahaya, serangan zero-click mengeksploitasi celah keamanan dalam sistem perangkat lunak, seperti aplikasi perpesanan, layanan email, atau bahkan sistem operasi itu sendiri.
Bagaimana Serangan Ini Bekerja?
Serangan zero-click bekerja dengan mengandalkan kelemahan perangkat lunak yang dapat dimanfaatkan tanpa perlu persetujuan atau interaksi pengguna. Beberapa teknik umum yang digunakan dalam serangan ini meliputi:
- Memanfaatkan celah keamanan pada aplikasi populer – Aplikasi perpesanan seperti WhatsApp, iMessage, atau Signal sering menjadi target karena menerima berbagai jenis file dari luar tanpa persetujuan eksplisit pengguna.
- Menggunakan eksploitasi kode berbahaya – Kode ini bisa dikirim dalam bentuk pesan, gambar, atau file multimedia yang tidak perlu dibuka untuk mengeksekusi serangan.
- Menginfeksi perangkat dan mencuri data – Setelah sistem diretas, peretas dapat mengakses informasi pribadi, mencuri data sensitif, atau bahkan mengendalikan perangkat dari jarak jauh.
Perbedaan dengan Phishing atau Malware Tradisional
Aspek | Serangan Zero-Click | Phishing/Malware Tradisional |
Interaksi Pengguna | Tidak diperlukan | Diperlukan (klik tautan, unduh file) |
Metode Penyerangan | Mengeksploitasi celah sistem | Menggunakan trik sosial engineering |
Deteksi dan Pencegahan | Sulit dideteksi oleh antivirus standar | Lebih mudah dikenali dengan software keamanan |
Target | Sistem operasi, aplikasi, perangkat mobile | Email, situs web, perangkat lunak yang diunduh |
Serangan zero-click lebih sulit dicegah karena tidak memerlukan aksi dari pengguna. Oleh karena itu, mengandalkan kesadaran pengguna saja tidak cukup untuk melindungi perangkat dari ancaman ini.
Cara Kerja Serangan Zero-Click
Eksploitasi Celah Keamanan Tanpa Perlu Interaksi Pengguna
Serangan zero-click mengeksploitasi zero-day vulnerability, yaitu celah keamanan yang belum diketahui oleh pengembang perangkat lunak dan belum mendapatkan patch keamanan. Peretas dapat memanfaatkan celah ini untuk menyusup ke dalam perangkat dengan mengirimkan payload berbahaya melalui berbagai media, seperti:
- Pesan teks atau file multimedia – Serangan dapat dikirim melalui SMS, WhatsApp, atau iMessage tanpa korban perlu membukanya.
- Eksploitasi perangkat lunak – Peretas dapat memanfaatkan bug dalam sistem operasi atau aplikasi yang berjalan di latar belakang.
- Pemanfaatan protokol komunikasi – Serangan dapat dilakukan melalui Wi-Fi, Bluetooth, atau jaringan seluler untuk menyusup ke dalam perangkat target.
Target Utama Serangan: Perangkat Mobile, IoT, dan Sistem Berbasis Cloud
Perangkat yang paling rentan terhadap serangan zero-click meliputi:
- Perangkat mobile – Smartphone sering menjadi target utama karena digunakan untuk komunikasi, menyimpan data pribadi, serta mengakses aplikasi perbankan dan layanan penting lainnya.
- Internet of Things (IoT) – Perangkat pintar seperti kamera pengawas, smart TV, atau asisten virtual dapat diretas untuk memata-matai atau mengambil kendali perangkat.
- Sistem berbasis cloud – Serangan zero-click juga dapat mengeksploitasi server cloud yang menyimpan data perusahaan atau informasi sensitif lainnya.
Studi Kasus: Pegasus Spyware
Salah satu contoh serangan zero-click yang paling terkenal adalah Pegasus Spyware, yang dikembangkan oleh perusahaan NSO Group. Spyware ini digunakan untuk menyusup ke perangkat target tanpa diketahui, memungkinkan peretas mengakses pesan, panggilan, lokasi, dan bahkan kamera atau mikrofon perangkat korban. Pegasus diketahui mengeksploitasi celah keamanan dalam iMessage dan WhatsApp, memungkinkan serangan berlangsung hanya dengan mengirim pesan berbahaya ke target, tanpa perlu dibuka oleh korban.
Dampak Serangan Zero-Click pada Keamanan Perangkat
Pengambilalihan Perangkat Tanpa Sepengetahuan Pengguna
Serangan zero-click memungkinkan peretas mengontrol perangkat tanpa meninggalkan jejak. Mereka dapat mengakses file, membaca pesan, dan bahkan menggunakan mikrofon atau kamera perangkat korban secara diam-diam.
