Senin, 14 April 2025 | 4 min read | Andhika R
Waspadai Risiko Keamanan Data Saat Menggunakan Layanan AI untuk Ilustrasi Kartun Lebaran
Lebaran 2025 membawa tren baru di kalangan warganet: mengubah foto keluarga menjadi ilustrasi bergaya Studio Ghibli menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI). Fenomena ini tidak hanya menjadi ajang berbagi keceriaan di media sosial, tetapi juga memunculkan kekhawatiran para ahli keamanan siber terkait perlindungan data pribadi.
Di balik kemudahan dan keunikan layanan AI ini, terdapat risiko tersembunyi yang dapat mengancam keamanan digital pengguna. Menurut Vladislav Tushkanov, peneliti dari Kaspersky AI Technology Research Center, meskipun platform AI menawarkan hiburan, pengguna tetap harus waspada terhadap potensi kebocoran data.
Seiring berkembangnya teknologi, banyak layanan AI bermunculan untuk mengubah foto menjadi kartun. Tren ini semakin meningkat menjelang momen spesial seperti Lebaran. Warganet ramai-ramai mengunggah hasil ilustrasi mereka ke media sosial, menciptakan fenomena viral yang tak terhindarkan.
Namun, penggunaan layanan ini kerap dilakukan tanpa mempertimbangkan aspek keamanan. Banyak pengguna asal mengunggah foto pribadi tanpa mengetahui bagaimana data tersebut akan dikelola atau disimpan oleh platform.
Tushkanov mengungkapkan bahwa setiap platform digital berpotensi menjadi target serangan siber, baik karena gangguan teknis maupun peretasan. Studi terbaru dari Kaspersky menemukan adanya jual beli akun layanan AI yang dicuri di forum gelap internet. Ini membuktikan bahwa data pengguna, termasuk foto pribadi, menjadi komoditas berharga di dunia maya.
Baca Juga: Pemerintah Diminta Perketat Keamanan Siber untuk Cegah Kebocoran Data di Platform Donasi
Selain itu, foto potret pengguna dapat digunakan pelaku kejahatan untuk berbagai aksi penipuan, seperti menyamar di media sosial atau menjalankan skema pencurian identitas.
"Setiap unggahan foto, terutama jika disertai informasi tambahan, meningkatkan risiko penyalahgunaan," ujar Tushkanov.
Pakar keamanan menekankan pentingnya langkah-langkah perlindungan saat menggunakan layanan AI. Beberapa saran yang diberikan meliputi:
- Menggunakan kata sandi yang kuat
- Mengaktifkan autentikasi dua faktor
- Menghindari berbagi informasi sensitif di platform chatbot
- Memilih platform resmi yang terpercaya
- Waspada terhadap situs phishing
Tushkanov juga mengingatkan agar memperlakukan chatbot seperti orang asing. "Jangan pernah berbagi informasi pribadi, keuangan, atau kesehatan dengan chatbot," tambahnya.
Penyalahgunaan data pribadi dapat berujung pada dampak serius bagi masyarakat, seperti pencurian identitas, peretasan akun, dan bahkan kejahatan finansial. Sayangnya, di Indonesia regulasi terkait perlindungan data pribadi, meskipun telah diperkuat melalui Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) 2022, implementasinya masih menghadapi tantangan.
Pemerintah dan lembaga terkait didorong untuk lebih tegas dalam mengawasi dan menindak platform digital yang lalai dalam menjaga keamanan data pengguna.
Sejumlah upaya terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan digital. Instansi pemerintah, akademisi, hingga lembaga swasta mulai aktif mengedukasi publik melalui seminar, kampanye media sosial, dan pelatihan keamanan siber.
Platform AI pun diminta untuk transparan mengenai bagaimana data pengguna dikumpulkan, digunakan, dan dilindungi. Audit keamanan berkala dan sertifikasi keamanan siber menjadi salah satu standar yang diusulkan untuk melindungi pengguna.
Agar tetap aman saat menikmati layanan AI, berikut beberapa langkah pencegahan yang direkomendasikan:
- Gunakan Platform Terpercaya: Pastikan platform memiliki kebijakan privasi yang jelas dan reputasi yang baik.
- Baca Syarat dan Ketentuan: Pahami hak dan kewajiban Anda sebagai pengguna.
- Minimalisasi Data: Unggah foto seminimal mungkin dan hindari mencantumkan informasi sensitif.
- Perbarui Pengamanan Akun: Rutin ganti kata sandi dan gunakan autentikasi dua faktor.
- Tingkatkan Literasi Digital: Ikuti pelatihan atau baca sumber terpercaya tentang keamanan siber.
- Laporkan Aktivitas Mencurigakan: Jika menemukan situs atau layanan mencurigakan, segera laporkan ke pihak berwenang.
Dengan meningkatkan kewaspadaan dan memahami risiko, masyarakat dapat tetap menikmati tren teknologi sambil menjaga keamanan data pribadinya.
Tren mengubah foto menjadi ilustrasi kartun menggunakan AI di momen Lebaran memang membawa keceriaan, namun pengguna tidak boleh lengah terhadap ancaman digital yang mengintai. Perlindungan data pribadi harus menjadi prioritas utama setiap kali berinteraksi dengan layanan berbasis teknologi. Dengan langkah pencegahan yang tepat dan peningkatan literasi digital, masyarakat dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi secara aman dan bijak.

Andhika RDigital Marketing at Fourtrezz
Artikel Terpopuler
Tags: Identitas Digital, Pencurian Data, Keamanan Siber, Perlindungan Online, Privasi Internet
Baca SelengkapnyaBerita Teratas
Berlangganan Newsletter FOURTREZZ
Jadilah yang pertama tahu mengenai artikel baru, produk, event, dan promosi.

PT. Tiga Pilar Keamanan
Grha Karya Jody - Lantai 3Jl. Cempaka Baru No.09, Karang Asem, Condongcatur
Depok, Sleman, D.I. Yogyakarta 55283
Informasi
Perusahaan
Partner Pendukung



