Selasa, 5 November 2024 | 7 min read | Andhika R
Mengenal Teknologi Edge Computing dan Tantangan Keamanannya
Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi komputasi mengalami perubahan signifikan, terutama dengan munculnya Edge Computing. Sebelumnya, mayoritas sistem komputasi menggunakan konsep Cloud Computing, di mana data dikirimkan ke pusat data (cloud) untuk diproses. Metode ini dinilai efektif untuk menyimpan dan mengelola data dalam jumlah besar secara terpusat. Namun, peningkatan kebutuhan pemrosesan data secara real-time mendorong inovasi teknologi menuju Edge Computing, di mana data diproses lebih dekat ke sumbernya. Dengan memproses data di “ujung” jaringan (edge), Edge Computing menawarkan solusi yang lebih cepat dan efisien.
Edge Computing menjadi semakin penting, terutama dalam mendukung bisnis modern dan teknologi Internet of Things (IoT). Banyak perusahaan kini memanfaatkan IoT untuk memperoleh data secara langsung dari perangkat, seperti sensor industri, kamera keamanan, atau peralatan kesehatan. Edge Computing memungkinkan perangkat-perangkat ini melakukan pemrosesan data secara lokal tanpa harus mengirim data ke cloud, sehingga mengurangi latensi dan meningkatkan kecepatan respons. Teknologi ini sangat relevan untuk bisnis yang membutuhkan analisis data cepat dan keputusan yang akurat dalam waktu nyata.
Apa itu Edge Computing?
Edge Computing adalah metode komputasi yang memindahkan sebagian besar pemrosesan data dari pusat data utama (cloud) ke perangkat atau server yang lebih dekat dengan lokasi data dihasilkan. Berbeda dengan Cloud Computing, yang berfokus pada pemrosesan data di pusat data terpusat, Edge Computing memungkinkan perangkat untuk memproses data di lokasi sumbernya. Hal ini mengurangi kebutuhan pengiriman data ke cloud, menghemat waktu, dan mengurangi konsumsi bandwidth.
Cara kerja Edge Computing cukup sederhana: data yang dihasilkan oleh perangkat atau sensor dikumpulkan dan diproses di perangkat lokal atau server terdekat sebelum dikirimkan ke cloud jika diperlukan. Proses ini mempercepat analisis dan respons, terutama untuk aplikasi yang membutuhkan waktu respons cepat, seperti kendaraan otonom atau sistem keamanan yang membutuhkan pemantauan real-time.
Dalam membandingkan Edge Computing dengan Cloud Computing, keduanya memiliki keunggulan masing-masing. Cloud Computing unggul dalam penyimpanan data dalam jumlah besar dan pemrosesan data secara masif yang tidak memerlukan latensi rendah. Sebaliknya, Edge Computing lebih unggul dalam memberikan kecepatan respons yang lebih tinggi karena pemrosesan data dilakukan di dekat sumbernya, bukan di pusat data yang letaknya bisa jauh.
Baca Juga: Memanfaatkan Cloud-Native Security untuk Meningkatkan Keamanan Infrastruktur Digital
Manfaat Edge Computing
Edge Computing memberikan sejumlah manfaat penting bagi berbagai sektor industri:
- Mengurangi Latensi dalam Pengolahan Data
Salah satu keuntungan utama dari Edge Computing adalah kemampuannya mengurangi latensi. Dengan memproses data di dekat sumbernya, perangkat dapat memberikan respons yang lebih cepat tanpa harus menunggu transfer data ke cloud. Hal ini sangat penting untuk aplikasi yang memerlukan waktu respons cepat, seperti sistem keamanan atau layanan kesehatan yang membutuhkan diagnosa cepat. - Meningkatkan Efisiensi Bandwidth
Edge Computing membantu mengurangi penggunaan bandwidth dengan memproses data secara lokal. Data yang dianggap penting dan relevan saja yang dikirim ke cloud, sementara data yang tidak diperlukan disaring di perangkat edge. Ini mengurangi lalu lintas data yang dikirimkan ke pusat data, menekan biaya, dan meningkatkan efisiensi jaringan. - Memungkinkan Pemrosesan Data Secara Real-Time
Edge Computing mendukung pemrosesan data dalam waktu nyata, memungkinkan bisnis untuk mengambil keputusan dengan cepat berdasarkan data terbaru. Contohnya, di sektor retail, teknologi ini dapat digunakan untuk menganalisis pola pembelian pelanggan secara real-time, sehingga memungkinkan toko untuk menyesuaikan strategi pemasaran atau penawaran produk sesuai preferensi pelanggan. - Kasus Penggunaan Edge Computing dalam Berbagai Industri
- Manufaktur: Teknologi ini dapat diterapkan dalam proses produksi untuk pemantauan dan pemeliharaan mesin. Dengan data yang dianalisis secara lokal, sistem dapat mengidentifikasi potensi kerusakan sebelum terjadi, mengurangi risiko kerugian dan meningkatkan produktivitas.
- Kesehatan: Dalam sektor kesehatan, perangkat edge dapat digunakan untuk memantau kondisi pasien secara langsung, mengirimkan data kesehatan dalam waktu nyata ke tim medis, sehingga memungkinkan tindakan cepat jika diperlukan.
- Retail: Toko-toko fisik dapat menggunakan Edge Computing untuk menganalisis perilaku pelanggan, mengoptimalkan tata letak produk, atau menyesuaikan penawaran promosi sesuai dengan preferensi yang terdeteksi dari data pelanggan.
Dengan menggabungkan kecepatan, efisiensi, dan kemampuan untuk melakukan pemrosesan data real-time, Edge Computing telah membawa perubahan besar dalam cara data dikelola dan dioptimalkan.
