Selasa, 26 November 2024 | 3 min read | Andhika R

Meta Berantas Penipuan Digital di Asia Tenggara, Kamboja Jadi Fokus Utama

Dalam upaya besar-besaran untuk memberantas penipuan online, Meta, perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp, baru-baru ini melakukan operasi kolaboratif yang menargetkan pusat aktivitas penipuan digital di Kamboja. Langkah ini berhasil menghapus jutaan akun yang terlibat dalam aktivitas berbahaya seperti scam phishing, perdagangan manusia, hingga eksploitasi finansial.

Meta telah mengumumkan pencapaian terbarunya dalam memberantas akun pelaku penipuan pig butchering yang beredar di platform-nya. Sepanjang tahun ini mereka sudah berhasil membasmi lebih dari dua juta akun yang berhubungan dengan penipuan tersebut.

Meta telah lama memantau lonjakan aktivitas akun penipuan yang berbasis di Asia Tenggara. Kamboja menjadi salah satu pusat perhatian setelah ditemukannya sejumlah besar jaringan kriminal yang memanfaatkan platform digital untuk menjalankan berbagai modus kejahatan siber. Pusat operasi ini diketahui menggunakan akun palsu untuk menjalankan aksi penipuan skala global, mulai dari penipuan investasi, pekerjaan palsu, hingga aktivitas peretasan.

Meta bekerja sama dengan pemerintah Kamboja serta lembaga non-pemerintah untuk menargetkan lokasi yang diduga menjadi basis operasional sindikat tersebut. Operasi ini melibatkan investigasi mendalam oleh tim keamanan siber Meta yang didukung teknologi kecerdasan buatan untuk melacak pola perilaku akun-akun berbahaya.

Baca Juga: Privasi atau Bahaya? Ancaman Siber di Balik VPN Palsu yang Kian Marak

Pig butchering scam ialah bentuk penipuan online yang semakin menjamur. Skema penipuan ini biasanya melibatkan para pelaku yang mendekati korban via media sosial atau aplikasi kencan untuk melakukan investasi yang terdengar menggiurkan. Setelah berhasil mengumpulkan uang yang cukup banyak dari korbannya, penipu akan kabur menghilang begitu saja.

Menurut studi terbaru yang dilaporkan oleh Bloomberg, sindikat para pelaku penipuan pig butchering sudah berhasil mencuri lebih dari USD 75 miliar dari para korban di seluruh dunia sejak tahun 2020. "Tahun ini saja, kami telah menghapus lebih dari dua juta akun yang terkait dengan pusat penipuan di Kamboja, Myanmar, Laos, Uni Emirat Arab, dan Filipina," kata Meta dalam postingan blognya.

"Kami juga terus memperbarui sinyal perilaku dan teknik yang terkait dengan pusat ini untuk membantu kami meningkatkan deteksi otomatis dan memblokir infrastruktur berbahaya serta upaya residivis," sambungnya.

Dalam laporan terbarunya, Meta juga mengatakan mereka akan berkolaborasi dengan OpenAI untuk menyelidiki pusat penipuan yang ada di Kamboja setelah pencipta ChatGPT itu mendeteksi pelaku yang menggunakan chatbot AI tersebut untuk membuat dan menerjemahkan konten penipuan.

Baca Juga: Indonesia di Puncak Daftar Serangan Ransomware Global: Apa Penyebabnya?

Dalam operasi ini, Meta memanfaatkan teknologi AI untuk menganalisis perilaku akun secara real-time. Sistem ini mampu mendeteksi aktivitas abnormal, seperti pengiriman pesan massal atau penggunaan alat otomatis untuk login dari berbagai lokasi geografis dalam waktu singkat. Selain itu, AI juga digunakan untuk memblokir upaya pembuatan akun baru dari perangkat yang sudah teridentifikasi sebagai bagian dari jaringan penipuan.

Langkah Meta dalam mengatasi jaringan penipuan online ini menunjukkan pentingnya kolaborasi global untuk melawan kejahatan siber yang semakin kompleks. Namun, tantangan ini tidak dapat diselesaikan hanya oleh perusahaan teknologi atau pemerintah. Kesadaran pengguna juga memegang peranan penting dalam mencegah penipuan digital. Upaya Meta menjadi pengingat bahwa keamanan digital adalah tanggung jawab bersama, dan setiap individu harus proaktif dalam melindungi dirinya di dunia maya.

Bagikan:

Avatar

Andhika RDigital Marketing at Fourtrezz

Semua Artikel

Berlangganan Newsletter FOURTREZZ

Jadilah yang pertama tahu mengenai artikel baru, produk, event, dan promosi.

Partner Pendukung

infinitixyberaditif

© 2025 PT Tiga Pilar Keamanan. All Rights Reserved.
Info Ordal