Mengenal Sniffing: Ancaman Tersembunyi di Jaringan Komputer

Mengenal Sniffing: Ancaman Tersembunyi di Jaringan Komputer

 

Kebanyakan orang tidak sadar bahwa saat menggunakan internet, mereka dapat menjadi korban sniffing. Sniffing adalah teknik yang sering digunakan oleh para peretas untuk mengintai data yang dikirimkan melalui jaringan komputer. Dengan menggunakan alat yang disebut sniffer, peretas dapat menyadap data yang berjalan melalui jaringan dan mencuri informasi sensitif seperti password, kartu kredit, dan lain-lain. Sniffing merupakan ancaman serius bagi keamanan jaringan komputer, sehingga perlu adanya upaya untuk mencegah dan mengatasinya. Jika Anda ingin tahu lebih lanjut tentang sniffing dan cara mencegahnya, simak artikel berikut ini. Dalam artikel ini Fourtrezz akan memberikan informasi penting tentang sniffing, cara kerjanya, dan cara-cara untuk mencegah dan mengatasinya. Selain itu, artikel ini juga akan memberikan tips-tips yang berguna untuk menjaga keamanan jaringan komputer Anda dari serangan sniffing.

 

Baca Juga : Perbandingan antara Penetration Testing internal dan eksternal

 

 

Pengertian Sniffing

Sniffing adalah teknik yang digunakan untuk mengintai data yang dikirimkan melalui jaringan komputer. Sniffing biasanya dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut sniffer, yang dapat menyadap data yang berjalan melalui jaringan dan mencuri informasi sensitif seperti password, kartu kredit, dan lain-lain. Sniffing dapat dilakukan pada jaringan komputer lokal atau jaringan internet, dan merupakan ancaman serius bagi keamanan jaringan komputer. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk mencegah dan mengatasi sniffing agar informasi sensitif tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

 

Baca Juga : Proteksi sistem dan jaringan perusahaan dari serangan cyber dengan VAPT

 

Jenis-Jenis Sniffing

Ada beberapa jenis sniffing yang dapat dilakukan oleh peretas, di antaranya adalah:

  1. ARP poisoning, yaitu teknik sniffing yang dilakukan dengan menggunakan tabel ARP (Address Resolution Protocol) untuk mengalihkan lalu lintas data ke perangkat yang tidak sah.
  2. DHCP spoofing, yaitu teknik sniffing yang dilakukan dengan menggunakan server DHCP palsu untuk mengalihkan lalu lintas data ke perangkat yang tidak sah.
  3. MAC spoofing, yaitu teknik sniffing yang dilakukan dengan mengganti alamat MAC (Media Access Control) pada perangkat yang tidak sah sehingga dapat menyadap lalu lintas data.
  4. Man-in-the-middle attack, yaitu teknik sniffing yang dilakukan dengan menempatkan perangkat yang tidak sah di antara komunikasi dua perangkat lainnya sehingga dapat menyadap lalu lintas data.
  5. DNS spoofing, yaitu teknik sniffing yang dilakukan dengan menggunakan server DNS palsu untuk mengalihkan lalu lintas data ke situs web yang tidak sah.

Sniffing dapat dilakukan dengan berbagai teknik dan cara, sehingga perlu adanya upaya untuk mencegah dan mengatasinya agar informasi sensitif tidak disalahgunakan oleh peretas.

 

Cara Kerja Sniffing

Secara umum, sniffing beroperasi dengan cara menyadap lalu lintas data yang berjalan melalui jaringan komputer. Sniffer, yaitu alat yang digunakan untuk melakukan sniffing, dapat terhubung ke jaringan komputer melalui perangkat fisik seperti kabel LAN atau melalui jaringan wireless seperti Wi-Fi.

 

Setelah terhubung ke jaringan, sniffer dapat menyadap lalu lintas data yang berjalan melalui jaringan dan mengambil informasi sensitif seperti password, kartu kredit, dan lain-lain. Sniffer dapat menyadap data yang dikirimkan oleh perangkat lain di jaringan, bahkan jika data tersebut dikirimkan melalui enkripsi.

 

Sniffer dapat mengambil informasi sensitif dengan berbagai cara, seperti menyadap lalu lintas data yang dikirimkan melalui protokol jaringan tertentu, menyadap data yang dikirimkan melalui aplikasi tertentu, atau menyadap data yang dikirimkan melalui koneksi tertentu. Dengan menggunakan sniffer, peretas dapat mengambil informasi sensitif tanpa diketahui oleh pengguna perangkat lain yang terhubung ke jaringan.

 

Baca Juga : Kapan Sebuah Perusahaan Harus Melakukan Pentest ?

 

Bagaimana Cara Mendeteksi Sniffing?

