Meningkatkan Keamanan Siber dengan Latihan Tim Red dan Purple

Bayangkan sebuah benteng yang megah, dilengkapi dengan tembok tinggi dan gerbang besi yang kokoh. Di dalamnya, para penjaga berpatroli siang dan malam, dilengkapi dengan senjata paling canggih. Namun, tiba-tiba, di tengah malam yang tenang, benteng tersebut diretas bukan melalui pintu depan, tetapi dari jalan tikus yang tersembunyi di bawah tanah. Inilah analogi sederhana untuk dunia keamanan siber saat ini. Meskipun organisasi telah menggelontorkan dana besar untuk mengamankan “gerbang utama” mereka, serangan tetap terjadi karena musuh selalu mencari dan menemukan celah yang tak terduga. Kenapa ini bisa terjadi? Karena musuh terus berkembang, sedangkan pendekatan keamanan kita seringkali tertinggal.

 

Ilustrasi Artikel

 

Pengertian Latihan Tim Red dan Purple

Jika benteng tadi adalah organisasi Anda, maka Tim Red dan Tim Purple adalah para ahli yang bertugas menguji seberapa kuat pertahanan tersebut. Tim Red berperan sebagai penyerang yang mencoba menembus pertahanan dengan segala cara, layaknya musuh yang siap mengeksploitasi setiap celah. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi dan mengekspos titik-titik lemah dalam sistem, baik dari sisi teknologi, proses, maupun manusia.

Di sisi lain, Tim Purple adalah tim yang menghubungkan strategi ofensif Tim Red dengan respons defensif Tim Blue (tim keamanan internal). Mereka tidak hanya menguji, tetapi juga memberikan wawasan dan pelatihan kepada tim internal tentang cara merespons serangan yang sedang berlangsung. Jika Tim Red adalah penyerang, maka Tim Purple adalah mentor yang memastikan tim keamanan Anda belajar dari setiap serangan, sehingga benteng Anda semakin kokoh.

Perbedaan utama di antara keduanya adalah fokus dan pendekatan: Tim Red berperan sebagai penyerang yang agresif dan nyata, sementara Tim Purple berfungsi sebagai fasilitator yang menggabungkan elemen ofensif dan defensif untuk menciptakan pertahanan yang lebih tangguh dan responsif.

 

Baca Juga: 7 Langkah Efektif Scoping Program Keamanan Ofensif

 

Peran Latihan Tim Purple dalam Program Keamanan Ofensif

Setelah Tim Red menyelesaikan serangan mereka, Tim Purple masuk untuk mengubah kekacauan menjadi pelajaran berharga. Latihan Tim Purple biasanya dimulai dengan simulasi serangan yang dikendalikan, di mana Tim Blue, yang bertanggung jawab atas pertahanan, diajak untuk terlibat langsung. Namun, ini bukan sekadar latihan fisik; ini adalah kesempatan bagi Tim Blue untuk memahami taktik penyerang, menyempurnakan respons mereka, dan memperkuat celah yang ditemukan.

Manfaatnya jelas: Tim Blue mendapatkan wawasan mendalam tentang bagaimana serangan berlangsung dan bagaimana mereka bisa bereaksi lebih efektif di masa depan. Latihan ini mempercepat proses pembelajaran, menjadikan setiap anggota tim lebih tanggap dan siap menghadapi ancaman nyata.

Sebagai contoh, dalam sebuah perusahaan manufaktur, Tim Purple pernah mengadakan latihan yang meniru serangan terhadap sistem SCADA mereka. Hasilnya? Tim Blue, yang semula ragu-ragu dalam merespons, berhasil mengidentifikasi dan menutup celah kritis dalam sistem pengendalian mereka. Keberhasilan ini tidak hanya mencegah potensi serangan di masa depan, tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri tim dalam menjaga benteng digital mereka.

 

Baca Juga: Pentingnya Kolaborasi Nasional dalam Meningkatkan Keamanan Siber di Indonesia

 

Serangan Skala Penuh oleh Tim Red

Setelah pelajaran dari Tim Purple dicerna, saatnya Tim Red mengambil peran sebagai musuh nyata dalam simulasi serangan skala penuh. Tim Red memulai dengan rekognisi eksternal, mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang target mereka, termasuk sistem yang digunakan, kelemahan yang mungkin ada, hingga kebiasaan digital para pengguna internal.

Tahap berikutnya adalah eksploitasi kerentanan. Tim Red menggunakan data yang dikumpulkan untuk melancarkan serangan, seperti membobol sistem melalui kelemahan perangkat lunak, teknik rekayasa sosial, atau bahkan bypass pada sistem autentikasi. Tujuannya adalah untuk menemukan dan memanfaatkan celah yang bisa ditembus, seolah-olah mereka adalah penyerang sebenarnya.