Risiko Kebocoran Data Pribadi dan Informasi Sensitif
Serangan ini sering digunakan untuk mencuri informasi pribadi, seperti:
- Data perbankan dan kredensial login
- Informasi kontak dan percakapan pribadi
- Dokumen bisnis atau data perusahaan yang bersifat rahasia
Dampak terhadap Perusahaan dan Organisasi
Dalam skala lebih besar, serangan zero-click dapat menyebabkan:
- Kehilangan data penting perusahaan yang dapat disalahgunakan atau dijual ke pihak lain.
- Ancaman terhadap keamanan nasional, terutama jika targetnya adalah pejabat pemerintahan atau aktivis.
- Kerugian finansial akibat pencurian data pelanggan atau serangan ransomware yang memanfaatkan eksploitasi zero-click.
Dengan semakin canggihnya metode serangan siber, individu dan perusahaan harus lebih waspada serta mengambil langkah pencegahan yang tepat untuk melindungi perangkat mereka dari ancaman yang tak terlihat ini.
Bagaimana Melindungi Diri dari Serangan Zero-Click?
Serangan zero-click merupakan ancaman yang sulit dideteksi dan dicegah hanya dengan mengandalkan kewaspadaan pengguna. Oleh karena itu, langkah-langkah pencegahan yang berbasis teknologi dan kebijakan keamanan harus diterapkan secara proaktif untuk mengurangi risiko. Berikut beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk melindungi perangkat dari serangan zero-click:
- Memperbarui Sistem Operasi dan Aplikasi Secara Rutin
Salah satu cara paling efektif untuk mengurangi risiko serangan zero-click adalah dengan selalu memperbarui sistem operasi dan aplikasi yang digunakan. Pengembang perangkat lunak secara berkala merilis patch keamanan untuk memperbaiki celah yang dapat dieksploitasi oleh peretas.
Langkah yang dapat dilakukan:
- Aktifkan pembaruan otomatis untuk sistem operasi, aplikasi perpesanan, dan perangkat lunak penting lainnya.
- Gunakan versi terbaru dari aplikasi dan browser yang memiliki sistem keamanan lebih kuat.
- Hindari menggunakan perangkat lunak yang tidak lagi mendapat dukungan keamanan karena berisiko memiliki banyak kerentanan yang tidak diperbaiki.
- Menggunakan Software Keamanan dengan Fitur Deteksi Eksploitasi
Tidak semua antivirus mampu mendeteksi serangan zero-click, karena metode serangan ini sering kali menggunakan teknik eksploitasi tingkat lanjut. Oleh karena itu, diperlukan solusi keamanan yang lebih canggih, seperti:
- Endpoint Detection and Response (EDR) – Sistem ini dapat mendeteksi perilaku anomali yang menunjukkan adanya eksploitasi zero-click.
- Intrusion Detection System (IDS) dan Intrusion Prevention System (IPS) – Memonitor lalu lintas jaringan untuk mengidentifikasi aktivitas mencurigakan.
- Mobile Threat Defense (MTD) – Menyediakan perlindungan khusus untuk perangkat mobile yang rentan terhadap serangan zero-click.
Memilih perangkat lunak keamanan dengan fitur deteksi eksploitasi dapat membantu mengurangi risiko perangkat dikendalikan secara diam-diam oleh peretas.
- Menghindari Aplikasi atau File yang Tidak Terpercaya
Meskipun serangan zero-click tidak selalu membutuhkan interaksi pengguna, tetap penting untuk berhati-hati dalam menginstal aplikasi atau membuka file dari sumber yang tidak terpercaya. Langkah-langkah pencegahan meliputi:
- Unduh aplikasi hanya dari sumber resmi seperti Google Play Store atau Apple App Store.
- Periksa izin aplikasi sebelum menginstalnya untuk memastikan tidak ada akses yang mencurigakan terhadap sistem perangkat.
- Hindari membuka file atau tautan yang dikirim dari sumber tidak dikenal, terutama jika dikirim melalui email atau aplikasi perpesanan.
- Meningkatkan Kesadaran tentang Keamanan Siber di Lingkungan Kerja
Organisasi dan perusahaan sering menjadi target serangan zero-click karena menyimpan data sensitif. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran keamanan siber di lingkungan kerja dengan cara:
- Menyediakan pelatihan rutin bagi karyawan tentang ancaman zero-click dan cara mengidentifikasinya.
- Menerapkan kebijakan keamanan ketat, seperti larangan penggunaan aplikasi tidak resmi pada perangkat kerja.
- Menggunakan sistem keamanan berlapis, seperti otentikasi dua faktor (2FA) dan enkripsi data, untuk mencegah akses tidak sah ke sistem perusahaan.
