Kamis, 6 Februari 2025 | 9 min read | Andhika R
Hanya 1% Perusahaan yang Siap Menghadapi Serangan Siber – Apakah Anda Salah Satunya?
Dalam dunia yang semakin terdigitalisasi, ketahanan terhadap serangan siber seharusnya menjadi prioritas utama bagi perusahaan mana pun. Namun, fakta berbicara lain—hanya 1% perusahaan yang benar-benar siap menghadapi ancaman ini. Sisanya masih bertumpu pada sistem keamanan yang tidak cukup tangguh, prosedur yang usang, dan kesadaran yang rendah terhadap risiko yang sebenarnya.
Serangan siber tidak lagi sebatas ancaman hipotesis. Beberapa perusahaan telah merasakan dampaknya secara langsung—mulai dari data pelanggan yang bocor, operasional yang lumpuh akibat ransomware, hingga kepercayaan bisnis yang hancur dalam semalam. Yang menarik, dalam banyak kasus, titik lemah tidak selalu berasal dari teknologi yang mereka gunakan, tetapi dari bagaimana mereka memahami dan mengelola risiko siber.
Ketidaksiapan ini bukan tanpa alasan. Banyak organisasi yang masih menganggap keamanan siber sebagai beban tambahan, bukan investasi jangka panjang. Ada pula yang merasa sistem mereka sudah cukup aman, padahal tanpa pengujian yang menyeluruh, keyakinan ini hanyalah asumsi yang berisiko tinggi.
Pertanyaannya sekarang, apakah perusahaan Anda termasuk dalam 1% yang siap, atau berada di antara mayoritas yang belum menyadari betapa rentannya mereka?
Ancaman Siber yang Semakin Kompleks
Ancaman siber berkembang jauh lebih cepat dibandingkan langkah-langkah perlindungan yang diterapkan oleh sebagian besar perusahaan. Jika dulu serangan hanya bersifat oportunistik—memanfaatkan kesalahan sederhana seperti kata sandi lemah—kini metode serangan semakin canggih dan terarah.
- Ransomware: Ketika Data Dijadikan Sandera
Serangan ransomware telah menjadi ancaman utama bagi perusahaan dari berbagai industri. Peretas tidak hanya mengenkripsi data dan meminta tebusan, tetapi juga menerapkan teknik double extortion—dimana data sensitif dicuri sebelum dienkripsi, sehingga ancaman kebocoran menjadi tekanan tambahan bagi korban. Beberapa perusahaan memilih untuk membayar, bukan karena mereka tidak memiliki cadangan data, tetapi karena mereka tidak siap menghadapi dampak dari kebocoran informasi yang bisa merusak reputasi mereka.
- Phishing: Titik Masuk yang Sering Diremehkan
Serangan phishing semakin sulit dikenali, bahkan oleh pengguna yang sudah paham risiko siber. Email yang tampak sah, domain yang menyerupai layanan resmi, serta rekayasa sosial yang meyakinkan membuat banyak karyawan lengah dan tanpa sadar memberikan akses kepada peretas. Yang lebih mengkhawatirkan, phishing kini bukan hanya sekadar jebakan untuk mencuri kredensial, tetapi juga digunakan sebagai tahap awal dalam serangan yang lebih besar.
- Zero-Day Attack: Menyerang Sebelum Ada Perlindungan
Dalam kasus zero-day attack, peretas mengeksploitasi kerentanan perangkat lunak sebelum pengembang merilis pembaruan keamanan. Serangan ini sangat berbahaya karena tidak ada solusi instan—perusahaan yang mengandalkan sistem tanpa lapisan keamanan tambahan seperti intrusion detection systems (IDS) atau penetration testing yang rutin, sering kali tidak memiliki kesempatan untuk bereaksi sebelum terjadi eksploitasi.
Mengapa Perusahaan Menjadi Target Utama?
Dalam banyak kasus, perusahaan tidak diserang karena mereka adalah target yang disengaja, tetapi karena mereka memiliki celah yang mudah dimanfaatkan. Beberapa faktor yang membuat organisasi lebih rentan dibandingkan yang lain meliputi:
- Sistem keamanan yang tidak diperbarui – Celah keamanan yang sudah diketahui tetap terbuka karena patching yang tidak dilakukan tepat waktu.