Untuk mendeteksi sniffing, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan, di antaranya adalah:

 

Menggunakan alat sniffer yang dapat mendeteksi aktivitas sniffing di jaringan. Alat ini dapat mengidentifikasi perangkat yang melakukan sniffing dan memblokir akses ke jaringan sehingga tidak dapat menyadap lalu lintas data.

 

Menggunakan software keamanan jaringan yang dapat mendeteksi aktivitas sniffing di jaringan. Software ini dapat menganalisis lalu lintas data di jaringan dan mengidentifikasi perangkat yang melakukan sniffing sehingga dapat diblokir akses ke jaringan.

 

Melakukan pemantauan terhadap jaringan secara berkala. Pemantauan ini dapat dilakukan dengan cara mengecek daftar perangkat yang terhubung ke jaringan, mengecek aktivitas jaringan secara berkala, dan memonitor traffic jaringan untuk mengidentifikasi aktivitas sniffing.

 

Mengaktifkan enkripsi data yang dikirimkan melalui jaringan. Enkripsi dapat mengamankan data dari sniffing dengan mengacak data sehingga tidak dapat dibaca oleh peretas.

 

Dengan melakukan tindakan-tindakan di atas, Anda dapat mengurangi risiko sniffing di jaringan komputer Anda dan menjaga keamanan informasi sensitif yang dikirimkan melalui jaringan.

 

Protokol yang Digunakan untuk Sniffing

Sniffing dapat dilakukan dengan menyadap lalu lintas data yang dikirimkan melalui berbagai protokol jaringan, di antaranya adalah:

  1. TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah protokol jaringan yang digunakan untuk mengirimkan data melalui internet. Sniffer dapat menyadap lalu lintas data yang dikirimkan melalui protokol ini dan mengambil informasi sensitif seperti password dan kartu kredit.
  2. HTTP (Hypertext Transfer Protocol) adalah protokol jaringan yang digunakan untuk mengirimkan data melalui internet. Sniffer dapat menyadap lalu lintas data yang dikirimkan melalui protokol ini dan mengambil informasi sensitif seperti password dan kartu kredit.
  3. HTTPS (Hypertext Transfer Protocol Secure) adalah versi yang lebih aman dari protokol HTTP yang menggunakan enkripsi untuk mengamankan data yang dikirimkan melalui internet. Meskipun menggunakan enkripsi, sniffer dapat menyadap lalu lintas data yang dikirimkan melalui protokol ini dengan menggunakan teknik khusus seperti man-in-the-middle attack.
  4. FTP (File Transfer Protocol) adalah protokol jaringan yang digunakan untuk mengirimkan file melalui internet. Sniffer dapat menyadap lalu lintas data yang dikirimkan melalui protokol ini dan

 

Baca Juga : Jenis-jenis Penetration Testing: Black Box, White Box, dan Gray Box

 

Untuk mengurangi risiko sniffing di jaringan komputer Anda, perlu adanya upaya untuk mencegah dan mengatasinya. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan alat sniffer yang dapat mendeteksi aktivitas sniffing di jaringan dan memblokir akses ke jaringan sehingga tidak dapat menyadap lalu lintas data. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan software keamanan jaringan yang dapat mendeteksi aktivitas sniffing di jaringan dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasinya.

 

Jika Anda ingin tahu lebih lanjut tentang cara mencegah dan mengatasi sniffing, segera hubungi tim keamanan jaringan kami. Kami akan memberikan informasi dan solusi yang tepat untuk menjaga keamanan jaringan komputer Anda dari ancaman sniffing. Jangan sampai informasi sensitif Anda disalahgunakan oleh peretas, segera hubungi tim keamanan jaringan kami sekarang juga.

Andhika R.

Andhika R.

Digital Marketing at Fourtrezz

Amankan Bisnis Anda Setahun Penuh!

Pastikan keamanan bisnis Anda di dunia digital dengan paket pentest tahunan Fourtrezz. Dapatkan penawaran spesial sekarang juga!

Basic

  • 2 Target (Web, Mobile, & Desktop Apps)
  • Pendampingan saat Bug Fixing
  • 2x Re-Testing/App
  • Metode Gray Box atau Black Box
  • Report Komprehensif
  • Garda Siber Dashboard dan Vulnerability Scanner Tools

Premium

  • 3 Target (Web, Mobile, & Desktop Apps)
  • Pendampingan saat Bug Fixing
  • 2x Re-Testing/App
  • Metode Gray Box atau Black Box
  • Report Komprehensif
  • Garda Siber Dashboard dan Vulnerability Scanner Tools

Pro

  • 5 Target (Web, Mobile, & Desktop Apps)
  • Pendampingan saat Bug Fixing
  • 2x Re-Testing/App
  • Metode Gray Box atau Black Box
  • Report Komprehensif
  • Garda Siber Dashboard dan Vulnerability Scanner Tools

*Harga belum termasuk pajak

Artikel Teratas
Berita Teratas