Teknologi dan Solusi untuk Mencegah Serangan Zero-Click
- Penggunaan Enkripsi dan Keamanan Endpoint
Enkripsi adalah metode penting untuk melindungi data dari akses tidak sah. Dengan mengenkripsi komunikasi dan penyimpanan data, serangan zero-click menjadi lebih sulit untuk mengeksploitasi informasi sensitif. Beberapa langkah yang dapat diterapkan meliputi:
- Menggunakan aplikasi perpesanan terenkripsi end-to-end seperti Signal atau WhatsApp untuk mengamankan komunikasi.
- Menerapkan enkripsi data pada perangkat mobile untuk mencegah akses ilegal jika perangkat diretas.
- Menggunakan Virtual Private Network (VPN) untuk mengenkripsi lalu lintas internet dan mengurangi risiko intersepsi data oleh pihak tidak berwenang.
Keamanan endpoint juga harus diperkuat dengan penggunaan firewall cerdas dan pemantauan aktivitas anomali untuk mendeteksi eksploitasi yang mencurigakan.
- Peran Artificial Intelligence dalam Deteksi Ancaman Zero-Click
Perkembangan kecerdasan buatan (AI) semakin berperan dalam memperkuat sistem keamanan siber. AI dapat digunakan untuk mendeteksi pola serangan yang tidak biasa dan memberikan respons secara real-time. Beberapa manfaat AI dalam mendeteksi serangan zero-click meliputi:
- Analisis perilaku pengguna untuk mengidentifikasi aktivitas yang mencurigakan.
- Deteksi ancaman berbasis machine learning yang dapat mengenali pola serangan baru sebelum menjadi ancaman besar.
- Peningkatan otomatisasi dalam respons keamanan, sehingga perangkat dapat menonaktifkan ancaman sebelum menyerang sistem secara menyeluruh.
- Regulasi dan Kebijakan Keamanan Siber untuk Mengurangi Risiko
Pemerintah dan organisasi keamanan siber telah mulai menerapkan regulasi yang lebih ketat untuk mengurangi ancaman zero-click. Beberapa langkah yang diambil antara lain:
- Penegakan regulasi perlindungan data, seperti GDPR di Eropa, untuk memastikan keamanan data pengguna.
- Peningkatan transparansi oleh perusahaan teknologi dalam mengatasi celah keamanan pada perangkat lunak mereka.
- Kolaborasi antara perusahaan dan lembaga keamanan siber untuk berbagi informasi terkait ancaman baru dan solusi pencegahannya.
Dengan semakin ketatnya regulasi keamanan, diharapkan pengembang perangkat lunak dapat lebih proaktif dalam menutup celah keamanan yang dapat dimanfaatkan oleh peretas.
Kesimpulan
Serangan zero-click merupakan ancaman yang semakin berkembang di dunia siber. Keunikan serangan ini terletak pada kemampuannya untuk mengeksploitasi perangkat tanpa memerlukan interaksi pengguna, menjadikannya lebih sulit dideteksi dibandingkan metode serangan tradisional.
Langkah-Langkah yang Harus Segera Diambil
Individu dan perusahaan harus segera menerapkan langkah-langkah berikut untuk mengurangi risiko:
- Memperbarui perangkat dan aplikasi secara rutin untuk menutup celah keamanan.
- Menggunakan perangkat lunak keamanan yang canggih, seperti EDR dan MTD, untuk mendeteksi eksploitasi.
- Menjaga kewaspadaan dalam mengunduh aplikasi dan membuka file dari sumber yang tidak dikenal.
- Meningkatkan kesadaran keamanan siber melalui edukasi dan pelatihan di lingkungan kerja.
Tren Ancaman Siber di Masa Depan dan Cara Menghadapinya
Serangan zero-click diprediksi akan semakin canggih seiring berkembangnya teknologi. Peretas terus mencari cara baru untuk mengeksploitasi perangkat dan sistem yang memiliki celah keamanan. Oleh karena itu, individu, perusahaan, dan pemerintah harus terus berinovasi dalam memperkuat sistem keamanan mereka.
Masa depan keamanan siber akan semakin bergantung pada pemanfaatan artificial intelligence, teknologi enkripsi yang lebih kuat, serta kerjasama global dalam regulasi keamanan data. Dengan memahami dan menerapkan langkah-langkah perlindungan yang tepat, kita dapat meminimalkan risiko serangan zero-click dan menjaga keamanan informasi di dunia digital.

Andhika RDigital Marketing at Fourtrezz
Artikel Terpopuler
Tags: Malware Android, Keamanan Ponsel, Perlindungan Data, Serangan Siber, Aplikasi Berbahaya
Baca SelengkapnyaBerita Teratas
Berlangganan Newsletter FOURTREZZ
Jadilah yang pertama tahu mengenai artikel baru, produk, event, dan promosi.

PT. Tiga Pilar Keamanan
Grha Karya Jody - Lantai 3Jl. Cempaka Baru No.09, Karang Asem, Condongcatur
Depok, Sleman, D.I. Yogyakarta 55283
Informasi
Perusahaan
Partner Pendukung