- Kurangnya kesadaran keamanan di tingkat karyawan – Manajemen bisa memiliki kebijakan yang ketat, tetapi satu klik keliru dari seorang karyawan tetap bisa menjadi pintu masuk bagi peretas.
- Data yang bernilai tinggi – Dari informasi keuangan hingga data pelanggan, semua ini memiliki nilai jual yang tinggi di pasar gelap digital.
Sejumlah serangan siber besar dalam beberapa tahun terakhir telah menunjukkan bahwa tidak ada perusahaan yang terlalu kecil atau terlalu besar untuk menjadi target. Yang membedakan mereka hanyalah kesiapan dalam menghadapi kemungkinan terburuk.
Apa yang Membuat Perusahaan Rentan?
Sebuah serangan siber jarang terjadi karena teknologi yang sepenuhnya gagal. Sebagian besar insiden terjadi akibat kesalahan manusia, kebijakan keamanan yang lemah, atau sistem yang tidak diperbarui dengan baik. Berikut adalah beberapa faktor utama yang membuat perusahaan rentan terhadap serangan siber:
- Kesalahan Umum dalam Sistem Keamanan Perusahaan
Banyak perusahaan menganggap bahwa dengan memiliki firewall dan antivirus, mereka sudah cukup terlindungi. Padahal, ancaman modern memerlukan pendekatan yang lebih menyeluruh. Beberapa kesalahan umum yang sering terjadi antara lain:
- Tidak menerapkan multi-factor authentication (MFA) pada sistem penting.
- Menggunakan kata sandi yang lemah atau tidak mengubahnya secara berkala.
- Tidak memiliki sistem monitoring real-time yang dapat mendeteksi aktivitas mencurigakan.
- Kurangnya segmentasi jaringan, sehingga satu titik kompromi bisa menginfeksi seluruh sistem.
Dalam lingkungan dimana ancaman terus berkembang, tidak memiliki visibilitas yang cukup terhadap ancaman sama saja dengan berjalan dalam kegelapan tanpa alat bantu.
- Kurangnya Kesadaran dan Pelatihan Karyawan
Banyak serangan siber tidak dilakukan dengan mengeksploitasi celah teknis, tetapi melalui rekayasa sosial (social engineering)—memanipulasi manusia untuk memberikan akses ke dalam sistem.
Ketika karyawan tidak mendapatkan pelatihan yang memadai mengenai ancaman siber, mereka menjadi titik lemah dalam rantai keamanan perusahaan. Kasus phishing yang berhasil, penggunaan perangkat pribadi yang tidak aman untuk mengakses jaringan perusahaan, atau bahkan berbagi informasi sensitif tanpa enkripsi—semuanya adalah contoh bagaimana human error menjadi faktor utama dalam serangan siber.
- Sistem Keamanan yang Usang dan Tidak Diperbarui
Salah satu hal yang paling sering saya temui di berbagai organisasi adalah ketergantungan pada perangkat lunak lama yang sudah tidak mendapatkan dukungan pembaruan keamanan. Tanpa pembaruan berkala, sistem yang dulu aman bisa menjadi rentan dalam hitungan bulan atau bahkan minggu.
Di banyak kasus, perusahaan tetap menggunakan perangkat lunak lama karena alasan biaya atau kompatibilitas dengan sistem lain. Namun, biaya yang dihemat ini sering kali tidak sebanding dengan kerugian yang bisa terjadi akibat eksploitasi celah keamanan yang sudah diketahui oleh publik.
VAPT – Solusi untuk Mendeteksi dan Mencegah Serangan Siber
Dalam dunia keamanan siber, Vulnerability Assessment and Penetration Testing (VAPT) adalah metode yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi celah keamanan dalam sistem IT perusahaan. Pendekatan ini bertujuan untuk menemukan potensi kelemahan sebelum peretas menemukannya dan mengeksploitasinya.
VAPT mencakup dua aspek utama:
- Vulnerability Assessment (VA) – Fokus pada identifikasi dan analisis kerentanan dalam sistem, aplikasi, atau jaringan.