Baca Juga: Pentingnya Incident Response Plan dalam Menangani Insiden Keamanan Siber Skala Besar
Tantangan dalam Keamanan Edge Computing
Seiring dengan manfaat besar yang ditawarkan Edge Computing, tantangan keamanan menjadi perhatian utama. Karena Edge Computing mengandalkan jaringan yang terdistribusi, data yang dihasilkan tersebar di berbagai perangkat dan lokasi, membuka peluang bagi berbagai risiko keamanan.
- Potensi Risiko Serangan Siber karena Data Terdistribusi
Salah satu risiko utama dalam penerapan Edge Computing adalah rentannya sistem terhadap serangan siber. Distribusi data di banyak titik atau lokasi mempermudah pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mengakses informasi di berbagai perangkat edge, terutama jika perangkat tersebut tidak memiliki proteksi keamanan yang kuat. Dalam konteks ini, ancaman keamanan tidak hanya terjadi di pusat data, tetapi meluas hingga ke setiap perangkat edge yang digunakan. - Kerentanan dalam Jaringan dan Perangkat di Tepi (Edge)
Perangkat edge yang terhubung ke internet sering kali lebih rentan terhadap ancaman eksternal karena keterbatasan infrastruktur keamanan. Banyak perangkat yang dihubungkan ke jaringan edge tidak dirancang dengan sistem keamanan yang memadai, seperti perangkat IoT yang seringkali memiliki fitur keamanan yang terbatas. Tanpa perlindungan yang tepat, perangkat ini dapat menjadi pintu masuk bagi penyerang untuk mengeksploitasi jaringan. - Ancaman dari Akses Tanpa Izin dan Enkripsi Data yang Lemah
Akses tanpa izin menjadi ancaman serius dalam lingkungan Edge Computing. Ketika akses tidak diatur dengan baik, perangkat edge dapat dengan mudah dieksploitasi oleh pihak yang tidak memiliki otorisasi. Selain itu, enkripsi data yang lemah juga menjadi masalah yang signifikan. Tanpa enkripsi yang kuat, data yang dihasilkan oleh perangkat edge dapat disadap, dimanipulasi, atau bahkan dicuri, membahayakan integritas dan kerahasiaan informasi.
Strategi Keamanan dalam Edge Computing
Untuk mengatasi tantangan keamanan ini, diperlukan pendekatan yang komprehensif dan tepat guna dalam melindungi sistem Edge Computing.
- Pendekatan untuk Memastikan Keamanan Perangkat Edge
Mengamankan perangkat edge membutuhkan pemahaman yang mendalam mengenai sifat risiko dan langkah preventif yang sesuai. Langkah pertama adalah memastikan bahwa setiap perangkat edge memiliki pembaruan firmware dan software terbaru untuk menghindari celah keamanan. Selain itu, menerapkan sistem keamanan khusus yang disesuaikan dengan jenis perangkat yang digunakan akan membantu mengurangi risiko dari serangan yang menargetkan kelemahan perangkat keras. - Perlunya Enkripsi Data dan Autentikasi Multi-Faktor
Enkripsi data menjadi sangat penting dalam mencegah pencurian informasi di perangkat edge. Dengan enkripsi yang kuat, data yang dikirimkan melalui jaringan akan terlindungi, sehingga hanya pihak yang berwenang yang dapat mengaksesnya. Selain itu, autentikasi multi-faktor harus diterapkan sebagai lapisan keamanan tambahan untuk memastikan bahwa hanya individu yang memiliki otorisasi yang dapat mengakses perangkat dan data yang ada di dalamnya. Autentikasi ini sangat penting dalam menjaga integritas dan keamanan data dalam sistem edge. - Penggunaan Solusi Firewall dan AI dalam Keamanan Edge Computing
Firewall adalah komponen kunci dalam menjaga keamanan jaringan di sistem Edge Computing. Firewall ini harus dikonfigurasi dengan baik dan diperbarui secara berkala untuk menahan serangan siber yang berpotensi masuk melalui jaringan. Selain itu, teknologi kecerdasan buatan (AI) dapat digunakan untuk meningkatkan deteksi dan pencegahan ancaman siber. Dengan AI, perangkat edge dapat memantau aktivitas jaringan secara otomatis dan mendeteksi pola yang mencurigakan, sehingga potensi serangan dapat segera diidentifikasi dan ditanggapi.
Kesimpulan
Edge Computing menawarkan banyak manfaat, mulai dari pengurangan latensi hingga peningkatan efisiensi bandwidth dan pemrosesan data secara real-time. Namun, di balik keunggulan tersebut, terdapat tantangan keamanan yang tidak bisa diabaikan. Potensi serangan siber, kerentanan perangkat, dan kelemahan enkripsi menjadi aspek yang harus diperhatikan secara serius. Dengan strategi keamanan yang tepat, seperti enkripsi data, autentikasi multi-faktor, dan penerapan teknologi firewall serta AI, risiko dalam sistem Edge Computing dapat diminimalisir. Ke depannya, perkembangan teknologi ini diharapkan dapat terus meningkatkan ketangguhan keamanan, memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan keunggulan Edge Computing dengan lebih percaya diri.
Andhika RDigital Marketing at Fourtrezz
Artikel Terpopuler
Tags: Ethical Hacking, Keamanan Teknologi, Ruang Lingkup, Evaluasi Keamanan, Analisis Risiko
Baca SelengkapnyaBerita Teratas
Berlangganan Newsletter FOURTREZZ
Jadilah yang pertama tahu mengenai artikel baru, produk, event, dan promosi.
PT. Tiga Pilar Keamanan
Grha Karya Jody - Lantai 3Jl. Cempaka Baru No.09, Karang Asem, Condongcatur
Depok, Sleman, D.I. Yogyakarta 55283
Informasi
Perusahaan
Partner Pendukung