Jumat, 10 Januari 2025 | 3 min read | Andhika R

BSSN Perkuat Ketahanan Digital Melalui Pengembangan SDM Keamanan Siber

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) terus berupaya memperkuat ketahanan digital Indonesia dengan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten di bidang keamanan siber dan sandi. Langkah ini dilakukan untuk menghadapi berbagai ancaman dan serangan siber yang semakin kompleks di era digital.

Kepala BSSN, Hinsa Siburian, menegaskan bahwa pengembangan kompetensi SDM menjadi salah satu prioritas strategis untuk menciptakan ekosistem keamanan siber yang tangguh. Dalam keterangannya di Jakarta, Hinsa menjelaskan pentingnya penguatan SDM, baik di lingkungan internal BSSN maupun pada sektor eksternal seperti kementerian, lembaga, pemerintah daerah, dan institusi lainnya.

"Pengembangan kompetensi SDM di bidang keamanan siber dan sandi dirancang untuk memperkuat ketahanan digital secara menyeluruh," ujar Hinsa.

Baca Juga: Hidup di Era Digital: Cepat, Praktis, tapi Penuh Tantangan Siber

Capaian Pelatihan dan Pengembangan SDM
BSSN telah melakukan berbagai inisiatif pelatihan yang mencakup pengelola keamanan siber di sektor publik dan infrastruktur kritis. Berikut adalah sejumlah capaian penting:

  1. Pelatihan SDM Internal dan Eksternal:
    • Sebanyak 814 lulusan dari pelatihan yang melibatkan kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah pada kurun waktu 2021-2024.
    • Untuk pengelola keamanan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE), terdapat 637 lulusan pada periode yang sama.
  2. Pelatihan "Born to Defence" untuk Infrastruktur Informasi Vital (IIV):
    • Menghasilkan 1.002 lulusan pada tahun 2022 hingga 2024.
  3. Pelatihan Teknis dan Fungsional:
    • Sebanyak 1.694 lulusan dari berbagai pelatihan teknis sejak tahun 2021-2024.
    • Untuk pegawai internal BSSN, tercatat 2.738 lulusan selama 2019-2024.

Hinsa menjelaskan bahwa capaian tersebut tidak terlepas dari berbagai inovasi media pembelajaran yang telah diinisiasi oleh BSSN. Beberapa inovasi tersebut antara lain:

  • Cyber Security Online Simulation Platform: Platform simulasi yang memungkinkan peserta pelatihan memahami skenario nyata serangan siber.
  • Learning Management System (LMS): Sistem pembelajaran daring yang terintegrasi.
  • Smart City Simulator: Alat simulasi untuk membantu memahami tantangan keamanan siber di kota pintar.

Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP):
Sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas SDM, BSSN juga membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Lembaga ini dirancang untuk memastikan SDM keamanan siber dan sandi memiliki kompetensi yang profesional dan berdaya saing.

"LSP merupakan wujud tanggung jawab BSSN sebagai instansi pembina di bidang keamanan siber dan persandian," kata Hinsa.

Selain pengembangan SDM, Hinsa menekankan perlunya kolaborasi antara BSSN dengan berbagai pihak, termasuk kementerian, lembaga pemerintah, dan sektor swasta. Kerja sama ini penting untuk menghadapi tantangan siber yang terus berkembang, terutama pada sektor-sektor strategis seperti infrastruktur informasi vital (IIV).

Dengan terus meningkatkan kompetensi SDM, memanfaatkan inovasi teknologi, serta memperkuat kolaborasi antar lembaga, BSSN optimis dapat menghadirkan ekosistem keamanan siber yang tangguh dan adaptif dalam menghadapi ancaman siber global.

Melalui upaya ini, BSSN berkomitmen untuk tidak hanya menjaga keamanan digital di tingkat nasional, tetapi juga mendukung pembangunan infrastruktur digital yang lebih aman dan berkelanjutan di masa depan. Dengan SDM yang kompeten dan berdaya saing, Indonesia siap menghadapi era digital yang penuh tantangan.

Bagikan:

Avatar

Andhika RDigital Marketing at Fourtrezz

Semua Artikel

Berlangganan Newsletter FOURTREZZ

Jadilah yang pertama tahu mengenai artikel baru, produk, event, dan promosi.

Partner Pendukung

infinitixyberaditif

© 2025 PT Tiga Pilar Keamanan. All Rights Reserved.
Info Ordal