- Penetration Testing (PT) – Melibatkan simulasi serangan siber nyata untuk menguji seberapa jauh kelemahan tersebut dapat dieksploitasi.
Dengan menggabungkan kedua pendekatan ini, perusahaan dapat memperoleh wawasan mendalam mengenai risiko yang ada dan langkah-langkah perbaikan yang harus dilakukan untuk memperkuat keamanan sistem mereka.
Perbedaan antara Vulnerability Assessment (VA) dan Penetration Testing (PT)
Meskipun keduanya sering disebut bersamaan, Vulnerability Assessment dan Penetration Testing memiliki pendekatan yang berbeda dalam mengevaluasi keamanan sistem:
Aspek | Vulnerability Assessment (VA) | Penetration Testing (PT) |
Tujuan Utama | Mengidentifikasi dan menganalisis celah keamanan yang ada. | Mensimulasikan serangan untuk menguji efektivitas sistem pertahanan. |
Metode | Pemindaian otomatis dan analisis statis terhadap sistem. | Pengujian langsung dengan teknik eksploitasi yang digunakan peretas. |
Hasil | Daftar kerentanan dengan tingkat risiko dan rekomendasi perbaikan. | Evaluasi nyata mengenai seberapa mudah sistem dapat ditembus. |
Fokus | Menemukan kelemahan yang berpotensi berbahaya. | Menguji apakah kelemahan tersebut bisa dieksploitasi dalam kondisi nyata. |
Frekuensi | Dilakukan secara berkala untuk pemantauan terus-menerus. | Dilakukan secara periodik atau setelah perubahan besar dalam sistem. |
Pendekatan terbaik adalah menggunakan kombinasi VA dan PT, sehingga perusahaan tidak hanya mengetahui di mana titik lemah mereka, tetapi juga memahami sejauh mana risiko tersebut dapat dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Bagaimana VAPT Dapat Membantu Perusahaan Menemukan Celah Keamanan Sebelum Diserang?
VAPT memberikan wawasan berharga yang memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki celah keamanan sebelum peretas dapat mengeksploitasinya. Beberapa manfaat utama dari penerapan VAPT antara lain:
- Mendeteksi kelemahan sebelum menjadi ancaman nyata – Dengan mengidentifikasi celah keamanan lebih awal, perusahaan dapat mencegah potensi eksploitasi yang berakibat fatal.
- Mengurangi risiko serangan siber – Evaluasi keamanan secara berkala memungkinkan perusahaan untuk tetap selangkah lebih maju dari peretas.
- Memastikan kepatuhan terhadap regulasi – Banyak industri memiliki standar keamanan yang harus dipatuhi, seperti ISO 27001, GDPR, dan PCI DSS. VAPT membantu memastikan perusahaan memenuhi persyaratan ini.
- Meningkatkan kepercayaan pelanggan dan mitra bisnis – Dengan memiliki sistem keamanan yang kuat, perusahaan dapat menunjukkan komitmen terhadap perlindungan data dan aset digital.
Dalam ekosistem ancaman siber yang terus berkembang, tidak melakukan VAPT berarti membiarkan perusahaan berjalan dalam ketidakpastian. Tanpa pengujian yang terstruktur, organisasi hanya bisa berharap bahwa sistem mereka cukup kuat—sebuah risiko yang terlalu besar untuk diambil.
Langkah-Langkah Melakukan VAPT untuk Perusahaan Anda
Menerapkan VAPT bukan sekadar formalitas, tetapi bagian dari strategi keamanan siber yang harus dirancang dengan baik. Berikut adalah langkah-langkah utama dalam melaksanakan VAPT secara efektif:
- Evaluasi Risiko Keamanan Siber dalam Perusahaan
Langkah pertama dalam melakukan VAPT adalah memahami di mana letak risiko terbesar dalam infrastruktur IT perusahaan. Ini mencakup:
- Mengidentifikasi aset digital yang paling kritis (database pelanggan, sistem internal, aplikasi bisnis).
- Menentukan area dengan potensi kerentanan tertinggi.
- Memahami ancaman spesifik yang mungkin dihadapi industri atau bisnis Anda.
Tanpa pemahaman yang jelas mengenai risiko ini, pengujian keamanan tidak akan menghasilkan wawasan yang maksimal.