Di sisi lain, Tim Blue harus siap menghadapi setiap serangan yang dilancarkan. Mereka harus bisa mendeteksi aktivitas mencurigakan secepat mungkin, memblokir akses yang tidak sah, dan merespons dengan strategi yang tepat. Ini adalah momen di mana ketajaman analisis dan kecepatan respon diuji, memastikan bahwa ketika serangan nyata terjadi, mereka sudah terlatih untuk menangani situasi dengan efisien.

Serangan ini, meskipun disimulasikan, memberikan gambaran jelas tentang bagaimana sistem pertahanan sebuah organisasi bertahan di bawah tekanan. Setiap kelemahan yang ditemukan oleh Tim Red menjadi peluang pembelajaran bagi Tim Blue untuk memperkuat pertahanan mereka di masa depan.

 

Baca Juga: Membangun Program Keamanan Ofensif yang Kuat dengan Pendekatan Sistematis

 

Pentingnya Integrasi Latihan Tim Red dan Purple dalam Program Keamanan

Latihan Tim Red dan Purple bukan hanya serangkaian tes; mereka adalah dua sisi mata uang yang saling melengkapi dalam strategi keamanan siber. Tim Red mengidentifikasi dan mengeksploitasi kelemahan, memaparkan titik-titik rawan yang mungkin tidak terlihat dalam rutinitas sehari-hari. Di sisi lain, Tim Purple berperan sebagai penghubung yang memastikan bahwa pelajaran dari serangan tersebut tidak hanya dipahami, tetapi juga diimplementasikan oleh Tim Blue.

Tanpa integrasi kedua latihan ini, organisasi seperti prajurit yang hanya mengasah pedangnya tanpa pernah berlatih menggunakannya dalam pertempuran. Tanpa Tim Red, organisasi mungkin tidak pernah menyadari adanya celah keamanan yang bisa dimanfaatkan oleh penyerang. Tanpa Tim Purple, hasil dari latihan Tim Red bisa saja hanya menjadi catatan di laporan tanpa tindakan nyata untuk memperbaiki kelemahan tersebut.

Integrasi keduanya membantu membangun sistem yang lebih tangguh. Setiap kelemahan yang diidentifikasi oleh Tim Red diperbaiki melalui pelatihan dan evaluasi yang dipandu oleh Tim Purple, memastikan bahwa sistem keamanan bukan hanya reaktif, tetapi juga proaktif dalam mencegah serangan di masa depan. Dengan demikian, organisasi tidak hanya bertahan, tetapi juga terus berkembang dalam menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks.

Kesimpulan

Mengintegrasikan latihan Tim Red dan Purple dalam program keamanan siber bukan sekadar pilihan, melainkan kebutuhan esensial bagi organisasi yang ingin bertahan di tengah ancaman yang terus berkembang. Latihan Tim Red mengungkapkan kelemahan tersembunyi, sementara Latihan Tim Purple memastikan bahwa setiap pelajaran dari serangan tersebut diterjemahkan menjadi tindakan nyata yang memperkuat pertahanan. Dengan kombinasi ini, organisasi tidak hanya siap menghadapi serangan, tetapi juga terus memperbaiki dan memperkuat sistem mereka.

Bagi organisasi yang serius ingin meningkatkan program keamanan ofensif mereka, mulailah dengan membangun kolaborasi yang erat antara Tim Red, Tim Purple, dan Tim Blue. Jadikan setiap latihan sebagai kesempatan untuk belajar dan beradaptasi. Ingat, di dunia siber, bertahan saja tidak cukup—Anda harus terus maju, mengantisipasi serangan berikutnya sebelum musuh sempat melancarkannya

Andhika R.

Andhika R.

Digital Marketing at Fourtrezz

Amankan Bisnis Anda Setahun Penuh!

Pastikan keamanan bisnis Anda di dunia digital dengan paket pentest tahunan Fourtrezz. Dapatkan penawaran spesial sekarang juga!

Basic

  • 2 Target (Web, Mobile, & Desktop Apps)
  • Pendampingan saat Bug Fixing
  • 2x Re-Testing/App
  • Metode Gray Box atau Black Box
  • Report Komprehensif
  • Garda Siber Dashboard dan Vulnerability Scanner Tools

Premium

  • 3 Target (Web, Mobile, & Desktop Apps)
  • Pendampingan saat Bug Fixing
  • 2x Re-Testing/App
  • Metode Gray Box atau Black Box
  • Report Komprehensif
  • Garda Siber Dashboard dan Vulnerability Scanner Tools

Pro

  • 5 Target (Web, Mobile, & Desktop Apps)
  • Pendampingan saat Bug Fixing
  • 2x Re-Testing/App
  • Metode Gray Box atau Black Box
  • Report Komprehensif
  • Garda Siber Dashboard dan Vulnerability Scanner Tools

*Harga belum termasuk pajak

Artikel Teratas
Berita Teratas