Luhut Keluarkan Jurus untuk Memperkuat Pusat Data Nasional dari Serangan Siber

Ilustrasi berita

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, telah mengumumkan serangkaian inisiatif strategis untuk memperkuat Pusat Data Nasional (PDN) dari serangan siber yang semakin kompleks. Inisiatif ini mencakup penerapan teknologi canggih, peningkatan kerjasama internasional, serta edukasi dan pelatihan tenaga kerja.

Pemerintah melakukan penguatan tata kelola ekosistem Pusat Data Nasional. Proyek tersebut tengah jadi sorotan setelah sebelumnya Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 terkena ransomware hingga layanan publik terganggu. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa siber seperti ‘angkatan’ keempat selain angkatan darat, laut, dan udara. Oleh karena itu, pemerintah akan memperkuat kebijakan tata kelola dan kelembagaan ekosistem PDN.

Luhut pun berkoordinasi dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, dan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Hinsa Siburian.

Seiring dengan meningkatnya digitalisasi di Indonesia, ancaman siber terhadap infrastruktur penting negara juga meningkat. Serangan siber yang menargetkan PDN dapat mengakibatkan kerugian besar, baik dari sisi ekonomi maupun keamanan nasional. Oleh karena itu, langkah-langkah mitigasi yang efektif sangat diperlukan untuk melindungi data dan informasi negara.

 

Baca Juga: Serangan Siber Meroket: Perusahaan Telekomunikasi Ada di Garis Depan Pada Tahun 2024

 

Luhut menegaskan pentingnya adopsi teknologi mutakhir untuk memperkuat keamanan PDN. Teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan machine learning akan diimplementasikan untuk mendeteksi dan merespons ancaman siber secara real-time. Sistem ini diharapkan dapat mengidentifikasi pola serangan siber dengan cepat dan mengurangi waktu respon terhadap ancaman. “Penggunaan AI dan machine learning adalah langkah penting dalam memastikan bahwa kita selalu selangkah lebih maju dari para penyerang,” kata Luhut dalam konferensi pers di Jakarta.

Selain itu, Luhut juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan negara dan ahli keamanan siber internasional. Kerjasama ini akan mencakup pertukaran informasi, best practices, dan strategi penanganan ancaman siber. “Kerjasama internasional adalah kunci dalam menghadapi ancaman siber global. Kita harus bekerja sama untuk melindungi infrastruktur kritis kita,” tambah Luhut.

Tidak kalah penting, Luhut juga mengumumkan program pelatihan dan edukasi bagi tenaga kerja di sektor teknologi informasi. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapan dalam menghadapi ancaman siber. Pelatihan ini akan mencakup simulasi serangan siber, penanganan insiden, dan pengembangan kebijakan keamanan siber. “Peningkatan kapasitas sumber daya manusia adalah hal yang krusial. Kita harus memastikan bahwa tenaga kerja kita memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melindungi PDN,” ujar Luhut.

Luhut menyatakan bahwa inisiatif ini akan segera diimplementasikan dengan pengawasan ketat dari pemerintah. Langkah-langkah ini akan dievaluasi secara berkala untuk memastikan efektivitasnya. Pemerintah juga akan bekerja sama dengan sektor swasta untuk mengembangkan dan menerapkan solusi keamanan siber yang inovatif. “Kami akan mengawasi implementasi langkah-langkah ini dengan ketat. Tujuan kami adalah untuk memastikan bahwa PDN terlindungi dari ancaman siber dan mampu mendukung transformasi digital Indonesia dengan aman,” tutup Luhut.

Dengan serangkaian inisiatif ini, diharapkan Pusat Data Nasional dapat lebih siap menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks dan berbahaya. Langkah-langkah yang diambil oleh Luhut Binsar Pandjaitan menunjukkan komitmen pemerintah dalam melindungi infrastruktur digital Indonesia dan menjaga keamanan data nasional.

Andhika R.

Andhika R.

Digital Marketing at Fourtrezz
Artikel Teratas