- Memilih Penyedia Layanan VAPT yang Profesional
Melakukan VAPT membutuhkan keahlian teknis yang mendalam, sehingga bekerja sama dengan penyedia layanan profesional adalah langkah yang bijak. Fourtrezz adalah salah satu perusahaan keamanan siber yang memiliki pengalaman dalam membantu organisasi mendeteksi dan menutup celah keamanan sebelum terjadi serangan.
Ketika memilih penyedia layanan VAPT, pastikan mereka:
✅ Memiliki pengalaman dalam melakukan pengujian di berbagai industri.
✅ Menggunakan metode dan alat pengujian terbaru sesuai dengan standar industri.
✅ Memberikan laporan mendetail yang tidak hanya menunjukkan celah keamanan, tetapi juga solusi untuk mengatasinya.
✅ Mampu bekerja sama dengan tim internal Anda untuk meningkatkan ketahanan siber perusahaan.
Jika Anda ingin memastikan bahwa sistem IT Anda benar-benar aman, Fourtrezz siap membantu dengan layanan VAPT yang menyeluruh.
- Implementasi Hasil Pengujian untuk Memperkuat Sistem Keamanan
Setelah proses VAPT selesai, laporan hasil pengujian akan memberikan gambaran mengenai kelemahan yang ditemukan dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk memperbaikinya. Namun, pengujian tanpa tindakan lanjutan tidak akan memberikan manfaat yang maksimal.
Beberapa langkah yang harus dilakukan setelah menerima laporan VAPT:
- Memprioritaskan perbaikan berdasarkan tingkat risiko – Celah keamanan dengan risiko tinggi harus segera ditangani.
- Menerapkan patch dan pembaruan sistem – Jika celah ditemukan dalam perangkat lunak yang digunakan, pembaruan keamanan harus segera dilakukan.
- Menyusun kebijakan keamanan yang lebih ketat – Jika kesalahan manusia menjadi faktor utama, kebijakan keamanan siber harus diperkuat.
- Melakukan pengujian ulang – Setelah perbaikan dilakukan, uji coba ulang diperlukan untuk memastikan bahwa sistem benar-benar telah diperkuat.
Kesimpulan
Tidak ada sistem yang sepenuhnya kebal terhadap serangan siber. Namun, perusahaan yang secara proaktif mengidentifikasi dan menutup celah keamanan memiliki peluang lebih besar untuk bertahan dibandingkan mereka yang hanya mengandalkan tindakan reaktif setelah insiden terjadi.
VAPT bukan sekadar pengujian, tetapi investasi dalam keamanan bisnis Anda. Ini adalah langkah utama dalam membangun sistem keamanan yang tangguh, menjaga data sensitif, dan memastikan kepatuhan terhadap standar industri.
🔒 Apakah Anda yakin sistem IT perusahaan Anda benar-benar aman? Jangan menunggu hingga terjadi serangan yang bisa merugikan bisnis Anda. Lakukan Vulnerability Assessment and Penetration Testing (VAPT) sekarang bersama Fourtrezz, perusahaan spesialis keamanan siber yang telah dipercaya oleh banyak organisasi.
📩 Hubungi kami untuk konsultasi keamanan siber lebih lanjut:
🌐 www.fourtrezz.co.id
📞 +62 857-7771-7243
📧 [email protected]
Jangan biarkan perusahaan Anda menjadi bagian dari 99% yang belum siap menghadapi ancaman siber. Lindungi bisnis Anda hari ini!

Andhika RDigital Marketing at Fourtrezz
Artikel Terpopuler
Tags: Keamanan WordPress, Firewall WordPress, Proteksi website, Serangan Siber, Plugin Keamanan
Baca SelengkapnyaBerita Teratas
Berlangganan Newsletter FOURTREZZ
Jadilah yang pertama tahu mengenai artikel baru, produk, event, dan promosi.

PT. Tiga Pilar Keamanan
Grha Karya Jody - Lantai 3Jl. Cempaka Baru No.09, Karang Asem, Condongcatur
Depok, Sleman, D.I. Yogyakarta 55283
Informasi
Perusahaan
Partner Pendukung



